LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa menyampaikan apresiasi kepada PT Sahabat Nusantara Teknologi Inovasi (SANTI) Jakarta yang telah melakukan presentase tentang Tanaman Malapari yang memiliki berbagai keunggulan dan manfaat bagi kesehatan. Sejumlah Narasumber telah presentase dengan sangat baik dan hebat. Tapi, perlu dibuktikan apakah akan segera disealisasikan pengembangan Tanaman Malapari ini di Kabupaten Lembata.
Para Narasumber dari PT Sahabat Nusantara Teknologi Inovasi melakukan presentase tentang Tanaman Malapari dan kasiatnya, Kamis, 18/8/2022, dihadapan Penjabat Bupati Lembata adalah sebagai berikut : Bibin Busono, Komisaris PT SANTI, Dr. Aam Aminah, peneliti aspek tanaman malapari dari BRIN, Dr. Desmiwati, peniliti aspek sosial budaya dan regulasi dari BRIN, Mr. Marcel van , CEO & Founder Investancia, Bediona Phillipus, nara sumber dari Yayasan Anton Enga Tifaona sebagai counter-part, Desmi dalam melakukan riset sosial budaya, Alexander Bala Tifaona, Lembata Project Koordinator PT SANTI dan juga sebagai Pengurus dari Yayasan Anton Enga Tifaona. Dari Pemkab Lembata, hadir Asisten l Sekda Lembata, Ambrosius Wurin Leyn dan Kepala Unit Pelaksana (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Linus Lawe, S.Hut para pejabat lainnya.
“Sebelum menjadi Penjabat Bupati Lembata, saya sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu. Kalau berbicara Investasi, saya pasti tahu. Makanya, saya bilang, presentase tentang Tanaman Malapari boleh hebat. Namun harus dibuktikan ke depan, apakah akan dikemabngakan atau tidak”, tandas Bupati Marianus Jawa.
Pandangan Bupati Marsianus tersebut dikemukakan dihadapan para narasumber menunjukan komitmen dan kesungguhannya untuk mengembangkan Tanaman Malapari di Kabupaten Lembata. Sebab, menurut nya, jangan sampai sama nasibnya dengan investasi beberapa tahun lalu di Flores ketika Vanili dikembangkan. Masyarakat petani akhirnya harus menebang tanaman kopi dan Jambu Mente, karena Investasi Vanili yang hingga kini tidak ada bukti memiliki pasar yang menjanjikan.
Karena itu, lanjut Marsianus, jika benar perusahan ini bertekad untuk melakukan inestasi tanaman Malapari, maka harus dapat direalisasikan pengembangannya ke depan, termasuk menyiapkan pemasarannnya yang jelas dan pasti. “Kapan saja saya bisa hadirkan para Kepala Desa untuk datang kita presentase dihadapan mereka dan meminta komitmennya menyiapkan lahan berapa hektar untuk pengembangan Malapari ini. Saya yakin semua Kepala Desa siap. Yang penting perusahan ini benar-benar komitmen mewujudkannya ke depan”, ujar Marsianus Jawa. *** (WN-01)