Paus Fransiskus
ROMA : WARTA-NUSANTARA.COM – Di bulan April, Paus Fransiskus telah meminta dunia untuk berdoa secara khusus bagi budaya tanpa kekerasan dan pe rdamaian.“Hidup, berbicara, dan bertindak tanpa kekerasan bukanlah menyerah, kehilangan, atau melepaskan apa pun, tetapi bercita-cita untuk segaala sesuatu,” kata paus dalam pesan video yang dirilis 30 Maret. Dia mendesak negara dan warga negara untuk “mengurangi penggunaan senjata.”
Dalam video tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan pesannya diselingi dengan cuplikan adegan perang, kota yang dibom, orang-orang yang melarikan diri dari perang, polisi di TKP, dan pengunjuk rasa damai.
Dalam beberapa klip video, wajah orang-orang ikonik yang terkait dengan perdamaian yaitu Paus Yohanes XXIII, Bunda Teresa, Martin Luther King Jr., dan Mahatma Gandhi, ditampilkan d layar.
“Seperti yang dikatakan St. Yohanes XXIII 60 tahun lalu dalam ensikliknya Pacem in Terris , perang adalah kegilaan,” kata paus.
“Itu di luar nalar,”tambahnya
“Setiap perang, setiap konfrontasi bersenjata, selalu berakhir dengan kekalahan bagi semua,” katanya.
Pacem in Terris , dengan subjudul “Tentang membangun perdamaian universal dalam kebenaran, keadilan, amal, dan kebebasan,” diterbitkan 60 tahun lalu pada 11 April.
Paus Fransiskus mendesak dunia untuk “mengembangkan budaya perdamaian” dan untuk “mengingat bahwa, bahkan dalam kasus pembelaan diri, perdamaian adalah tujuan akhir, dan bahwa perdamaian abadi hanya dapat terwujud tanpa senjata.”
Intensi doa bulanan paus dipromosikan dan diterbitkan oleh inisiatif Video Paus, dijalankan oleh Jaringan Doa Seluruh Dunia Paus.
“Marilah kita jadikan non kekerasan sebagai pedoman tindakan kita, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam hubungan internasional,” kata Paus Fransiskus. (*/WN-01)