LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM – Anak tanah Leluhur Lewotana itu pulang kampung. Setelah ditetapkan oleh Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Beberapa pada Maret 2023 lalu , AKBP Josephien Vivick Tjangkung resmi menjabat Kapolres Lembata menggantikan AKBP Dwi Handono Prasanto. AKBP Josephien Vivick Tjangkung tiba di Lembata disambut Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali, Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, Kepala Bandara Wunopito, Muhammad Syaiful Zuhri dan Jajaran Forkopimda Lembata. Sabtu, (15/04/2023).
Saat ditemui awak media di Lobi Bandara Wunopito, Vivick mengatakan akan bekerja maksimal dengan mengedepankan tugas dan fungsi Kepolisian.
“Untuk menjamin keamanan, ketertiban juga penegakan hukum di Bumi Sembur Paus ini, Saya akan bekerja secara maksimal dengan mengedepankan tugas dan Fungsi Kepolisian ,” Ucap Vivick.
Wanita yang masih berdarah Lembata dan ditugaskan menjadi orang Nomor Satu di jajaran Kepolosian Lembata, Vivick berkomitmen untuk secara maksimal bekerja untuk Lembata.
“Saya siap bekerja full, memberikan terbaik untuk Lembata sesuai tupoksi kepolisian,” Tegas Vivick
Lanjut Vivick, Ia mengaku sangat berbangga hati kembali mengabdi ke tanah Leluhur
“Saya sangat bangga kembali mengabdi ke tanah leluluhur, saya terkesan dengan penjemputan di Lembata”. pungkas Kapolres Perempuan Pertama di NTT.
Untuk diketahui AKBP Dwi Handono Prasanto, S.I.K. diangkat menjadi Wakapolrestabes Bandung, Polda Jawa Barat.
Sidak di APMS Lamahora
Kapolres Vivick sedang memberi arahan ke anggota saat Sidak di APMS Lamahora.
Tidak main-main! AKBP Vivick Tjangkung, Kapolres Lembata baru, setelah tiba pagi tadi, langsung melakukan sidak antrian kendaraan bermotor di Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) PT Hikam, Lamahora, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Sabtu (15/4)
Setelah mendapatkan masukan dan laporan dari bawahan, Kapolres wanita pertama di NTT itu bersama jajaran Polres Lembata, melakukan sidak terhadap antrian BBM yang mengular di sepanjang jalan Trans Lembata, depan APMS PT Hikam.
Tampak ia sangat keras terhadap antrian tersebut. Ia memerintahkan jajarannya terutama Kasatlantas untuk segera menertibkan setiap parkiran kendaraan tersebut. Ia tidak mau ada kendaraan yang masih terparkir di jalan setelah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ditutup.
Langkah cepat ini mendapat apresiasi masyarakat Lembata. Menurut sebagian masyarakat, persoalan antrian ini memang sangat menggangu kenyamanan setiap kendaraan yang melintas, apalagi sudah ada korban jiwa atas keadaan ini.
Mereka juga merasa heran, walaupun sudah ada korban jiwa tapi kok antrian masih dibiarkan berjubel di jalan. Ini sebenarnya kewenangan siap yang mengaturnya.
Karena itu, dengan adanya gebrakan yang sangat tegas dari Srikandi Polri darah Lamalera ini, diharapkan dapat menyelesaikan persoalan antrian kendaran di Lembata.
Saat sidak, AKBP Vivick Tjangkung sangat tegas. Ia memerintahkan jajarannya untuk selalu menjaga dan mencatat setiap kendaraan yang masuk di SPBU. Dia juga perintahkan bawahannya untuk tidak membiarkan kendaraan ditinggal pergi oleh sopir saat antrian, setelah mendapatkan laporan.
“Tidak bisa, kalau dia mau lepas mobilnya, suruh dia cari parkiran tempat lain. Jangan di jalan ini. Pada saat jam berapa SPBU ini dibuka, sudah siap melayani pembeli, baru mulai antrian. Nanti anggota kita disuruh baris di situ,” tegas AKBP Vivick Tjangkung kepada bawahannya.
Kapolres berencana ke depan, personil Sabara akan disebarkan untuk menjaga antrian BBM ini. Bahkan ia menginginkan ada posko khusus di samping SPBU untuk mengawasi setiap antrian kendaraan yang masuk. “Pada saat isi habis, semua harus kosong. Semua harus jalan, jalan, jalan, tidak ada yang tetap dan semua personil keamanan harus keras, ya,” tegas Kapolres Lembata.
Ia juga menghendaki setiap kendaraan yang antri hanya menggunakan satu jalur saja yang berada di sebelah kiri jalan sehingga jalur yang lain bisa dimanfaatkan bagi kendaraan lain yang bepergian. Dia juga minta jajaran yang bertugas untuk berkoordinasi dengan pemilik APMS untuk waktu buka dan tutup. Disamping itu, ia juga menghendaki petugas Polres untuk mencatat berapa banyak kendaraan yang tersalur. Dengan demikian kita bisa mengukur berapa banyak kendaraan yang dilayani dan habisnya di jam berapa.
“Data ini akan memudahkan pantauan petugas dalam bekerja secara lebih maksimal. Jadi mulai besok ada petugas mencatat sampai kendaraan ke berapa,” tegas Vivick Tjangkung.
Ia juga mengingatkan, BBM ini bersubsidi maka tidak dibenarkan menggunakan jerigen untuk mengantri. Semua harus menggunakan kendaraan dan khusus nelayan, kalau toh menggunakan jerigen harus disertakan dengan dokumen resmi atau surat izin sehingga terkontrol. “Jadi mereka nanti kita arahkan, mereka tidak salah, ya…,” jelas wanita berdarah Lamalera ini.
Ke depan dia menginginkan 1×24 jam ada petugas yang menjaga di posko ini sehingga persoalan antrian BBM bisa diurai secepatnya. Untuk itu, ia membuat kebijakan baru, semua personil yang bertugas di APMS ini akan menggelar apel setiap hari di tempat (di SPBU) ini dan tentunya semua personil jaga akan dirolling.
Masyarakat berharap langkah berani dan tegas ini berlanjut untuk penanganan permasalahan lainnya. “Dan semoga ini menjadi pintu masuk untuk menyingkap tabir mafia BBM di Lembata secara lebih terang benderang,” tutur seorang warga yang turut menyaksikan Sidak Kapolres baru itu. (WN-01)