Bupati Lembata Marsianus Jawa saat menyampaikan sambutan.
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM – Bupati Lembata, Marsianus Jawa, menyatakan mendukung penamaan Gedung Perpustakaan Daerah dengan nama Prof Dr Gorys Keraf. Plt Kadis Kerasipan dan Perpustakaan Daerah Apol Mayan pun memberi jaminan bahwa pada 28 Okrober 2022, akan diresmikan nama baru Gedung Perpustakaan Daerah itu. Pernyataan dukungan ini dikemukakan saat memberi sambutan pada acara gebyar bulan bahasa tahun 2022 di pelataran depan gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Lembata, Senin (24/10) .
Dihadapan para staf ahli Bupati Lembata, Asisten Sekda, para Kepala OPD, para Camat, para Kepala Sekolah dan para guru serta siswa siswi, Bupati Marsianus Jawa menegaskan, ketika mengusung tema “Pemuda, Bahasa dan Budaya”, sangat tepat buat Lembata ini.
“Saya sangat bangga dengan tampilan siswa siswi dengan motif tenunan yang begitu hebat. Tetapi pertanyaannya, apakah generasi muda menghargai warisan leluhur atau tidak,” katanya bertanya. Karena itu, dia mengajak para pimpinan perangkat daerah, para kepala sekolah, para guru, agar mulai saat ini sering menggunakan kain tenun Lembata.
“Kita mau menunjukkan kepada dunia bahwa kita sangat menghargai karya intelektual orang tua kita yang sudah diwariskan kepada kita dari generasi ke generasi. Kamu bayangkan, dari Kedang, dari Ile Ape, dari Atadei, dengan cara masing-masing, tolak, isi benang dan lain sebagainya, menghasilkan begitu rapi corak-coraknya. Itu harus kita hargai. Hari ini kita lupa. Kita berpikir dulu akhirnya soal pekerjaan tangan ibu-ibu, kita sendiri tidak menghargai apa yang dihasilkan begitu hebat,” tegasnya.
Dia mengambil contoh karya daerah lain yang dipatenkan oleh pihak luar. Misalnya batik yang dipatenkan oleh Malaysia. Padahal batik ini adalah asli karya dari Solo. Contoh lain, topi Tilangga khas dari Rote.
Bupati Marsianus mengungkapkan, Wagub NTT bolak-balik ke Swiss karena Tilangga, yang telah dipatenkan di Swiss, padahal asli dari pulau Rote. “Tilangga itu kita lupa, kita terlalu asyik dalam negeri sehingga sudah dipatenkan oleh negara lain,” kata Bupati Lembata. Karena itu, dia smenghimbau semua yang hadir untuk mulai menghargai warisan leluhur sebaik-baiknya.
Soal penamaan gedung Perpustakaan Daerah dengan nama Gorys Keraf, yang mengemuka dalam seminar pada 20 Oktober lalu, Bupati menyatakan dukungan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. “Pada prinsipnya kita setuju,” katanya.
Menurutmua, Prof. Dr. Gorys Keraf buat kita di Lembata biasa-biasa saja, tapi seluruh republik ini bahkan dunia mengakui Ahli Bahasa ini. Gorys Keraf lah yang bisa membalikan nama besar Sutan Ahli Syahbana. Hanya Gorys Keraf yang bisa. Karena itu, dia minta segera diproses penamaan gedung perpustakaan daerah menjadi Gedung Perpustakaan Prof. Dr. Gorys Keraf.
“Mulai bulan ini penamaan kita harus tambakan dengan nama Kantor Gorys Keraf. Penamaan yang benarlah, diatur secara baik,” ujar Jawa.
Sedangkan mengenai bahasa yang diangkat dalam tema ini, dia secara simpel menyampaikan bahwa, bahasa mencerminkan kepribadian. “Saya suka mendengar orang berbicara, baik itu bahasa Kedang, Ile Ape, saya coba cermati itu. Apalagi di media-media sosial, kita langsung tahu gambaran kepribadian orang ini, seperti ini,” kata Jawa.
Plt. Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lembata, Apolonaris Mayan, mengatakan, penyelenggara gebyar bulan bahasa tahun 2022 ini, dalam sengaja mengangkat tema “Pemuda, Bahasa dan Budaya”, berangkat dari adanya sebuah kegalauan, kegamangan, pemuda dan bahasa dalam bingkai budaya ini. “Ada degradasi dalam bernarasi dewasa ini,” ujarnya.
Dia melaporkan, kegiatan sepekan bulan bahasa ini sudah dimulai sejak 20 Oktober lalu berupa seminar dengan tema “Menelisik Peran Prof. Dr. Gorys Keraf dalam Perkembangan Pengajaran Bahasa di Indonesia”. “Kita harus memberikan apresiasi terhadap sosok yang satu ini. Dia menjadi pejuang literasi, pejuang bahasa di republik ini,” kata Apol Mayan.
Apol Mayan menyampaikan terima kasih kepada para kepala sekolah atas terselenggaranya acara karnaval budaya ini. “Saya menyampaikan terima kasih kepada para kepala sekolah yang begitu respon walaupun informasi yang disampaikan ke pihak sekolah begitu sangat terbatas, begitu sangat mendadak tetapi hari ini telah menunjukkan bahwa kita sungguh sangat luar biasa,” kata Apol Mayan. Dia juga melaporkan, pada tanggal 25 dan 26 ada perlombaan puisi, pidato dan paduan suara untuk tingkat SMP dan juga monolog untuk tingkat SLTA.
Rencananya, sebut dia, di acara puncak pada 28 Oktober 2022, saat momentum hari sumpah pemuda jika diperkenankan akan di launching nama baru gedung perpustakaan daerah menjadi Gedung Perpustakaan Prof. Dr. Gorys Keraf.
“Kegiatan ini selain meriahkan bulan bahasa, juga untuk menepis stigma perpustakaan itu bukan hanya sebagai gudang buku atau tepat penyimpanan buku tetapi seyogyanya perpustakaan itu adalah sebuah transformasi nilai yang berbasis inklusi sosial,” jelas Apol. (WN-01))