LARANTUKA, WARTA-NUSANTARA.COM–Mengatasi kelangkaan beras di pasar yang diikuti adanya lonjakan harga beras selama hampir 2 pekan terakhir ini, Pemerintah melalui Kantor Cabang Perusahaan Umum (Perum) Bulog Larantuka, telah mengambil langkah cepat antara lain dengan melakukan operasi pasar.
Selain memanfaatkan mitra Perum Bulog yang ada, operasi pasar tersebut juga dilakukan langsung di halaman Kantor Perum Bulog Cabang Larantuka di Batuata. Hal itu juga dalam rangka pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Larantuka, David Donny, disela-sela pelaksanaan operasi pasar dimaksud kepada Warta-Nusantara.com menyebutkan, selain langsung menjual di halaman Kantor Cabang Bulog di Larantuka ini, operasi pasar yang sama juga melibatkan para mitra kerja Perum Bulog yang menjual beras medium di Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog yang tersebar di beberapa titik.
“Yang membedakan antara yang dijual di sini (di halaman Kantor Bulog) dengan yang dijual oleh mitra di RPK adalah disini kami jual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi, Red) yaitu Rp9.000 per kilogram. Sedang di RPK, mitra kami boleh menjual sampai dengan harga Rp9.950 per kilogram. Selama dia adalah mitra kerja kami, boleh menjual hingga harga Rp9.950 per kilogram. Tidak boleh lebih,” tandas Donny Rabu (15/2).
Untuk pemerataan stok beras di kalangan mitra Perum Bulog, David Donny lebih lanjut mengatakan bahwa sampai dengan kemarin (Selasa 14/2), pihaknya telah melakukan pemerataan stok kepada seluruh mitra kerja yang ada.
“Per kemarin, kami sudah melakukan pemerataan stok kepada mitra kerja kami yang ada di Adonara dan di Larantuka dengan harapan sebaran stoknya bisa lebih merata. Walau begitu, pelayanan kepada masyarakat juga tetap kami lakukan langsung di sini (di Kantor Cabang Perum Bulog),” katanya lebih lanjut.
Diakui oleh David Donny bahwa, terkait operasi pasar kali ini, pihaknya masih membatasi pendropingan ke seluruh mitra kerja yang ada. Hal itu, katanya, semata hanya untuk mempermudah pengawasan. “Kalau terlalu banyak mitra, pengawasannya terlalu sulit.”
Sementara itu, terkait kekhawatiran masyarakat terhadap angka ketersediaan beras di gudang milik Perum Bulog Cabang Larantuka, David Donny lebih lanjut meminta warga masyarakat untuk tidak cemas akan hal itu. Dia menyebutkan bahwa Perum Bulog Kantor Cabang Larantuka memiliki stok operasional mencapai 1.000 ton.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir tentang stok beras. Semua yang datang pasti akan kami layani. Sampai hari ini rata-rata pelayanan mencapai 10 ton sampai 12 ton per-hari. Kalau pada awal pelayanan itu hanya 7 ton. Tapi animo masyarakat yang terus meningkat. Walau begitu masyarakat tidak perlu cemas soal stok,” pinta David Donny, Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Larantuka. *)
Laporan Wartawan Warta-Nusantara.com, Peren Lamanepa.