Timor Leste Jadi Anggota Baru di ASEAN (Tangkapan Layar)
LABUAN BAJO : WARTA-NUSANTARA.COM– Timor Leste anggota baru negara ASEAN, direncanakan hadir dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023. Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023, akan berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Timor Leste untuk pertama kalinya ikut rapat ASEAN yang berlangsung di Sekretariat ASEAN di Jakarta usai resmi menjadi anggota blok Asia Tenggara.
ASEAN telah memutuskan secara prinsip Timor Leste diterima sebagai anggota ke-11 ASEAN.
Sejarah Perjuangan Timor Leste Menjadi Anggota ASEAN
ASEAN telah mengakui Timor Leste sebagai anggotanya yang ke-11.
Keputusan itu disampaikan melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan setelah pertemuan para pemimpin ASEAN di Kamboja pada 2022 lalu.
Sejak meraih kemerdekaannya pada 2002, Timor Leste ingin menjadi anggota ASEAN, tetapi langkahnya sering terjegal oleh berbagai kepentingan.
Berikut sejarah perjuangan Timor Leste menjadi anggota ASEAN.
Keinginan untuk menjadi anggota ASEAN telah ditunjukkan oleh Timor Leste sejak meraih kemerdekaannya pada 20 Mei 2002.
Pada 2005, Timor Leste bergabung dengan Forum Regional ASEAN dan berharap bisa menjadi anggota ASEAN pada 2010.
Dua tahun kemudian, Presiden Jose Ramos-Horta menyatakan bahwa upaya bergabung ke dalam ASEAN menjadi prioritas utama negaranya dan berharap bisa menjadi anggota pada 2012.
Pada 4 Maret 2011, Timor Leste secara resmi mengajukan permohonannya menjadi anggota ASEAN.
Satu dekade sejak pengajuan resminya, keanggotaan Timor Leste masih dalam pembahasan kesepuluh negara anggota ASEAN karena berbagai alasan.
Piagam ASEAN menetapkan bahwa syarat masuk ASEAN setidaknya ada empat, yaitu:
1. Lokasi geografis suatu negara berada di Asia Tenggarahttps://908a2b9266bc4befa10c45723bd2184d.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-40/html/container.html
2. Mendapat pengakuan oleh negara lain
3. Menyetujui untuk terikat dan mematuhi ketentuan
4. Piagam ASEAN Kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan
Poin kedua menjadi salah satu hal yang menjegal jalan Timor Leste menjadi anggota ASEAN. Sejak awal, Indonesia telah menunjukkan dukungannya terhadap permohonan keanggotaan Timor Leste.
Namun, tidak dengan Singapura dan beberapa negara yang menolak Timor Leste masuk ASEAN karena dianggap belum cukup berkembang untuk bergabung. Setelah KTT ASEAN pada April 2013, Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh menyatakan bahwa negara anggota sebenarnya mendukung masuknya Timor Leste.
Akan tetapi, Timor Leste dirasa belum siap untuk menjadi anggota ASEAN, sehingga perlu dilakukan evaluasi hingga semua syarat dan ketentuan menjadi anggota terpenuhi.
Pada November 2013, Timor Leste dinyatakan tidak akan siap bergabung dalam waktu dekat karena belum memiliki kedutaan di 10 negara anggota ASEAN. Pada 2015, syarat tersebut terpenuhi, ketika Timor Leste telah memiliki kedutaan besar di 10 negara anggota ASEAN.
Namun, pada 2016, studi yang dilakukan untuk aksesi keanggotaan ASEAN menemukan bahwa Timor Leste kekurangan sumber daya manusia untuk mengembangkan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Hal ituah yang membuat enam negara anggota ASEAN (Singapura, Myanmar, Malaysia, Laos, Brunei, Vietnam) masih sulit untuk membuka jalan keanggotaan bagi Timor Leste.
Mereka khawatir, penerimaan Timor Leste justru menguras sumber daya ASEAN yang terbatas, akibat membantu kesenjangan pembangunan negara anggotanya.
Singapura juga khawatir bahwa keanggotaan Timor Leste justru menjadi beban keuangan negara itu dan menghambat kemajuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Secara ekonomi, PDB Timor Leste sekitar 1.442 miliar dollar AS, jauh di bawah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.
Selain masalah tersebut, menjelang kemerdekaannya pada 2002, infrastruktur dan pemerintahan Timor Leste sempat hancur.
Timor Leste dapat bangkit secara perlahan berkat bantuan Portugal, Australia, Jepang, dan China.
Kerja sama dengan negara-negara tersebut ternyata menjadi satu hal yang menyulitkan Timor Leste ketika akan bergabung dengan ASEAN.
Dalam perkembangannya, enam negara anggota ASEAN yang awalnya belum setuju, perlahan menyatakan dukungannya terhadap Timor Leste untuk bergabung.
Namun, status pengajuan keanggotaan Timor Leste dalam ASEAN kembali diuji pada 2021.
Tujuan, dan Manfaat Hal ini karena Timor Leste mengikuti Kamboja memilih abstain dari pemungutan suara yang mengutuk junta militer Myanmar.
Oleh banyak pihak, langkah tersebut dianggap sebagai kesalahan yang dapat mengarah pada hasil yang tidak menguntungkan bagi usaha Timor Leste bergabung dengan ASEAN.
Para pejabat Timor Leste kemudian menyatakan penyesalannya dan menganggap keputusan pada saat pemungutan suara adalah hal yang memalukan.*
(*/OKN/WN-01)