Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023) untuk bersilaturahmi. (Foto: KOMPAS.com)
JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM- – Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memperlihatkan, Prabowo Subianto unggul sementara sebagai calon presiden (capres) jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 digelar hari ini. Hal ini dilihat berdasarkan survei yang digelar LSI Denny JA terhadap 1.200 responden dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 3-14 Mei 2023.

“Prabowo Subianto unggul sementara dalam survei yang kita kerjakan dan capres pertama yang potensial masuk putaran kedua,” ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam pemaparan survei, Jumat (19/5/2023). Dalam survei tersebut, kata Adjie, LSI Denny JA menguji tiga nama calon presiden untuk dipilih oleh ribuan responden tersebut.
Ketiganya adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, bakal calon presiden dari PDI-P Ganjar Pranowo dan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan. “Jadi kita sodorkan tiga nama, jika Pilpres 2024 diadakan dengan tiga nama capres, Prabowo Subianto, Ganjar Prabowo dan Anies Baswedan siapakah yang ibu bapak pilih,” kata Adjie membacakan pertanyaan tertutup yang diberikan kepada responden.
“Hasilnya, Prabowo Subianto di angka 33,9 persen, kemudian diikuti Pak Ganjar Pranowo di angka 31,9 persen dan Pak Anies di angka 20,8 persen,” paparnya. Dari survei ini, ada sekitar 13,4 persen yang belum menentukan pilihan dengan menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
“Jadi yang masih undecided voters angkanya kurang lebih sekitar 13,4 persen,” jelas Adjie. Dua putaran Adjie menambahkan, jika Pilpres 2024 hasilnya sama seperti ini, maka pemilihan presiden mendatang besar kemungkinan akan diadakan dalam dua putaran. Hal ini disebabkan lantaran tidak ada satupun calon presiden yang memperoleh angka di atas 50 persen.
“Secara logika, jika 13,4 persen kita distribusi, kita anggap semuanya memilih secara normal dan kita distribusi ke tiga capres, tidak mungkin ada capres yang memenuhi angka 50 persen. Oleh karena itu, Pilpres 2024 sangat berpotensi terjadi dalam dua putaran,” kata Adjie.
Adjie menjelaskan, jika terjadi dalam dua putaran maka setiap capres harus mencapai angka the magic number atau angka batas minimal yang harus dicapai oleh capres untuk lolos ke putaran kedua. Baca juga: Lembaga Survei Abal-Abal Jadi Jalan Pintas Politikus Katrol Elektabilitas Semu Demi Dikenal  Menurut dia, secara matematika dengan tiga capres maka minimal setiap capres itu harus memperoleh 33,3 persen untuk bisa lolos ke putaran kedua.
“Oleh karena itu dengan angka 33,3 persen dari tiga nama capres saat ini yang telah memenuhi ambang batas minimal untuk lolos putaran kedua adalah capres Prabowo Subianto dengan angka 33,9 persen,” papar Adjie. Ia memaparkan, ada sejumlah hal yang membuat elektabilitas Prabowo unggul. Mulai dari anggapan bahwa Prabowo memiliki karakter strong leader yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, hingga sosok ketua umum parpol yang dinilai dapat diterima oleh spektrum politik.
Adapun survei kualitatif dengan metode mutli stage random sampling terhadap survei terbaru LSI Denny JA ini memiliki margin of error sebesar ±2,9 persen. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. (KPS/WN-01)