LARANTUKA, WARTA-NUSANTARA.COM–Warga masyarakat Flores Timur kini sedang mengalami lonjakan harga beras di pasar selama sepekan terakhir ini.
Lonjakan harga beras tersebut dirasakan sangat membenani masyarakat, terkhusus masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Kepala Dinas Perdagangan, Siprianus Ritan kepada Warta-Nusantara.com di ruang kerjanya, Rabu (15/2) antara lain menyebutkan bahwa lonjakan harga beras yang terjadi saat ini, salah satunya disebabkan oleh terganggunya jalur distribusi laut ke Flores Timur.
“Selama ini, beras yang diperdagangkan di Flores Timur hampir 75% berasal dari Pulau Sulawesi yang didatangkan langsung oleh pedagang asal Sulawesi melalui jalur laut. Perahu-perahu dari Sulawesi langsung ke Adonara, Solor dan lainnya di Flores Timur daratan. Jadi, kalau ada badai dan angin kencang, maka jalur distribusi beras dari Sulawesi ke Flores Timur akan terganggu,” katanya.
Walau mengakui adanya lonjakan harga beras di pasaran, namun Kadis Siprianus menyebutkan bahwa belum melampau HET (Harga Eceran Tertinggi, Red).
“Kalau ditemukan ada pedagang yang bermain harga yang melampaui HET, kita akan beri tindakan tegas,” tandasnya.
Kadis Siprianus lebih lanjut menjelaskan bahwa HET beras kualitas premium hingga saat ini Rp13.000 per kilogram, dan HET beras kualitas medium Rp9.000 per kilogram.
Kelangkaan tersebut menurut Kadis Siprianus Ritas, selain pada beras kualitas medium, juga terjadi pada beras jenis premium. Dia lebih lanjut menghawatirkan kondisi tersebut lalu dimanfaatkan oleh para spekulan, yaitu dengan membeli beras medium yang dijual Perum Bulog dan dijual kembali seolah sedang menjual beras kualitas premium.
“Jika kita temukan ada praktek curang seperti itu, kita tak segan untuk mengambil tindakan tegas. Karena bagaimana pun, semua kualitas beras sudah miliki HET masing-masing.”
Tentang kualitas beras medium yang selama ini sering dikelugkan oleh warga masyarakat, Kadis Perdagangan Flores Timur, Siprianus Ritan menjamin kualitas beras yang disalurkan pemerintah melalui Perub Bulog kualitasnya baik.
“Terbukti sudah hampir dua minggu masyarakat dilayani oleh Bulog, animo masyarakat terus meningkat. Bisa dilihat dari antrean pada setiap kali penjualan,” kata Siprianus Ritan menandaskan.
Sementara itu, pantauan Warta-Nusantara.com di Pasar Larantuka di Kelurahan Ekasapta, beras kualitas medium dalam kemasan 50 kilogram yang selama ini diperjual-belikan pada kisaran harga antara Rp485.000 sampai Rp495.000, pada hari ini Rabu (15/2) mengalami kenaikan dan ditawarkan pada kisaran harga yang variatif sekitar Rp650.000 per kemasan ukuran 50 kilogram.*)
Laporan Wartawan Warta-Nusantara.com, Peren Lamanepa