Release: Paulus P Langoday (Mahasiswa Prodi Filsafat Agama UNWIRA) Kupang
BELU : WARTA-NUSANTARA.COM–Mahasiswa mahasiswi Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, sebanyak 17 orang dari berbagai prodi, menjalani Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) semester ganjil Tahun Ajaran 2022/2023 di desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. Kegiatan KKN-PPM berlangsung dalam bulan Januari hingga Februari 2023.
Dalam masa kegiatan KKN-PPM, berbagai program telah dikonsepkan dan mulai dilaksanakan. Program-program itu terdiri dari program Kampus, program kelompok dan program individu. Program kampus terdiri dari penguatan ekonomi, penguatan pendidikan dan penerapan teknologi tepat guna. Program kelompok merupakan kolaborasi dengan program desa lokasi KKN, sedangkan program individu merupakan jenis-jenis kegiatan khas berdasarkan disiplin ilmu atau program studi peserta.
Minggu pertama pelaksanaan KKN-PPM mahasiswa peserta KKN-PPM UNWIRA menjalankan programnya di bidang pendidikan, yang diberi sandi Aman Calistung, dengan mengunjungi PAUD St. Hendrikus Haliwen. Aman Calistung dengan kepanjangan Adikku Mantap baca Tulis Hitung merupakan satu program untuk mendampingi anak-anak di lokasi belajar dasar; baca, tulis, hitung dalam suasana bermain. Kunjungan ke PAUD St. Hendrikus Haliwen dilaksanakan pada Rabu 25 Januari 2023.
Di PAUD St. Hendrikus Haliwen yang dikelolah suster-suster CIY ini, para mahasiswa diterima oleh Sr. Ester Tefa, S.Ag selaku pengelolah PAUD St. Hendrikus, bersama tiga staf pengajar lainnya. Anak-anak PAUD St. Hendrikus yang ada pun menyambut kehadiran para mahasiswa dengan gembira. Kegembiraan itu terpancar melalui raut wajah ceria dan tanggapan penuh antusias dari anak-anak. Kebahagiaan anak-anak PAUD bertambah ketika mereka disapa oleh para mahasiswa, kemudian belajar bersama dan menerima buku-buku baru serta bingkisan-bingkisan yang dibawa oleh mahasiswa KKN UNWIRA.
Sr Ester, pengelola PAUD St. Hendrikus mengemukakan bahwa anak-anak perlu dipupuk semangat belajarnya sejak dini. Dunia yang makin canggih menuntut generasi yang juga cerdas sehingga alangkah baik generasi penerus dibimbing sejak dini. Kehadiran PAUD yang dikelolahnya, berupaya menjadi wadah yang menyediakan situasi belajar menyenangkan bagi anak-anak.
Kegiatan belajar sambil bermain yang diterapkan di sekolahnya, diharapkan dapat berdampak positif terhadap perkembangan kemampuan fisik, mental, emosi, karakter dan intelektual anak. Dijelaskannya pula bahwa pada usia PAUD, perkembangan otak anak mencapai 80%, dan hal itu menjadi masa-masa emas dalam diri anak untuk menyerap nilai-nilai yang baik.
Jika masa ini disia-siakan maka satu langkah berharga dalam masa perkembangan anak telah terbuang percuma. Bekal pendidikan yang diterima di usia dini, akan membuat anak lebih siap menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Sebab, anak sudah terbiasa belajar serta dapat menerima informasi lebih cepat sehingga membantu anak dalam beradaptasi***
(*/WN-01)