Ket. Foto : Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sabu Raijua, Ramli Ika,SH, memberikan semangat kepada anak-anak peserta Gebyar
Laporan Gerardus D. Tukan dari Sabu Raijua
SABU RAIJUA : WARTA-NUSANTARA.COM-Kabupaten Sabru Raijua (SARAI), pada tanggal 26 November 2022, genap berusia 14 tahun. Kabupaten yang merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Kupang, 18 tahun yang lalu, merupakan satu kabupaten di tepi Selatan kaswasan perbatasan Negara Indonesia dengan Australia. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur yang mempunyai penghasilan utama yaitu gula nira, rumput laut dan garam. Garam produk Sabu Raijua, pada beberapa tahun belakangan ini tampak tidak berjalan, meski sebelumnya cukup menjadi penopang ekonomi SARAI dan menjadi satu ikon kabupaten ini dengan brand produk ‘Garam Nataga’.
Menyemaraki ULTAH ke 14 kabupaten Sabu Raijua, pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSKAR) Kabupaten Sabu Raijua menggandeng Penerbit Buku Lembata G-Tukan Media pimpinan Gerardus D Tukan,S.Pd.M.Si, yang juga adalah Dosen Kimia Fakultas MIPA Universitas Katolik (UNIKA) Widya Mandira Kupang, untuk menggelar kegiatan Gebyar Aman Caturlistung.
Gebyar Aman Caturlistung (Gebyar Anakku Mantap Baca, Bertutur, Tulis, Hitung) merupakan satu kegiatan safari literasi anak usia dini oleh Penerbit Lembata G-Tukan Media dengan menyasar pada murid Sekolah Dasar kelas 1, 2 dan kelas 3. Kegiatan Gebyar yang dilakukan secara kolaboratif itu, dilaksanakan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sabu Raijua, Sabtu 26 November 2022, sebagai salah satu cara dari Dinas tersebut untuk menyemarakkan HUT 14 kabupaten Sabu Raijua.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten Sabu Raijua, Ramli Ika,SH, saat membuka kegiatan, mengemukakan bahwa Dinas perpustakaan dan Kearsipan kabupaten Sabu Raijua memaknai HUT ke 14 kabupaten dengan mengajak anak-anak untuk akrab dengan buku. “Di ulang tahun ke 14 kabupaten Sabu Raijua ini, Dinas perpustakaan dan Kearsipan ingin mengajak masyarakat Sabu Raijua untuk akrab dengan buku dan suka membaca.
Sebab, dengan membaca buku, kita akan mempunyai banyak pengetahuan dan inspirasi untuk dapat berkembang membangun kabupaten SARAI ini. Hari kita kobarkan semangat membaca itu mulai dari anak-anak usia dini”. Demikian Ramli Isa, sambil mengajak anak-anak peserta kegiatan untuk semangat mengikuti kegiatan. Untuk membangkitkan semangat dan keberanian anak-anak peserta kegiatan serta semangat orang tua dan guru pendamping yang memadati ruang aula Dinas Perpustakaan, Ramli Isa pun mengajukan kuis dan memberikan hadiah.
Kegiatan Gebyar Aman Caturlistung di kota Seba Sabu Raijua, diikuti oleh murid-murid SD dalam wilayah kota Seba dan sekitarya. Murid kelas 1 SD sebanyak 20 orang menjalani lomba kecepatan menulis tiru huruf, angka dan kata. Untuk mengikuti gebyar ini maka murid kelas 1 menyiapkan diri dengan belajar menulis tiru huruf, angka, kata dan berhitung sederhana dari buku Aku Anak Pintar yang diperoleh saat mendaftar sebagai peserta kegiatan.
Murid kelas 2 SD sebanyak 13 orang, menjalani lomba membaca salah satu naskah dari dalam buku Aku Suka Belajar IPA. Peserta membaca di depan umum dan disaksikan oleh orang tua serta guru. Peserta kelas 3 SD sebanyak 13 orang menjalankan lomba membaca salah satu naskah dari dalam buku Aku Suka Belajar IPA, kemudian menceriterakan kembali isi naskah menggunakan kalimat sendiri, dan disaksikan oleh para guru pendamping dan orang tua serta seluruh staf DISPUSKAR.
Sebagaimana halnya murid kelas 1 SD, para murid kelas 2 dan kelas 3 peserta kegiatan pun menyiapkan diri sebelum lomba dengan belajar 33 naskah bacaan dari buku Aku Suka Belajar IPA, dan akan memvaca salah satu naskah dengan cara menarik undian nomor naskah. Buku tersebut diperoleh saat mendaftar sebagai peserta gebyar.
Buku Aku Anak Pintar (ISBN: 978-602-19429-4-9) merupakan buku yang ditulis oleh Gerardus D Tukan, sebagai buku panduan dasar untuk anak dapat mahir huruf, angka, kata, berhitung sederhana sejak dini. Buku Aku Suka Belajar IPA (ISBN: 978-602-19429-3-2) merupakan buku yang berisi materi Ilmu Pengetahuan Alam yang disederhanakan dalam bentuk ‘bahasa anak-anak’.
Buku tersebut dibuat dengan perhitungan agar anak dapat baca, memahami isi naskah dan mampu menceriterakan kembali isi naskah menggunakan kalimat sendiri. Melalui buku Aku Suka Belajar IPA, diharapkan anak sudah menyukai bidang IPA sejak dini sehingga dapat mematahkan anggapan umum bahwa IPA merupakan bidang ilmu yang sulit dan tidak menarik.*** (GDT/WN-01)