Oleh : Pater Steph Tupeng Within, SVD, Jurnalis dan Penulis Buku
WARTA-NUSANTARA.COM–Saudara, Saudari, Sahabat dan Kenalan terkasih
Momen 10 September 1946 menjadi titik penting dalam sejarah hidup. Anjeze Gonxhe Bojaxhiu yg kemudian kita kenal sebagai Santa Theresia dari Kalkuta mendengar bisikan Tuhan. Ia diminta meninggalkan profesinya sebagai guru dan Tuhan membawanya berkarya di Kalkuta menolong orang miskin dan sakit.
Peristiwa itu ia lukiskan sebagai “panggilan di atas panggilan.” Katanya, “Itu adalah perintah . Tidak melakukannya sama artinya dengan saya mengingkari iman saya.” Sejak saat itu, Mother Theresa fokus pada pelayanan orang-orang kecil di Kalkuta. Diri dengan segala kepentingan egoistiknya ia salibkan.
Injil hari ini, Tuhan meminta para rasul fokus pada karya perutusan. Hilangkan segala hal yg mengganjal. Termasuk kebutuhan untuk hidup di dunia. Harta dan makanan. Para rasul diminta meletakkan seluruh harapannya hanya pada Allah yang sangat murah hati. Kemurahan Tuhan inilah yg akan memberi jaminan hidup.
Tuhan bersabda,”Kamu telah menerima dengan cuma-cuma maka berikanlah juga dengan cuma-cuma” (Mat 10: 8). Sabda Tuhan ini sesungguhnya mendeskkan kemurahan hati kita untuk memberi diri demi keselamatan sesama.
Bagi dunia saat ini, sangat mengherankan bahwa ada orang dengan sukarela menberi diri bagi orang lain dengan cuma-cuma. Tapi bukan berarti tidak ada. “Tidak ada yg gratis, kecuali anugerah Tuhan,” demikian penggalan kalimat dari film True Grit.
Pesannya: dalam hidup ini tidak semua hal dinilai atau dihargai dengan uang. Apalagi kuasa Tuhan melalui sakramen-sakramen tidak boleh jadi barang dagangan. Jika kita berani andalkan Tuhan, kita akan melihat dan mengalami ada banyak orang baik di sekitar kita. Tuhan terasa dekat dengan kita. Rencana Allah selalu indah dan menakjubkab meski kadang sulit dimengerti. ***