LARANTUKA, WARTA-NUSANTARA.COM–Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi lebih memilih diam dan tak ingin berkomentar tentang berbagai penilaian terhadap dirinya akhir-akhir ini. Karena baginya, dengan saling berkomentar di media, dapat menimbulkan polemik yang berkepanjangan, yang justru kontra produktif.
“Ama tidak perlu tulis. Kita hanya berbagi pemahaman saja. Saya berita tahu ama tentang landasan aturan bagi saya dalam menjalankan tugas sebagai Penjabat Bupati Flores Timur. Saya tidak ingin komentar itu semua. Prinsip saya, jika ada yang salah laporkan saja ke polisi.”
Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi mengatakan hal itu saat ditemui Warta-Nusantara.com Selasa (31/1) petang untuk meminta tanggapannya terkait beberapa penilaian yang dialamatkan kepada dirinya. Sikap tegasnya menolak berkomentar tersebut dipilih bukan untuk apa-apa.
“Saya ingin bekerja. Saya datang ke sini untuk kerja mengabdi Lewotana Flores Timur,” ujarnya singkat sambil mencari sejumlah file berisi aturan yang tersimpan di laptop kerjanya.
Walau demikian, dalam perbincangan singkat petang itu, Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi menyebutkan bahwa, pintu ruang kerjanya selalu terbuka bagi siapa saja yang mau datang untuk bertukar pemahaman.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, anggota Fraksi Partai Gerindra di DPRD Flores Timur, Muhidin Demon, antara lain menilai Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi tidak layak dipertahankan memimpin daerah ini hingga tahun 2024. *)
Laporan Wartawan Warta-Nusantara.Com , Peren Lamanepa