NAGEKEO : WARTA-NUSANTARA.COM-Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do mengajak Unwira Kupang menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan terampil. Pihaknya mengemukakan bahwa pihaknya bertekad memproduksi minyak kelapa sehat di Kecamatan Keo Tengah. Tekad ini disampaikan oleh Bupati Don Bosco dalam sambutannya saat membuka kegiatan Gebyar Aman Calistung yang diselenggarakan oleh mahasiswa mahasiswi Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, Minggu 14 Agustus 2022, di Aula Serba Guna SDK Nodede, Desa Udiworowatu, Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo.
Sebanyak 5 kelompok mahasiswa UNWIRA beranggotakan rata-rata 15 orang yang menjalani Kuliah Kerja Nyata Temarik-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) selama 1 bulan di 5 desa dalam wilayah Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo, menjalankan satu program kegiatan yaitu pendampingan belajar bagi anak-anak SD kelas 1, 2 dan kelas 3 di desa-desa yang ditempati, disusul dengan pelaksanaan gebyar
Aman Calistung (Adikku Mantap Baca, Tulis, Hitung) di tingkat desa lokasi KKNT-PPM, dan kemudian dilaksanakan bersama di pusat kecamatan sebagai bagian dari memeriahkan HUT ke 77 RI tingkat kecamatan Keo Tengah. Desa-desa yang ditempati oleh mahasiswa mahasiswi UNWIRA melaksanakan KKNT-PPM yaitu Udiworowatu, Kotowuji Barat, Lewangera, Wajo dan Desa Wajo Timur.
Menanggapi informasi yang disampaikan oleh Koordinator KKNT-PPM UNWIRA di Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo, Gerardus D Tukan dalam pengantar pelaksana kegiatan Gebyar Aman Calistung itu bahwa kecamatan Keo Tengah dan kecamatan Nangaroro merupakan bumi rempah-rempah milik kabupaten Nagekeo, Bupati Don Bosco mengemukakan bahwa di Kecamatan Keo Tengah pernah ada pabrik sabun yang mengolah buah kelapa sebagai bahan baku. “Di Keo Tengah ini pernah ada pabrik sabun yang bahan bakunya adalah minyak kelapa, dan bekas fondasin gedung pabrik masih ada”. Ungkap Bupati Don Bosco.
Dikemukakan juga bahwa dulu, meskipun Keo Tengah tergolong daerah terisolir dan hanya mengandalkan akses dari laut, namun pernah ada pabrik sabun. Dihadapan hadirin yang tediri dari para kepala desa, para guru, orangtua anak peserta gebyar, anak-anak peserta gebyar dan para mahasiswa mahasiswi UNWIRA pelaksana KKNT-PPM yang memadati aula Serba Guna tersebut,Bupati Don Bosco Do mengajak warga Nagekeo untuk tidak menjual buah kelapa dalam bentuk utuh, tetapi harus dalam bentuk olahan.
Dikemukakannya bahwa jika masyarakat menjual buah kelapa dalam bentuk buah utuh maka berbagai komponen buah kelapa yang bernilai uang menjadi keuntungan bagi pembeli. Untuk itu, pihaknya merencanakan mengolah potensi buah kelapa yang limpah di Keo Tengah untuk memproduksi minyak yang sehat. Terkait tekad ini, pihaknya mengajak UNWIRA untuk turut menyiapkan sumber daya manusia yang mampu dalam bidang pengolahan hasil alam, termasuk untuk pengolahan buah kelapa, berbasis industri***.(*/WN-01)