ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Sabtu, September 23, 2023
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Opini

Sekolah Makanan Sehat Sebuah Pendekatan Budaya

by WartaNusantara
Januari 18, 2023
in Opini
0
Sekolah Makanan Sehat Sebuah Pendekatan Budaya
0
SHARES
56
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Marianus Wilhelmus Lawe

WARTA-NUSANTARA.COM— Obesesi pemerintah Indonesia saat ini adalah Indonesia menjadi negara besar dengan kemampuan manusia (warga negara) yang cerdas dan tangguh pada 2045. Negara besar berarti negara yang pada saatnya nanti, sila-sila Pancasila teraktualisasi secara konkret dalam semua lini kehidupan. 

Marianus Wilhelmus Lawe, anak petani yang mendunia

Akan tetapi obsesi tersebut tidak bisa terlaksana bila negara ini tidak mempunyai strategi kebudayaan dalam bidang pangan, khususnya makanan sehat secara sistematis, terukur, dan berkelanjutan.

Selama ini persoalan pangan dan pengelolaan pangan di Indoneia hanya sebagai produk dari akrobatik dan proyek ekonomi-politik. Dalam arena akrobatik dan proyek itu, pangan adalah objek perdagangan mulai dari hulu-hilir sampai muara. Seluruh aliran dan rute pengadaan dan peredaran pangan berlangsung dalam kerangka ekonomi-politik, yakni kerangka jual-beli demi menumpuk profit finansial para pemilik modal finansial.

Bagaimana mungkin obsesi Indonesia 2045 tersebut tercapai bila pengelolaan dan pengadaan pangan berlangsung dalam skema akrobatik dan proyek ekonomi-politik yang dimainkan oleh pemilik modal finansial? Jangan harap Indonesia 2045 akan terwujud.

RelatedPosts

Orang Gerindra Buat Beda, (Catatan Liburan di NTT 23/4 – 8/5 2022)

Ini NTT, Bung ! (Tanggapan Terhadap Ciutan Herman Musakabe)

Orang Gerindra Buat Beda, (Catatan Liburan di NTT 23/4 – 8/5 2022)

Ekspektasi (M)Anies Baswedan ?

Load More

Kita – khususnya kader PDI Perjuangan – mesti mengupayakan sebuah strategi kebudayaan melalui Sekolah Makanan Sehat.

Di dalam sekolah ini, kader-kader partai didik dan dilatih secara sistematis dan terukur untuk merancang-membangun-menggerakan aksi makanan sehat. Makanan sehat bagi ibu-ibu hamil dan anak-anak mulai dari usia 0 hari setelah kelajiran sampai usia 20 tahun. 

Rentang usia mulai dari pembuahan awal dalam rahim sampai 20 tahun adalah usia pertumbuhan yang sangat signifikan dari aspek biologis. Pertumbuhan dan perkembangan berbagai sel dan hormon dalam tubuh manusia secara signifikan berlangsung pada rentang usia ini. Oleh karena itu, rentang usia ini harus diatur dan dikawal sedemikian rupa melalui program makanan sehat pada Sekolah Makanan Sehat.

Sekolah Makanan Sehat tidak sekedar sekolah tata boga. Tata boga hanya salah satu agenda kecil dalam sekolah makanan sehat sebagai sebuah strategi kebudayaan.

Kurikulum Sekolah Makanan Sehat disusun berdasarkan riset terhadap pangan. Tentunya, pangan dalam riset ini adalah pangan sebagai kebudayaan manusia. Pangan tidak sekedar objek yang ditanam, dipanen, dan dijual-belikan. Lebih dari itu, pangan adalah kehidupan manusia dalam dan bersama dengan alam/bumi. Pangan sebagai strategi kebudayaan yang dirancang, dibangun, dan dikembangkan dalam Sekolah Makanan Sehat adalah pangan kehidupan. 

Generasi kita hari ini, seusia kita saat ini (30-80 tahun) adalah generasi yang tumbuh dan berkembang secara organik. Kebetulan juga kita lolos dari seleksi alam. Bila tidak lolos seleksi alam seperti dalam proses evolusi, kita mungkin sudah mati. Kalaupun hidup, hanya hidup untuk bertahan hidup. Bukan hidup untuk mengkreasi generasi masa depan.

Bersekolah di Sekolah Makanan Sehat sebagai strategi kebudayaan, berarti kita mengkreasi generasi Indonesia 2045, yang tangguh dan cerdas. Generasi inilah adalah generasi yang mewujudkan sila-sila Pancasila dalam arti sesungguhnya, sebagaimana dicita-citakan Soekarno.

Salam Indonesia Pancasila, Salam Indonesia 2045.

Marianus Wilhelmus Lawe, Kader PDI Perjuangan, dari Organ Taruna Merah Putih 

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Orang Gerindra Buat Beda, (Catatan Liburan di NTT 23/4 – 8/5 2022)
Opini

Ini NTT, Bung ! (Tanggapan Terhadap Ciutan Herman Musakabe)

Oleh : Robert Bala WARTA-NUSANTARA.COM--Cuitan Herman Musakabe (gubernur NTT 1993-1998) di WA Group, tentang kekecewaan karena identitas NTT tidak diakomodir...

Read more
Orang Gerindra Buat Beda, (Catatan Liburan di NTT 23/4 – 8/5 2022)

Ekspektasi (M)Anies Baswedan ?

Menjadikan Indonesia Visioner dan Sigap Menanggapi Tantangan Zaman

Menjadikan Indonesia Visioner dan Sigap Menanggapi Tantangan Zaman

Timing Untuk Berubah

Bulan Dagel

Timing Untuk Berubah

Timing Untuk Berubah

Menjadi Saudara Dalam Kemanusiaan

Keluarga Sekolah Kasih

Load More
Next Post
Kuasa Hukum Minta Hakim PN Ende Adil Putus Sengketa Tanah Ahli Waris Raja Pius Rasi Wangge

Kuasa Hukum Minta Hakim PN Ende Adil Putus Sengketa Tanah Ahli Waris Raja Pius Rasi Wangge

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • Ekbis
  • National
  • Berita Utama

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In