JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM–Ketua Dewan Pembina Padma Indonesia, Gabriel Goa menyatakan menolak pengunduran Viktor Bungtilu Laiskodat (VB)-L) dari jabatannya sebagai Gubernur NTT. Pasalnya, masih banyak prsoalan yang melilit Provinsi NTT sehingga perlu dituntaskan. Antara lain, masalah Stunting, Masalah Perdagangan Orang dan Korupsi.
Kepada Warta-Nusantara.Com, Minggu, 25/6/2023, Gabriel Goa yang juga Ketua Kompak Indonesia mengatakan, upaya Gubernur NTT VBL mengajukan pengunduran diri di.saat.maraknya Human Trafficking, Korupsi berjamaah dan perampokan Hak-Hak Ekosob voice of the voiceless NTT memperlihatkan kepada publik bahwa Gubernur NTT kabur dari tanggungjawab dan mencari aman untuk mempertanggungjawabkan program kerjanya hingga berakhir September 2023 di hadapan DPRD NTT sebagai wakil rakyat NTT.
Menurut Gabriel Goa, langkah VBL persis.seperti Pilatus mau cuci tangan dari semua persoalan yang dihadapi NTT saat ini Darurat Human Trafficking dan Darurat Korupsi. Terpanggil nurani untuk meminta pertanggungjawaban publik para pemimpin di NTT yang mengabaikan jeritan tangis rakyat NTT dan membiarkan NTT semkin terpuruk dengan julukan Darurat Human Trafficking,Darurat Stunting dan Darurat Korupsi Hak-Haknya Orang Miskin NTT secara berjamaah maka kami dari Lembaga Hukum dan Ham PADMA INDONESIA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia)dan KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia) menyatakan sikap sebagai berikut :
Pertama, mendesak Presiden RI Jokowi perintahkan Mendagri untuk menolak pengunduran.diri Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan memberikan kesempatan kepadanya.hingga masa berakhirnya jabatannya yakni bulan September 2023.
Kedua, mendesak DPRD NTT.segera melaksanakan Sidang Istimewa meminta pertanggungjawaban Gubernur NTT atas status NTT yakni Provinsi Darurat Human Trafficking,Provinsi Darurat Stunting,Provinsi Darurat Korupsi dan juga terkait penyalahgunaan jabatan dalam kasus Bank NTT yang sedang.digugat.di Pengadilan.
Ketiga, mendesak KPK RI segera melakukan penyelidikan serius terhadap kasus-kasus Tindak Pidana Korupsi Berjamaah di NTT. Keempat, mengajak solidaritas rakyat NTT dan Pers untuk mengawal Presiden Jokowi.menolak permohonan pengunduran diri.sebagai Gubernur NTT dan DPRD NTT untuk melakukan Sidang Istimewa secepatnya jika tidak melakukan maka saatnya rakyat bersikap tidak memilih lagi mereka di Pileg 2024 bahkan Pilkada 2024.
(WN-01)