JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM– – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, tujuan Gerindra ingin menjadikan Prabowo Subianto Presiden adalah untuk melaksanakan amanat Pasal 33 UUD 1945. Hal ini dikatakan dalam rangkaian hari jadi Partai Gerindra ke-15 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Menurut Ahmad Muzani, kekayaan luar biasa yang terkandung dalam bumi Indonesia harus digunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, dan hal itu belum terwujud. “Apakah rakyat kita sudah menikmati kekayaan itu? Itu sebabnya Gerindra ingin Prabowo presiden 2024. Karena tujuan kekuasaan yang hendak kami raih nanti hanya satu maksudnya, membuat rakyat Indonesia tersenyum menatap masa depannya,” kata Muzani melalui keterangan pers, Kamis (2/2/2023).
“Kami ingin kekayaan yang ada di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa, hingga Papua itu digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia,” tambahnya. Baca juga: Pilpres 2024, Prabowo Hadapi Sejumlah Tantangan Ini Dijelaskan Muzani menurut penuturan Prabowo, kekayaan yang ada di Indonesia mampu menjadikan negara Indonesia besar.
“Karena itulah Bung Karno pernah berkata, aku tinggalkan kekayaan Indonesia untuk membuat iri dunia. Kekayaan itu harus orang Indonesia sendiri yang mengelola,” tegasnya. Wakil Ketua MPR ini menjelaskan, apabila Prabowo diberikan kesempatan untuk memimpin Indonesia pada 2024, maka kebijakan pembangunan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Meskipun IKN dibangun di Kaltim, tapi itu adalah cita-cita lama yang telah diwacanakan Bung Karno. “Pahlawan nasional kita Tjilik Riwut pernah menyampaikan ide untuk memindahkan Ibu Kota kepada Bung Karno ke Kalimantan. Dan Bung Karno setuju,” ujarnya. “Tapi karena kondisi dinamika politik ketika itu tidak memungkinkan, sehingga pembahasan tidak berlanjut. Tapi artinya apa? Bahwa masa depan Indonesia ada di bumi Kalimantan. Tekad kita untuk menjadikan Kalimantan Tengah basis Prabowo, kita harus bekerja keras untuk itu,” jelas Muzani.
Lebih dari itu, Muzani juga menyampaikan terima kasih atas perjuangan dan kesetiaan para ranting dan PAC dalam membesarkan Partai Gerindra. Karena tanpa keikhlasan dan kesetiaan para ranting dan PAC, tidak mungkin Gerindra bisa menjadi partai terbesar kedua di Indonesia. “Dalam usia 15 tahun Partai Gerindra menjadi partai terbesar ke dua di Indonesia tentu tidak mudah. Banyak orang yang menaruh harapan dari mereka yang berjuang di tingkat ranting. Mereka ada di desa, mereka ada di tengah hutan, kampung-kampung, di susur-susur sungai yang tidak terjangkau komunikasi. Tapi mereka tetap setia berjuang untuk Gerindra. Mereka hanya ingin berjuang untuk Gerindra dan Prabowo,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada jajaran pengurus cabang dan ranting Partai Gerindra agar terus menjaga dan memperhatikan konstituen. “Untuk itu kami minta tolong jaga para PAC dan ranting-ranting ini. Tolong pelihara ranting-ranting ini. Tolong jaga PAC-PAC ini, perhatikan mereka. Serta izinkan kami untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para ranting, PAC, relawan dan semua pihak yang telah berjuang untuk Gerindra, berjuang untuk Indonesia,” tutupnya. ***
(SNC/WN-01)