LEWOLEBA|VIVATIMUR.COM –Penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, M.Si meletakan Batu Pertama Pembangunan Plaza dan Fondasi Patung Brigjen Pol (Purn) Drs (Alm) Anton Enga Tifaona bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional (HPN), Kamis, 10 November 2022 di di Simpang Lima, Kota Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Pembangunan patung Anton Enga Tifaona merupakan salah satu syarat monumental untuk memperjuangkannya menjadi Pahlawan Nasional.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Patung Anton Enga Tifaona oleh Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa didampingi oleh putra almahrum, Alexander Bala Tifaona, Kepala Kesbangpol, Kanisius Making, Kasat Pol PP, Abdul Fatah Sarabiti, Kadis Lingkungan Hidup, Donatus Lajar, PLH Kadis Perhubungan, Paskalis Leuweheq, Camat Nubatukan, Dionisius Ola Wutun, dan Kabag Prokopim Setda Lembata, Fransiskus Dangku. Selain itu, hadir pula, Ketua Forum Perjuangan Pahlawan Nasiona (Forpalnas) Kabupaten Lembata, Yohanes Tifaona, Wakil Ketua, Yohanes Vian K. Burin, Sekretaris Eksekutif, Anton Pati Liman dan Kepala Desa Imulolong, Damianus Tifaona serta sejumlah tokoh adat dan tuan tanah.

Sebelumnya dilakukan penyerahan Miniatur Patung Anton Enga Tifaona dari putra Almahrum, Alexander Bala Tifaona kepada Penjabat Bupati Lembata. Selanjudnya proses peletakan batu pertama dilakukan didalam lubang setinggi sekitar 3 meter sehingga Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa harus menuruni tangga yang telah disiapkan. Selanjudnya dilakukan ritual seremonial adat yang ditandai dengan pemotongan seekor babi sekaligus memohon restu leluhur untuk melapangkan proses pembangunan patung tersebut.
Pengurus Yayasan Anton Enga Tifaona Jakarta, Alexander Bala Tifaona yang akrab disapa Lexy itu mengatakan, kita menargetkan pembangunan patung Anton Enga Tifaona rampung pada bulan Desember tahun 2022. Karena itu, kami dari Yayasan patut menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Lembata dan Pemerintah Daerah atas dukungan selama ini sehingga acara peletakan batu pertama ini berjalan lancar dan sukses.

“Bicara mengenai target, sebetulnya pertengahan Desember, ya itu cita-cita dan harapan kita. Tapi inikan situasi lagi hujan dan memang tantangan kita patung berdiri itu kalau beton ini betul-betul matang. Tinggal itu saja sebetulnya, makanya kita toleransi mundur 1-2 Minggu, Jika patung ini sudah selesai dibangun akhir Desember, maka kita akan cari waktu paling lambat Januari patung dan plaza ini harus segera diresmikan oleh bapak Bupati Lembata”, ujar Alex Tifaona.

“Terkait penataan sekitaran patung itu gampang, yang utama dan terdahulu adalah patungnya. Kalau yang berkaitan dengan taman itu pekerjaan lebih gampang. Kalau sudah selesai dikerjakan, januari 2023 akan diresmikan oleh pak penjabat Bupati. Kami dari Yayasan dan keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab Lembata. Semoga pembangunan patung ini berjalan baik,”ujar Alex Tifaona.
Untuk diketahui, Simpang Lima Wangatoa bakal disulap menjadi lebih indah berkonsep plaza. Akan ada patung Anton Enga Tifaona di tengah-tengahnya, lengkap dengan narasi-narasi tentang putra asli Lembata tersebut
Plaza tersebut dilengkapi dengan hiasan batu alam, pepohonan dan sistem drainase yang baik. Selain itu, Simpang Lima Wangatoa juga akan dilengkapi dengan tata cahaya dan lampu yang memadai agar bisa dinikmati malam hari.
Sosok patung Anton Enga Tifaona yang ditempatkan di Simpang Lima Wangatoa memiliki kedekatan dengan masyarakat yang berkunjung ke sana. Dengan tujuan mengubah paradigma banyak orang, bahwa patung di ruang publik, tidak harus besar dan megah sebagaimana biasanya. Patung Anton Enga Tifaona yang dibangun di Simpang Lima Wangatoa ini juga merupakan bagian dari penataan dan pengembangan Kota Lewoleba.
Masyarakat, pengunjung dan teristimewa generasi muda dapat mengenal sosok siapa tokoh Anton Enga Tifaona menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda dalam menapaki hidup dan masa depan. Bahkan lokasi ini bakal menjadi arena rekreatif, inspiratif dan bernilai sejarah perjuangan tokoh teladan ini. Nama Anton Enga Tifaona telah dilestarikan menjadi nama Aula Kecamatan Nubatukan dan nama Jalan sepanjang kurang lebih 45 KM dari Sumpang Lima Wangatoa sampai ke Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni berdasarkan keputusan Bupati Lembata No.6 Tahun 2022. ***(Karolus Kia Burin/WN)