Oleh : Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero
1 Yoh.2:18-21; Yoh. 1:1-18
WARTA-NUSANTARA.COM-Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, saya memulai renungan akhir tahun ini dengan mengutip Feny Puspa Sari, Mahasiswa Desain Produk Industri angkatan 2010 yang Mengajak untuk bersama-sama menghargai waktu, Ia menulis pengalamannya tentang Pentingnya Waktu:
“Suatu pagi di mata kuliah Perancangan Produk, saya mendapat sebuah pengantar kuliah yang tidak biasa dari dosen saya. Awalnya, saya pikir beliau akan memutarkan sebuah video motivasi yang keren, seperti yang pernah ia putar sebelumnya. Namun, ternyata hanyalah sebuah video yang menunjukkan detak-detik jam yang berputar ke kiri lalu ke kanan.
Kemudian terlihat orang-orang dalam video tersebut melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari berlari-lari mengejar waktu keberangkatan pesawat, bermain basket, dan sebagainya. Anehnya, dalam video tersebut waktu dapat dihentikan dengan mudah, lalu dijalankan kembali. ”Enak ya kalau bisa menghentikan waktu seperti itu,” ujar dosen saya di akhir video. Saya dan teman-teman pun hanya tertawa simpul menanggapi komentar beliau. ”Sayangnya, ini dunia nyata, bukan video,” tambah dosen saya kemudian. Sontak saya termenung. Diam-diam saya mengangguk setuju.
Waktu akan terus bergulir pergi dan tak kan pernah kembali lagi – einmalich-, Ia akan secara perlahan tetapi pasti mengalir pergi. Mulai dari detik,menuju ke menit lalu ke jam terus ke hari lalu bergerak menuju minggu mengalir terus ke bulan dan akhirnya berhenti pada tahun, yang kemudian kita sebut dengan istilah akhir tahun. Akhir tahun menjadi kunci seluruh waktu yang berjumlah 365 hari itu.
Waktu itu akan terus mengalir dan siapapun dia, tidak dapat menghentikan waktu. Jika bisa, mungkin tidak ada satu pun dari kita yang pernah berbuat kesalahan. Kita hanya bisa berjalan maju, tanpa bisa mengubah apapun yang sudah terjadi. Tanpa bisa mundur satu langkah pun ke belakang.
Waktu menjadi begitu penting bagi setiap manusia. Maka benarlah kata orang bijak:” Satu-satunya hal yang menjadi milik kita sepenuhnya adalah waktu, bahkan seseorang yang tidak memiliki apapun pasti memiliki waktu.” Waktu adalah hal yang paling penting dalam siklus kehidupan setiap anak manusia. Dimana suatu kehidupan dapat berjalan maju dengan ditandainya sebuah waktu. Waktu yang sudah berjalan tidak akan bisa di hentikan atau di ulang dari awal. Setiap kejadian atau peristiwa yang telah dilalui akan menjadi sebuah kenangan dan tidak dapat diulangi
kembali. Dari kenangan tersebut akan membuahkan suatu hasil yang di rasakan. Apabila kenangan yang ditinggalkan adalah kenangan yang bagus, indah, dan baik maka di masa akan datang akan menuai suatu kebahagiaan, Sebaliknya, apabila kenangan yang ditinggalkan adalah kenangan yang buruk, banyak masalah, dan jelek maka hasil yang akan dipetik adalah sebuah penyesalan. Penyesalan itulah yang sering membuat seseorang menjadi sedih atas segala apa yang telah dilakukan di masa lalu. Maka dari itu ketika orang sadar, orang selalu bilang, penyesalan selalu datang terlambat.
Agar supaya jangan ada penyesalan karena “ salah” menggunakan waktu, perlulah kita belajar dari nasehat orang bijak di bawah ini:
“Jika ingin tahu pentingnya waktu setahun, tanyakan pada kakak kelas yang ketinggalan kelas.
Jika ingin tahu pentingnya waktu sebulan, tanyakan pada ibu yang melahirkan prematur.
Jika ingin tahu pentingnya waktu seminggu, tanyakan pada editor tabloid mingguan.
Jika ingin tahu pentingnya waktu sejam, tanyakan pada kekasih yang sedang menunggu.
Jika ingin tahu pentingnya waktu semenit, tanyakan pada orang yang ketinggalan kereta.Jika ingin tahu pentingnya waktu sedetik, tanyakan pada orang yang baru terhindar dari kecelakaan.
Jika ingin tahu pentingnya waktu semilidetik, tanyakan pada peraih medali perak olimpiade.”
Saudara-saudaraku, kita hari ini berada pada hari paling terakhir di tahun 2022. Sebentar kita akan sudah masuk pada hari pertama yang disebut Tahun Baru tahun 2023. Pada tahun 2023, setiap kita memiliki waktu yang sama untuk dijalani, setahun 365 hari, 52 minggu, 12 bulan. Sebulan 30 hari, 4 minggu, seminggu 7 hari, sehari 24 jam. Yang berbeda adalah cara dan ekspresi menjalani menikmati waktu. Yang berbeda adalah rasa dan makna dari setiap laku dalam mengisi waktu. Yang berbeda adalah pencapaian dari rencana yang telah diberi tengat waktu. Bagi yang tercapai akan bahagia, bagi yang tidak tercapai juga bahagia jika mau mencoba bangkit lagi dan berjuang lagi.
Waktu terus berputar dan berganti, sehingga kita perlu mempersiapkan strategi untuk menggunakan waktu dengan baik agar tidak berlalu tanpa makna. Pemazmur pun mengungkapkan tentang bagaimana seharusnya setiap orang yang masih diberi kesempatan hidup untuk senantiasa mempergunakan waktu dengan baik. Sebab, jika suatu saat nanti kesempatan menikmati hidup harus berakhir, maka berakhir pulah kesempatan untuk melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan ketika masih hidup.
Saudara-saudaraku, kita mengakhiri tahun lama ini dengan injil tentang Firman TUhan menjadi Manusia dan tinggal di antara kita, sebagaimana yang kita dengar dalam injil Yohanes. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Kutipan biblis ini mau meyakinkan kita bahwa waktu boleh bergulir pergi, tetapi cinta dan penyertaan Tuhan tiadalah pergi dari kita.
Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sedetikpun, walau pun yang terjadi adalah kita sering meninggalkan Dia.Namun Dia tetap setia tinggal bersama dengan kita. Ketika Dia tinggal bersama kita, hidup kita menjadi manusia paripurna. Artinya, manusia yang menyadari sepenuhnya ke-ilahi-an dalam dirinya. Ia menyadari ke-esa-annya, Ia menyadari kemanunggalannya dengan Dia yang adalah hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Artinya, Terang itu adalah Tuhan sendiri, yang menerangi langkah hidup kita, untuk menuju tahun yang baru, tahun penuh misteri, karena kita tak seorang pun tahu, apa yang bakal terjadi di dalam tahun itu. Hanya satu yang kita tahu pasti bahwa Tuhan akan tetap menyertai kita dalam ruang dan waktu. Ia akan menyertai kita pada masa lampau ketika kita menggoreskan beraneka kenangan, lalu Dia ada bersama kita di hari ini sebagai sebuah kenyataan dan seterusnya akan bersama kita melangkah di hari esok, sebagai hari penuh harapan. Kita berharap agar Tuhan Sang Imanuel akan selalu melindungi kita, hari ini hingga selama-lamanya………… Amin.