Oleh : RD Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, MInggu Biasa XVIII : 31 Juli 2022|Pkh 1:2; 2:21-23| Mzm 90:3-4,5-6,12-13,14,17 | Kol 3:1-5,9-11|Luk 12-13|Damai sejahtera hanya ada dalam Tuhan| DAMAI sejahtera, kerinduan terdalam dari setiap usaha kita! Namun kita tidak dapat memenuhi kebutuhan akan damai sejahtera melalui kerja – kerja tanpa iman akan Tuhan pemilik damai sejahtera! Segala sesuatu adalah sia-sia! Orang Israel berbalik dari Allah nenek moyang-Nya, Allah yang benar! Mereka menyembah berhala, berbakti kepada dewa-dewi buatan manusia!
Dewasa ini orang dapat menciptakan dewa-dewi hasil pikiran-nya sendiri! Namun semakin mereka sibuk dengan pikiran, sibuk dengan pekerjaannya sendiri semakin mereka merasa tidak tentram! Banyak orang berlari lebih cepat dengan hikmat dunia tetapi kemudiam hancur! Kerja-kerja kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hendaknya kita sandingkan dengan kebijaksanaan kristiani untuk memuliakan Tuhan pemilik damai sejahtera di atas segala-galanya! (Pkh 1:2; 2:21-23) Apakah kita memaknai pekerjaan kita sehari-hari dengan hikmat Allah?
Pemazmur menegaskan, hanya Tuhan sendiri dapat meneguhkan segala jeri lelah kita dengan damai sejahtera! Tanpa Tuhan segala Sesuatu adalah sia-sia! Tanpa Tuhan hidup ini hanya sebuah mimpi! (Mzm 90:3-4,5-6,12-13,14,17) Dalam pengalaman macam apakah Tuhan meneguhkan segala jeri payah kita dengan kasih setia-Nya? Kristus ada dalam semua orang!
Hendaknya kita memaknai segala usaha kita dengan saling menghormati, saling menghargai! (Kol 3:1-5,9-11) Apakah kita sedang tidak saling menghormati? Yesus mengingatkan kita agar tidak jatuh dalam hikmat dunia mengumpulkan untuk diri sendiri! (Luk 12-13) Apakah kita mengumpulkan untuk diri sendiri? Sejauhmana saya menjadi kaya di hadapan Tuhan dengan damai sejahtera?
(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadeta Sousiurus Pukaone, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka)*