Oleh : Gernanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero
Yes. 49:1-5.6; 1 Kor.3:1-3; Yoh. 1:29-34
WARTA-NUSANTARA.COM-Bapak, ibu, saudara, saudari yang terkasih, setelah kita dengan penuh sukacita merayakan Pesta Natal, akhirnya kita pun masuk pada minggu-minggu biasa, dalam siklus kalender liturgi kita. Hari ini adalah Hari Minggu Biasa II dalam lingkaran liturgi Tahun A. Pada masa ini, seluruh asesoris liturgi berwarna hijau. Hijau juga merupakan simbol penyembuhan, pengharapan, dan pertumbuhan iman. Sebagai tata warna liturgi, hijau adalah warna hidup baru, masa depan, harapan dan keremajaan.
Hari ini bertepatan dengan minggu biasa II, yang diperingati sebagai Pesta Pembaptisan Tuhan, injil Yohanes mendeklarasikan Yesus sebagaimana saya kutip di bawah ini:” Lihatlah Anak domba Allah,yang menghapus dosa dunia.Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.” Inilah kesaksian pertama Yohanes Pembaptis tatkala ia melihat Yesus menghampirinya.
Pertanyaannya adalah, mengapa Yohanes Pembaptis melihat Yesus yang datang itu sebagai Anak Domba Allah yang Menghapus Dosa Dunia? Ada ahli kitab suci menafsirkan bahwa anak domba adalah simbol dari kemurnian, tanpa cacat. Anak domba merujuk kepada keadaan Yesus Kristus yang tanpa cacat, murni, menjadi Juru Selamat yang kudus bagi umat-Nya yang telah tercemar dosa. Lihatlah Anak domba Allah merupakan seruan keselamatan yang begitu agung. Dia datang untuk menyelamatkan umat-Nya di dalam dunia. Dia datang untuk menghapus dosa dunia. Kemurnian-Nya, kekudusan-Nya, keadaan-Nya yang tanpa cacat membuat Dia menjadi satu-satunya yang sanggup menjadi penebus bagi dunia ini. Maka bila masih ada bilur-bilur dosa yang belum tersembuhkan, hari ini kita diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus segala nista dan noda dosa yang pernah kita torehkan.
Sementara itu saudara-saudara, kesaksian Yohanes Pembaptis yang kedua adalah : “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.“
Kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus yang datang kepadanya, tidak mengandung pengertian bahwa Yesus akan menjadi salah satu murid Yohanes. Tidak! Yohanes tahu bahwa Yesus Kristus tidak datang untuk menjadi muridnya. Melainkan, Yesus Kristus datang untuk memulai pelayanan-Nya dan sekarang Yohanes Pembaptis bisa menyingkir dan memberikan jalan untuk Anak Domba Allah.”Dia yang datang kemudian dari pada aku lebih besar, membungkuk untuk membuka tali kasut-Nya pun aku tidak pantas.”
Saudara-saudaraku, ketika Yesus Kristus menjumpai Yohanes Pembaptis, orang banyak hanya melihat seorang muda yang sederhana berjalan untuk dibaptis oleh Yohanes. Bagi mereka orang itu biasa-biasa saja. Mungkin saja masuk kategori tidak diperhitungkan, – no body – diremehkan bahkan diabaikan. Tetapi tidak untuk Yohanes Pembaptis. Yohanes lihat berbeda dengan semua orang itu. Yohanes melihat Dia yang telah dinantikan dan dilayani seumur hidupnya, hari ini, kini dan di sini, telah berada di hadapannya.
Yohanes melihat apa yang surga lihat, sedangkan semua orang banyak hanya melihat apa yang dunia lihat.
Dunia melihat pakaian indah, surga melihat siapa yang diurapi oleh Roh Kudus.
Dunia melihat berapa banyak kuasa seseorang, surga melihat berapa banyak berserah seseorang.
Dunia melihat berapa kuat seseorang, surga melihat berapa kuat Roh menyertai orang tersebut.
Dunia melihat berapa sanggup seseorang membela diri, surga melihat berapa sabar dan lemah lembut seseorang mengampuni.
Dunia melihat seorang dari Nazaret yang hina, surga melihat Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia!
Yohanes melihat apa yang surga lihat, dan dia harus mengabarkan apa yang dia lihat itu. Bahwa Yohanes melihat Yesus sebagai Dia yang akan menggenapi janji Tuhan bagi Israel.
Itulah sebabnya Yohanes berseru dengan suara nyaring agar orang banyak itu benar-benar dengar dan ingat bahwa Dia yang sekarang ini adalah “Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia!” Yohanes melanjutkan dengan mengatakan bahwa Yesus Kristus lebih agung karena Dia telah ada lebih dahulu daripada Yohanes. Yesus bukanlah murid Yohanes. Dia adalah Raja yang disembah Yohanes. Yesus bukanlah pengikut yang akan dibaptis, tetapi Dia adalah pemimpin yang rela dibaptis menjadi sama dengan umat-Nya. Maka Yohanes pun menyatakan bahwa Yesus Kristus telah ada sebelum dia. Kristus lebih utama dan lebih dahulu daripada Yohanes karena Kristus sejak pada mulanya telah bersama-sama dengan Bapa di surga dan menciptakan segala sesuatu bersama dengan Bapa di surga. Inilah yang orang banyak tidak lihat. Karena tidak semua orang Israel dengar dan paham sehingga Yohanes berseru dengan nyaring agar tidak seorang pun gagal mendengarkan dia. Semua harus tahu betapa mulianya Kristus itu. Betapa agung misi-Nya, Dia Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Bapa, ibu yang terkasih, bila dosa-dosa kita telah dihapus oleh Kristus Anak Domba Allah maka kita akan menjadi termurnikan. Kita hidup tiada cacat dan celah. Atau dalam bahasa Santu Paulus:” menjadi jemaat yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus. Karena kita adalah umat yang dikuduskan dan dipanggil untuk menjadi orang-orang kudus, maka konsekwensinya adalah kita bersama, dengan semua orang kudus di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.”
Saudara-saudaraku, Yohanes telah memperkenalkan kita pada hari ini bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dia yang telah datang dan menghapus dosa kita, telah membuat kita termurnikan, tanpa cacat. Dengan demikian maka sepanjang masa biasa ini, kita perlu memiliki harapan hidup baru, kita juga perlu memiliki pertumbuhan iman yang kokoh akan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dengan demikian maka kita menjadi jemaat yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus.” ***