𝗦𝗶𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘀 B𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗣𝗿𝗼𝘁𝗼𝗸𝗼𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗶𝗺𝗽𝗶𝗻𝗮𝗻 S𝗲𝘁𝗱𝗮 𝗞𝗮𝗯. 𝗠𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗿𝗮𝗶 𝗧𝗶𝗺𝘂𝗿 yang diterima Warta Nusantara
BORONG : WARTA-NUSANTARA.COM-Pembangunan merupakan suatu proses keberlanjutan, yang tidak akan pernah berakhir dan membutuhkan kesiapan dan partisipasi pilar-pilar pembangunan sehingga tujuan pembangunan terhadap pencapaian kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Makna kesejahteraan yang diharapkan juga mengandung arti kemandirian masyarakat, yang tidak hanya sebagai penerima layanan akan tetapi dapat bertindak sebagai subjek dan obyek pembangunan.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, telah mengamanatkan peran pemerintah daerah sebagai penanggungjawab penanggulangan bencana secara terkoordinasi, terencana dan partisipatif. Hal ini tentunya perlu melibatkan peran masyarakat dalam mewujudkan ketahanan bencana sehingga dapat membentuk komunitas, kelompok atau desa tangguh bencana yang menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
Kegiatan pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara, yang dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Oktober 2022, merupakan langkah strategis pemerintah daerah yang berkolaborasi bersama masyarakat desa, pemerintah desa dan stakeholder guna membentuk masyarakat tangguh bencana yang memiliki kemampuan mandiri dalam menghadapi ancaman bencana dan memulihkan diri dengan segera dari bencana yang merugikan. Adapun tujuan dari pembentukan Destana ini, yakni : melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana; meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi resiko bencana; meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan resiko bencana serta meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya bagi pengurangan resiko bencana.
Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Timur, Petrus Subin dalam laporannya, menyampaikan bahwa kondisi morfologi dan topografi Desa Golo Meni serta sosio kultural, mengharuskan pemerintah daerah bergerak cepat dalam membentuk desa tangguh bencana (Desa Golo Meni) sehingga dapat memastikan kesiapan masyarakat dalam penanggulangan bencana dan pemulihan diri jika terjadi bencana. Pelaksanaan kegiatan Destana akan berlangsung selama 3 (tiga) hari yang juga akan didampingi oleh tim fasilitator penanggulangan bencana.
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH., M.Hum. dalam sambutannya, menghimbau masyarakat agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan yang tinggi sampai bulan Februari 2023, meningkatkan kewaspadaan terdapat potensi bencana non alam, seperti : epidemi, wabah penyakit, khususnya pada hewan ternak dan virus pisang yang sedang tumbuh di Kabupaten Manggarai Timur. Selain itu Bupati Manggarai Timur juga mengharapkan partisipasi dan komitmen bersama komponen masyarakat dalam mendukung pembangunan daerah.
“Saya berharap komitmen dan partisipasi atau peran aktif kita semua dalam mendukung pembangunan daerah ini dengan cara kita masing-masing. Kita harus menyadari bahwa pembangunan ini merupakan proses berkelanjutan. Dimana, kita dari hari ke hari akan terus berupaya meningkatkan mutu pembangunan. Kita adalah subyek dan obyek pembangunan, oleh karena itu komitmen dan kemandirian merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan (Agas Andreas). *** (WN-01)