LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM- Provinsial SVD Ende, Pater Lukas Jua, SVD mengungkapkan bahwa Pater Benrnard Bode,SVD merupakan misionaris SVD pertama yang menginjakan kaki di Lamalera, Lembata untuk berkarya misi, mewartakan Sabda Allah dan mengajar Agama Katolik bagi umat. Disinilah, di Lamalera asal mula penyebaran Agama Katolik pertama di Bumi Lembata.
Pater Lukas Jua, SVD menjelaskan karya misi SVD itu ketika mengawali sambutan usai Perayaan Syukur memperingati 100 Tahun SVD Lembata, di Pelataran Gereja Paroki Santu Arnoldus Janssen Waikomo (SAJW), Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka, Jumat, 23/9/2022. Perayaan syukur Ekaristi Akbar itu dipimpin oleh Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung,PR, dihadiri Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Deken Lembata, Romo Sinyo Da Gomez, Pr, mantan Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, Ny. Maria Sadipun, ratusan imam biarawan-biarawati dan umat undangan lainnya.
“Sebenarnya perayaan syukur 100 tahun SVD Lembata ini dirayakan dua tahun lalu. Tapi karena pandemi Covid-19, maka kita baru merayakannya hari ini. Meski terlambat, namun kita harus rayakan sebagai tanda terima kasih atas karya misi SVD di Tanah Lembata. Pater Bode merupakan misionaris pertama yang menginjakan kakinya di Lamalera untuk mengajar Agama Katolik dan mewartakan Sabda Tuhan”, ujar Pater Lukas Jua.
Pater Lukas Jua mengisahkan, misionaris Serikat Jesuit (SJ) memang datang lebih dulu ke Lamalera dan berkarya selama 13 tahun. Setelah itu baru Pater Bernard Bode tiba di Lamalera memulai karya misi SVD. Ketika itu, umat menjempunya dengan Peledang, (perahu khas penangkap Ikan Paus,Red). Kemudian Pater Bode harus belajar bahasa Lamalera agar lebih mudah mengajar Agama Katolik dan mewartakan Sabda Tuhan. Berkat ketekunan belajar Bahasa Lamalera, benar-benar menguasainya dengan cepat. Tak heran juka seluruh tata perayaan misa juga diterbitkan dalam Bahasa Lamalera untuk digunakan umat setempat.
Menurut Pater Lukas Jua, penyebaran Agama Katolik berkembang pesat karena dibantu oleh para guru waktu itu. Luar biasa, para guru pagi mengajar di sekolah dan malam hari mengajar agama dirumah. Organisasi gerejani juga berperan penting membantu para misionaris karena ada Santa Ana untuk kaum ibu dan ada Santa Maria untuk gadis-gadis serta konfreria. Peran umat juga sangat besar karena membantu pula pembangunan Gereja dan pastoran.
Salah satu misionaris yang masih ada bersama kita disini adalah Pater Niko Strawn, SVD juga sangat berjasa dalam karya misi di Tanah Lembata. karya misi maju dan berkembang pesat membentuk iman umat yang kokoh. Menurut Pater Lukas Jua, menjadi sangat aneh ketika itu jika seorang suami beristeri lebih dari satu ketimbang dijaman moderen sekarang ini.
Peran para misionari pula juga membawa masuk kebudayaan moderen yakni berperan mendidik umat untuk Tahu Tulis, Tahu Baca dan Tahu Berhitung. Semua ini karena berkat dan karya dari Allah. Umat menjadi cerdas dan berkembang. Banyak guru, tukang dan bahkan biarawan-biarawati lahir dari Desa Lamalera, Tanah Lembata dan keuskupan ini. Berkat karya misi yang luar biasa di tanah ini, maka lahir pula orang hebat seperti Uskup Anton Pain Ratu, Pater Yohanes Prasong, SVD , anggota SVD di Roma, Italia dan Pater Paul Budi Kleden, SVD yang menjadi Superior SVD di Roma, Italia. Ini kebanggaan kita karena hasil dari karya misi para misionaris. Karena itu, semangat karya misi mesti kita jiwai untuk terus berkarya misi ke depan.
Sedangkan Deken Lembata, Rm. Sinyo Da Gomez, dalam sambutan singkat menyampaikan penghargaan dan terima kasih berlimpah kepada semua pihak yang dengan caranya sendiri telah berperan menyukseskan perayaan syukur 100 Tahun SVD di Bumi Lembata. Suksesnya perayaan ini juga berkat kerja keras Panitia , Pastor Paroki SAJW, DPP dan jajaran. Dengan perayaan ini menjadi momentun penting untuk kita berkomitmen membangun Gereja di Tanah Lembata ke depan. ***
(Karolus Kia Burin/WN)