Oleh : RD Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Rabu: 25 Januari 2023|PESTA BERTOBATNYA SANTO PAULUS|Kis 22:3-16|Mzm 117:1,2;R:Mrk 16:15|Mrk 16:15-18|Tuhan, apakah yang harus aku perbuat?|SETIAP pertanyaan selalu akan membuka wawasan baru! Pertanyaan itu muncul dalam hati ketika Saulus berada dalam kondisi tidak berdaya. Saulus orang kuat itu terjatuh, menjadi sangat lemah bahkan tidak dapat melihat!
Kondisi itu terjadi sebagai akibat dari kesalahan atau dosa pribadi melawan Allah dan kehendak-Nya! ‘Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?’ Saulus menjawab dalam bentuk pertanyaan? ‘Siapakah Engkau, Tuhan? Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada Saulus! ‘Akulah Yesus, orang Nasaret, yang kauaniaya itu! Ada hal luar biasa kita temukan di sini ketika Yesus memperkenalkan diri-Nya.
Mengapa justru Yesus memperkenalkan diri-Nya setelah Ia sendiri membuat kita tidak berdaya? Kita menemukan jawaban ini dalam kondisi Saulus! Ia menjadi sangat lemah, buta dan sangat bergantung kepada bantuan dari pihak Allah melalui saudara-saudaranya! Dalam iman kita memahami kehendak Allah dalam kelemahan kita! Allah hanya dapat menggunakan kita menjadi alat-Nya setelah Ia sendiri menyerang kita pada titik di mana kita menjadi lebih sadar akan kelemahan kita sebagai manusia!
Dalam ritus pengakuan dosa, imam akan memberikan penitensi yang berguna, berupa doa, derma, karya amal, pelayanan terhadap sesama, pantang secara sukarela, dan berkorban dalam pelbagai bentuknya untuk membangun sikap tobat! Ananias bertindak sebagai imam yang dengan pengantaraannya, Yesus sendiri menuntun Saulus kepada tobat, atau kesadaran baru! ‘Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Allah telah menetapkan engkau untuk mengetahui, untuk melihat Yang Benar dan kehendak untuk mendengar suara dari mulut-Nya. Engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kau lihat dan kau dengar!’ Hendaknya kita menemukan kehendak Tuhan dalam kondisi-kondisi di mana kita tidak berdaya!
Dengan bantuan rahmat-Nya, kita menemukan Yang Benar, melihat kehendak-Nya dan siap menjadi saksi-Nya! (Kis 22:3-16) Kondisi-kondisi macam manakah Tuhan membuat kita menjadi sangat lemah dan bergantung pada kekuatan dan kehendak-Nya? Dalam kondisi tak berdaya, kita dapat mengakui betapa kasih Tuhan hebat atas kita! Kebesaran Tuhan mengangkat kita dari kelemahan untuk menjadi saksi-Nya! ‘Pergilah ke seluruh dunia dan wartakanlah Injil!’
Sesungguhnya kita tidak perlu putusasa dengan kelemahan-kelemahan dalam diri kita! Jika kita bertobat dan percaya, kita akan mengalami kebesaran Tuhan mengangkat kita menjadi alat-Nya! (Mzm 117:1,2;R:Mrk 16:15) Dalam kondisi macam apakah kasih Tuhan hebat atas kita? Yesus tidak pernah memilih orang-orang hebat tetapi orang-orang sederhana yang kemudian menjadi murid-Nya! Mereka menjadi murid-Nya setelah mereka percaya dan bertobat, rela meninggalkan segala sesuatu yang mereka andalkan! Mereka hanya mengandalkan Yesus!
Setelah bangkit Yesus memberikan kuasa kepada mereka dan mengutus mereka menjadi saksi-Nya! Kita dapat merenungkan kondisi-kondisi tidak berdaya saat kita terpanggil untuk menjadi murid Yesus dan menjadi saksi-Nya sesuai tugas panggilan kita masing-masing! Temukan kasih Yesus yang hebat atas diri kita untuk tugas pengabdian! (Mrk 16:15-18) Apakah kita percaya akan kuasa Allah yang hebat atas diri kita? Sejauhmana saya percaya, bertobat dan siap menjadi saksi kasih Yesus yang hebat kepada sesamaku? ***
(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka)*