Release: Gerardus D Tukan
MALAKA : WARTA-NUSANTARA.COM-Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sinar Pancasila Betun Kabupaten Malaka, mengambil langkah mempersiapkan dosen dan mahasiswa mahasiswinya untuk bertarung ilmiah tingkat nasional. Kampus yang berada di kabupaten kawasan perbatasan antar Negara; Indonesia-Timor Leste merasa sangat perlu mempersiapkan dosen dan mahasiswa mahasiswinya untuk dapat terlibat bertarung ilmiah nasional dan memperlihatkan pada negara bahwa mereka pun dapat sejajar dengan kampus-kampus lain yang selalu terlibat berkompetisi di gelanggang nasional.
Direktur STKIP SPS Betun, Yanuaris Bria Seran,S.Pd.M.Pd mewujudkan persiapan diri kampusnya ini melalui penyelenggaraan pelatihan Penulisan Proposal Penelitian dan pengabdian Masyarakat Hibah DIKTI, pelatihan penulisan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Penulisan Artikel Ilmiah Penelitian dan pengabdian Masyarakat. Kegiatan pelatihan tersebut dilakukan di kampus STKIP Betun, Selasa 11 Oktober 2022. Pelatihan ini menghadirkan 3 narasumber, yakni para dosen UNWIRA Kupang yang sedang melakukan survey lokasi untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian Masyarakat tingkat APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik) di kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste yakni pengadaan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya di desa-desa terpencil kawasan Perbatasan Negara. Ketiga dosen UNWIRA yang “ditangkap’ oleh Direktur STKIP SPS Betun untuk bertandang ke kampusnya dan membantu berbagi pengalaman, yaitu (1) Dr. Maximux M Taek,M.Si yang membawakan materi tentang Penulisan Proposal Penelitian dan pengabdian Masyarakat Hibah DIKTI, (2) Gerardus D Tukan,S.Pd.M.Si memprovokasi dosen dan mahasiswa mahasiswi STKIP SPS Betun untuk bertarung ilmiah di Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) serta Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). (3). Anselmus Boy Baunsele,S.Pd.M.Sc memacu rekan-rekan dosen untuk giat publikasi ilmiah, publukasi artikel ilmiah hasil kegiatan penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Yanuarius Bria pada pembukaan kegiatan mengemukakan bahwa pihaknya merasa sangat membutuhkan tambahan ilmu dan pengalaman dari kampus lain dan dari dosen-dosen senior untuk berbagi tips dan trik tentang kompetisi ilmiah tingkat nasional. “Saya selalu mengajak teman-teman dosen di sini untuk berusaha bertarung. Lalu untuk mahasiswa, terutama mahasiswa mahasiswi penerima KIP Kuliah, kami wajibkan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi ilmiah kemahasiswaan tingkat nasional guna angkat nama kampus kami. Namun, kami masih kurang informasi dan pengalaman mengenai hal-hal tersebut sehingga kami sangat butuh informasi atau pengalaman dari dosen-dosen dan kampus-kampus senior”
Ditambahkannya pula bahwa selama ini para dosen di kampusnya telah berusaha menggali berbagai informasi untuk dapat memngikuti kompetisi ilmiah Penelirian dan Pengabdian Masyarakat Hibah DIKTI, namun bnyak hal yang masih menjadi kebingungan. Oleh karena itu mereka membutuhkan informasi riil dari para dosen atau kampus-kampus yang pernah memenangi kompetisi-kompetisi itu guna menumbuhkan rasa percaya diri pada civitas akademika-nya. “Kami berterima kasih atas waktu yang baik dan kami beruntung karena dapat menghadirkan 3 orang senior untuk berbagi. Saya berharap pengetahuan yang diterima oleh kampus kami melalui pelatihan ini dapat membantu membangkitkan motovasi dalam diri dosen dan mahasiswa mahasiswi STKIP SPS Betun untuk lakukan sesuatu dan berani berkompetisi di ajang kompetisi ilmiah nasional”.
Mahasiswi peserta kegiatan, Ida, dari program studi Geografi mengungkapkan kegembiraannya karena mendapat ilmu dan pengalaman baru. “Saya senang karena dapat informasi tentang berbagai kegiatn untuk mahasiswa. Saya masih semester 1 sehingga akan belajar lebih banyak lagi untuk bisa ikut kegiatan-kegiatan kemahasiswaan itu”. Ungkapnya di akhir kegiatan. Simon, mhasiswa program studi PGSD semester 3 merasa lebih tertarik dengan materi tentang PKM Kewirausahaan. “Saya tertarik ingin mendalami Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan ini karena saya sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi, ingin menghadirkan Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) di prodi saya yaitu UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Kami memang sudah mulai rintis dengan prouksi bubur kacang untuk mengasah jiwa berwirausaha” Ungkap Simon sambil bertekad untuk nanti mengajukan proposal PKM Kewirausahaan.
Selain itu, Marsela Luruk Bete,S.Pd.M.Si (yang lebih dikenal dengan nama panggilan Mega Bere), salah satu dosen STKIP Betun juga mengungkapkan kegembiraannya karena mendapat banyak masukkan berharga untuk siap bersama teman-teman dosen mengajukan proposal Penelitian atau Pengabdian ke DIKTI. “Banyak hal teknis tentang trik-terik menulis proposal yang baik yang berpeluang menang, yang telah kami dapat melalui pelatihan ini. Kami hanya bisa ucapkan terima kasih dan kami berjuang untuk bisa wujudkan apa yang telah kami dapat. Mahasiswa mahasiswi kami pun tentu akan diberi kekuatan energi oleh kami, melalui semangat kami membuat proposal, sehingga mereka juga termotivasi untuk berkompetisi” Ungkap Mega, alumni Kimia FKIP UNWIRA yang kembali mengabdi di kampung halamannya itu.
Kampus STKIP Sinar Pancasila berdiri tahun 2013 dan bernaung di bawah yayasan Marlilu Betun. Kampus ini menyelenggarakan pendidikan sarjana (S1) melalui 4 program studi yaitu: pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Pendidikan Bahasa Indonesia. Pada tahun ajaran 2022/2023, jumlah mahasiawa sebanyak 370 orang dan jumlah dosen 20 orang. Sejak berdirinya, kampus ini telah mewisuda sarana sebanyak 4 kali**