Catatan Wilhelmus Leuweheq
WARTA-NUSANTARA.COM-Boleh jadi ada faktor keberuntungan sebagai tuan Rumah “Asia”, tetapi yang harus diakui adalah bahwa pembinaan, manajemen dan bahkan industri persepakbolahan Asia, sudah bertumbuh pesat dan maju, setara dengan Eropa dan Amerika Latin.
Jadi ketika Arab mempermalukan Argentina dan semalam Jepang pecundangi Jerman, ini bukan soal kebetulan, ini adalah buah dari perjuangan yang mempertaruhkan integritas dan kemampuan baik individu pemain, pelatih, Tim Manajemen, organisasi bolah di negaranya dan bahkan Pemerintah serta masyarakatnya.
Semua pemangku kepentingan pasti telah berjuang dan memberikan andil hingga prestasi demi prestasi dapat diraih dengan gemilang. Memang perjalanan menuju trofi Piala Dunia masih panjang dan berat. Namun kemenangan ini telah mencatatkan dirinya dengan tinta emas dalam sejarah persepakbolahan dunia. Dua raksasa bolah dari Eropa dan Amerika Latin harus takluk pada laga perdana. Argentina dan Jerman bisa saja akan bangkit pada laga berikutnya dan bahkan akan melaju meninggalkan Arab dan Jepang pada putaran selanjutnya namun laga kemarin akan tetap terpatri.
Kalau saja prestasi bolah boleh kita samakan dengan meningkatnya peradaban lokal menuju ke nilai-nilai kemanusiaan yang lebih universal maka ada dua hal yang boleh dicatat :
Pertama, peradaban Asia terus bertumbuh dan mengadaptasi diri terhadap Eropa yang sejak lama dijadikan patron peradaban dunia. Kedua, Asia terus memperkuat nilai-nilai peradabannya sendiri yang ternyata sudah tinggi setara dengan Eropa, namun yang kebetulan sejak lama terkungkung inferioritas kolektif atau sebaliknya terjajah superioritas dari luar sana.
Maka kemenangan-kemenangan ini patut dibanggakan, tercatat sebagai sejarah dan yang terutama adalah menjadi keyakinan tentang adanya kemampuan dan potensi yang ada pada kita serta menjadi motivasi untuk terus berjuang, terus Kalau saja prestasi bolah boleh kita samakan dengan meningkatnya peradaban lokal menuju ke nilai-nilai kemanusiaan yang lebih universal maka ada dua hal yang boleh dicatat,
Pertama, peradaban Asia terus bertumbuh dan mengadaptasi diri terhadap Eropa yang sejak lama dijadikan patron peradaban dunia. Kedua, Asia terus memperkuat nilai-nilai peradabannya sendiri yang ternyata sudah tinggi setara dengan Eropa, namun yang kebetulan sejak lama terkungkung inferioritas kolektif atau sebaliknya terjajah superioritas dari luar sana.
Maka kemenangan-kemenangan ini patut dibanggakan, tercatat sebagai sejarah dan yang terutama adalah menjadi keyakinan tentang adanya kemampuan dan potensi yang ada pada kita serta menjadi motivasi untuk terus berjuang, terus berbenah diri dalam berbagai aspek kehidupan kita. Teruslah menonton bolah karena menonton bolah sama dengan menonton peradaban. ***