LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-– Pengerjaan jalan di Kabupaten Lembata yang bersumber dari dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun Anggaran (TA) 2022 tengah dilaksanakan. Namun tidak sedikit masyarakat yang mempertanyakan manfaatnya. Tidak ada filosofi NEGARAWAN untuk membangun dirinya, golongannya, atau kelompoknya. NEGARAWAN membangun untuk kepentingan rakyat. Kalau hari ini ada pihak yang lebih diuntungkan ketimbang rakyat Lembata, maka itu bukan rancangan saya. “Program PEN menguntungkan Rakyat karena rakyat Lembata menikmati jalan Hotmix ini Ikutilah Wawancara Eksklusif, Alex Murin, Wartawan Warta-Nusantara.Com berikut ini.

Alex Murin, Wartawan Warta-Nusantara.Com Biro Jakarta yang sudah kembali ke Lewotana Lembata merangkap menjadi Ketua FP2L Lembata mengajukan pertanyaan kepada mantan Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday (TOL), lantaran pada tahun 2021 lalu, TOL yang menandatangani perjanjian pinjaman PEN Daerah antara Pemerintah Kabupaten Lembata dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
- Apakah Pekerjaan PEN menguntungkan rakyat atau segelintir orang?
Tidak ada filosofi NEGARAWAN untuk membangun dirinya, golongannya, atau kelompoknya. NEGARAWAN membangun untuk kepentingan rakyat. Kalau hari ini ada pihak yang lebih diuntungkan ketimbang rakyat Lembata, maka itu bukan rancangan saya. “Program PEN menguntungkan Rakyat karena rakyat Lembata menikmati jalan Hotmix ini
Tidak ada negara maju tanpa pembangunan Infrastruktur dasar, yakni Jalan, jembatan dan bandara. Pembangunan infrastruktur ini sebagai dasar mobilitas orang dan barang. Mobilitas orang dan barang yang tinggi menunjukkan pergerakan ke mana saja dengan mudah, murah dan lumrah. Inilah sumber dimulainya BANGSA yang BERADAB. Jika mau bangsa ini menjadi bangsa yang BERADAB maka salah satunya adalah membangun INFRASTRUKTUR selain SUMBER DAYA MANUSIA. Setelah 77 tahun Indonesia merdeka dan setelah 23 tahun Lembata Otonom, sudahkah rakyat Lembata menikmati Infrastruktur jalan yang layak yang membuat pergerakan yang tinggi dan menjadi bangsa yang BERADAB?
Pinjaman PEN dibayar selama 8 tahun. Jarang ada negara maju di dunia tanpa pinjaman kepada lembaga-lembaga dunia yang kredibel. Apalagi negara berkembang dan sedang berkembang. Negara yang membangun dengan kekuatan sendiri akan berjalan stagnan, berjalan di tempat atau bahkan mundur karena kebutuhan masyarakatnya berkembang. Pinjaman PEN bersumber dari negara, dari Kementerian Keuangan di bawah manajemen PT. SMI. Jadi pinjaman PEN Lembata adalah pinjaman dari Pemda Lembata yang sumber pinjamannya dari Negara. Negara saat ini mempunyai utang tidak kurang dari Rp 7000 triliun. Siapa yang bayar? Negara yang bayar melalui Pajak dan retribusi rakyat.
Pinjaman PEN oleh Pemda Lembata sebesar Rp 225 miliar. Siapa yang bayar? Daerah yang bayar melalui pajak dan retribusi yang dibayar rakyat Lembata. Apakah rakyat membayar secara langsung? TIDAK! Melalui negara. Melalui daerah. Rakyat tidak terbebani karena pajak dan retribusinya sesuai regulasi. TITIK.
- Dari mana SUMBER uang itu?
Uang itu ada dalam APBD Lembata setiap tahun. Ada alokasinya untuk pembangunan infrastruktur. Dan, alokasi untuk angsuran dan bunga pinjaman sudah dianalisis oleh kementerian keuangan dan kementerian dalam negeri di mana tidak melampaui kemampuan keuangan daerah. Ini analisis negara. Banyak daerah mengajukan pinjaman PEN tetapi tidak mendapatkannya. Kita bersyukur bahwa Lembata dipercayakan negara untuk meminjam (5C). Kepercayaan itu mahal. Di sini tidak ada bayar denda. Yang ada hanya bayar cicilan utang dan bunga.
- Bagaimana Pemeliharaan Ifrastruktur selama 8 tahun?
Tugas manajer yang harus merencanakan, menganggarkan dan mengeksekusinya serta menatausahakannya.
- Mengapa Pinjaman PEN tidak dibagi 70% untuk ekonomi rakyat dan 30% untuk jalan hotmix?
Pinjaman PEN Lembata 100 persen untuk infrastruktur jalan. Mengapa? Supaya bangsa ini menjadi bangsa yang BERADAB. Bangsa yang pergerakannya tinggi untuk menjangkau EKONOMI, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SOSIAL & BUDAYA. Masalah Lembata bukan pada EKONOMINYA tetapi pada infrastrukturnya. Saya yakin, dengan infrastruktur jalan yang baik, pergerakan orang menjadi lancar dengan biaya murah, mudah, efisien, efektif dan ekonomis; ada satu waktu, orang Lembata tidak akan berjalan sendiri, dia pasti jalan dengan barang-barangnya.
Apapun kemajuan di suatu negara atau daerah, pembangunan infrastruktur jalan menjadi prime mover untuk sektor lainnya. Pembangunan pertanian butuh infrastruktur jalan; Perikanan butuh infrastruktur jalan; perindustrian butuh infrastruktur jalan; pariwisata apalagi? Jadi… pembangunan infrastruktur Jalan di Lembata pada waktunya akan mendorong kemajuan di bidang Pertanian, peternakan, perikanan, industri pengolahan, pariwisata, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya. Bangsa yang BERADAB adalah bangsa yang tingkat pergerakan orang dan barangnya tinggi, baik ke luar maupun masuk.
- Apa persoalannya?
Berbagai persoalan yang muncul terkait pengerjaan infrastruktur jalan dengan menggunakan pinjaman PEN, jangan tanya ke saya! Tanyakan kepada manajernya. Atau apakah kita mesti meminjam syairnya EBIET G. ADE? Tanyakan kepada rumput yang bergoyang? Salam Sukses. ***
(Alex Murin/WN-01)