LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI )Perjuangan Kabupaten Lembata tampil elegan merawat rasa, mejaga stabilitas emosional dengan menggabungkan dua kisah cerita yang bermuara pada satu nama yaitu hari ulang tahun, di tengah bergulirnya kompotisi politik Pemilu 2024. Merayakan usia Emas, DPC PDI Perjuangan melakukan aksi “Politik Hujau” Megawati Soekarno Putri dengan menanam pohon di Bantaran Kali Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Rabu, 01/02/2023.
Kisah pertama datang dari Jalan Diponegoro 8, Menteng, Jakarta Pusat. Ketika itu tarikh waktu masehi menunjukan tanggal 15 Februari 1999, saat mula pertama partai berlambang banteng gemuk bermulut putih ini, mendeklarasikan dirinya sebagai partai politik dengan nama PDI Perjuangan berpisah dari PDI yang telah dibentuk sejak 10 Januari 1973.
Rupanya, PDI Perjuangan tetap selibat mengusung pesan JAS MERAH sang Proklamator Bung Karno, karena itulah, perhitungan tarikh ‘kelahiran’ mengacu sejak dibentuknya PDI. Dan saat ini PDI Perjuangan memasuki gerbang emas 50 tahun. Rentang waktu yang penuh dinamika, sebuah episode yang telah mengantarkan partainya ‘wong cilik’ ini bersatu padu, berkarya penuh semangat, tumbuh dan berkembang menjadi kebanggan bangsa selama setengah abad alias usia emas.
Kisah kedua datang dari orang nomor 1 DPP PDI Perjuangan, pendiri sekaligus tokoh politik partai Megawati Soekarno Putri yang juga berulang tahun ke 76. PDI Perjuangan kerap identik dengan Megawati Soekarno Putri.
Sebagai bagian dari seremonial ulang tahun sekaligus juga sebagai bakti terhadap nusa, bangsa dan ibu pertiwi, otoritas PDI Perjuangan Kabupaten Lembata melalui Ketua DPC Gewura Fransiskus memastikan peringatan Emas ulang tahun [50 tahun] PDIP dan Ulang Tahun ke 76 Ibu Megawati Soekarno Putri maka DPC PDIP disenarikan dengan sejumlah kegiatan positif bernuansa rekreatif melibatkan petinggi partai alias pengurus DPC, PAC dan Pengurus Anak Ranting, juga melibatkan pejabat partai alias Anggota Fraksi PDI P DPRD Kabupaten Lembata,
Hadir juga bakal calon legislative 2024 dan warga masyarakat di Kelurahan Waikomo untuk melakukan penghijauan di bantaran Daerah Aliran Sungai [DAS] Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, sebagai salah satu kegiatan alternative dan gerakan merawat pertiwi, sekaligus juga melakukan penenaman beragan bibit atau anakan bibit seperti mangga, pecai jambu menteh, rambutan dan jambu air .
Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Lembata, G Fransiskus, yang ditemui dilokasi kegiata, Rabu, 1 Februari 2024 mengatakan, gerakan merawat bumi ini merupakan perwujudan dari ” Politik Hijau ” Instruksi Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarno Putri .
‘ Sehari sebelum kegiatan dilaksanakan, melalui group internal partai, saya sudah intsruksikan kepada semua pengurus DPC, anggota fraksi dan BACALEG PDIP kabupaten Lembata, untuk besok hari Rabu tgl,01 Februari 2023 , pukul, 16 ,00 ( jam 4 sore-hari ini), akan ada kegiatan pembersihan dan penghijauan di bantaran sungai waikomo, tepatnya disekitar jembatan penyeberangan. Semua wajib hadir dan beratribut partai dengan membawa bibit berupa anakan maupun stek sebanyak 5 (lima) pohon. Untuk ditanam di lokasi kegiatan,’tutur Gewura.
Pihaknya juga menghimbau agar seluruh pengurus partrai boleh hadir dilokasi lebih awal tiba karena kegiatan tersebut dilaksanakan secara bersama dengan warga masyarkat Kelurahan Lewoleba Barat.
‘PDI Perjuangan juga akan melakukan penanaman anakan mahoni sebanyak 500 pohon. Dan sebelum kegiatan dilaksanakan, kita akan lakukan dengan open seremoni yang diibuka oleh Lurah Lewoleba Barat, agar terwujudlah pepatah using dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, ’tutur Gewura menambahkan .
Kegiatan penghijauan itu menurut Gewura Fransiskus dipicu oleh kesadaran bahwa semua kader partai diwajibkan untuk merawat bumi karena bukan saja untuk kehidupan diri sendiri, melainkan untuk diwariskan kepada genersi kegenerasi.
‘Semangat untuk merawat bumi bagi kader PDIP harus terus digalang agar menjadi kegiatan rutin setiap tahun,’tegas Gewura orasi singkatnya saat open seremoni .
Gewura juga mengatakan, kegiatan merawat bumi ini sebenarnya telah dirancang jauh sebelumnya, namun terkendala karena kondisi alam dan curah hujan yang tidak menentu, matahari begitu menyengat sehingga tidak bisa dilakukan tepat waktu.
‘Kita bersyukur, dua hari belakangan ini hujan turun. Karena itulah saya mengintruksikan kepada semua kader PDIP dan meminta kesediaan Lurah Lewoleba Barat bersama warganya untuk bisa berpartisipasi aktif bersama melaksanakan penghijauan sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam merawat DAS Waikomo. Kita patut menyadari bahwa bumi yang kita pijak ini semata merupakan sebuah titipan dan bukan hak kita. Yang lebih berhak atas bumi ini adalah anak cucu kita. Mari kita jaga, kita rawat dan kita lestarikan,’tegas Gewura Fransiskus. ***
[*/Sultan/WN-01]