LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Calon Gubernur NTT, Orias Petrus Moedak, tokoh profesional yang malang melintang di Dunia Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pertama kali menginjakan kakinya di bumi Lewotana Lembata. Putra asal Sabu-Rote , Selatan Indonesia itu tampil dengan Taqline, “Selamat Pagi NTT, Jangan Mencuri” menyatakan niat tulusnya berbakti sebagai Gubernur NTT melayani rakyat NTT saat beraudensi dengan para Pimpinan Partai Politik (Parpol) di Sekretariat Partai Gerindra, Eropaun, Kelurahan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Kamis, 13/77/2023.
Pertemuan antara Calon Gubernur NTT, Orias Petrus Moedak dengan para Pimpinan Partai Politik itu berlangsung dalam suasana kekeluargaan penuh sukacita dibuka oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Lembata, Yohanes Vianey K. Burin, SH., dipandu Master of Ceremony (MC), Corvando Sakeng.
“Saya atas nama Pimpinan Parpol patut menyampaikan terima kasih atas kehadiran Calon Gubernur NTT, Orias Petrus Moedak yang berniat tulus mengabdi rakyat NTT. Selamat datang di Kabupaten Lembata. Saat ini hadir para Pimpinan Parpol, ada Partai gerindra, Partai Garuda, PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai PSI, dan Partai Demokrat. Ini momentum yng luar biasa, kita saling diskusi politik dan pembangunan NTT ke depan”, ungkap Vian Burin.
Corvando Sakeng, Sang MC lantas membermberi kesempatan kepada Sang Calon Gubernur NTT, Orias Petrus Moedak menyampaikan niat, visi, misi dan pandangan membangun rakyat NTT jika dipercayakan oleh Parpol dan rakyat NTT.
Ia pun memperkenalkan diri. Menurut Orias, ia asal Sabu-Rote pihaknya untuk pertama kali menginjakan kaki di Bumi Ikan Paus Lembata. Ia mempersunting istri Batak, dan dikarunia 3 anak, dua putri, satu putra. Sebagian waktu dihabiskan untuk sekolah di Jakarta.
Orias menuturkan, tahun 2008 ia mau jadi Calon Gubernur NTT dan menggandeng dr. Huses Pancratius sebagai Calon Wakil Gubernur NTT. Tapi niat mulia itu kandas. Alasannya sederhana, keluarga tidak merestui karena alasan anak-anak masih kecil perlu perhatian khusus.
Berbekal pengalaman sebagai direktur utama pada sejumlah BUMN telah banyak komunikasi, bertemu orang dan menjalin relasi, sudah saatnyasaya kembali untuk mengurus “kampung Halaman”, NTT. “Saya terpanggil untuk kembali dengan niat tulus mengabdi rakyat dan membangun NTT yang masih dililit berbagai masalah kemiskinan. Orias ke NTT dengan Taqline yang sangat menantang, “Selamat Pagi NTT, Jangan Mencuri”.
Mengapa Taqline itu menjadi pilihannya. Ia berpendapat, membangun Provinsi NTT ini harus dilandasi hati yang bersih, jujur dan tulus. Menjadi Gubernur NTT tidak boleh semakin kaya, bahkan harus menjadi miskin demi membangun kesejahteraan rakyat NTT dengan tidak boleh mencuri uang rakyat. Karena masalah korupsi di NTT masih marak terjadi.
Saya saat ini berkeliling NTT bertemu rakyat, tokoh adat, tokoh agama dan Pimpinan Parpol khusus di Lembata ini untuk menyampaikan niat dan tekad untuk menjadi Calon Gubernur NTT. Niat mulia ini dapat terwujud tergantung kehendak rakyat dan dukungan Parpol pada Pemilu tahun 2024 mendatang. Puji Tuhan jika rakyat memilih dan jika tidak memilih saya juga tidak ada masalah.
Orias mengungkapkan, ada pihak tertentu menyarankan agar saya sebaiknya menjadi Caleg dulu. Tapi bagi saya punya pilihan menjadi Calon Gubernur karena punya kewenangan eksekusi kebijakan pembangunan ketimbang menjadi anggta DPR yang tidak bisa eksekusi. Karena itu, saya datang sosialisasi diri dan menyatakan komitmen membangun rakyat NTT.
Setelah mendengar niat dan rekam jejak sang Calon Gubernur NTT, Orias Petrus Moedak memberikan kesempatan kepada Pimpinan Parpol untuk menyampaikan aspirasi dan harapan merespon komitmen tersebut. Sejumlah pengurus dan kader Parpol pun angkat bicara antara lain, Atanasius Amuntoda, Ketua DPC Partai Garuda menyatakan momentum ini luar biasa. Tapi, selama ini ia menilai, orang datang mau jadi Gubernur atau Bupati hanya untuk urus APBD, dan tak ada kiat lain mendatangkan uang untuk membangun NTT. Apa tanggapan pak Orias ?
Ketua DPC Partai Hanura, Ayub Bedhy Watung menyatakan mengakui kiprah Orias yang sudah pengalaman mengelola BUMN, Pelindo hingga PT freeport. Secara finasial punya cukup uang. Kondisi NTT saat ini malah defisit Rp 900 Miliar. Sebenarnya apa motivasinya menjadi Calon Gubernur NTT dan apa kiat mengatasi masalah ini ?
Ketua DPC Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tolis Ruing mengungkapkan mengakui rekam jejak lewat Curiculum Vitae tadi sungguh luar biasa potensi sebagai seorang profesional yang malang melintang di BUMN di Indonesia. Kita sebagai mantan anggota DPRD yang ada disini juga tahu, banyak pemimpin mau datang memimpin daerah tapi hanya mengelola dana alokasi Umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK). Namun tak ada tekad untuk cari dana diluar APBD untuk bangun daerah. Lalu kemudia hanya pasrah, Nanti Tuhan Tolong (NTT).
Pengurus Partai Demokrat, Daniel Beding, menyambut positip niat tulus Orias Petrus Moedak mau menjadi Calon Gubernur NTT/ Kami dari Partai Demokrat Lembata siap berkoalisi dukung bersama Parpol lainnya.
Selain itu, Lukas Onek Narek, Benediktus Burak Making, Vigis Koban, dan Achan Raring dari Partai Gerindra pun mempertanyakan motivasi dan komitmen Orias Petrus moedak untuk kembali memimpin NTT. Apa komitmen dan kiat jika dipercayakan rakyat NTT untuk mengelola potensi yang ada.
Orias pun memberikan jawaban secara gamblang. Pihaknya menyatakan turun dan keliling NTT, Flores dan Lembata untuk dengar aspirasi rakyat. Saya bertemu ibu-ibu di Maumere dan salaman ternyata tangan mereka kasar. Ini bukti bahwa mereka petani dan pekerja keras. Maka masalah yang dihadapi petani mesti kita atasi agar lahan pertanian dioptimalkan secara baik dan menghasilkan. Selain itu, potensi pariwisata baik di Labuan Bajo maupun di Lembata seperti penangkapan ikan paus secara tradisional harus terus digelar setiap tahun lewat festival bersamaan dengan daerah lainnya di NTT sesuai potensi masing-masing. Karena potensi pariwisata meninggkatkan pendapatan masyarakat.
Menurut Orias, masalah stunting di NTT harus didata secara baik. Langkah konkrit kita bekerjasama dengan para kepala desa karena mereka paling tahu datanya sehingga mudah diatur asupan gizi yang baik untuk anak-anak kita. Mengapa masyarakat kita punya hutang banyak, salah satu faktornya ada hidup boros dan banyak pesta pora. Makanya, jangan lagi sering pesta.
Pemerintah Daerah NTT, jelas Orias, punya banyak aset seperti tanah dapat dikelola untuk menghasilkan pendapatan dengan menyewa selama beberapa tahun misalnya. “Aset daerah harus dikelola untuk menghasilkan pendapatan, tanah disewa 20 tahun 200-500 juta. Potensi wisata, tradisi, tangkap ikan paus, kerajinan tangan berupa tenunan, selimut, selendang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Wisatawan nginap di hotel misalnya dikasih bonus sarung atau selendang dalam sebuah paket itu sudah promosi.
Tentang gaji Gubernur NTT dinilai kecil, lantas Orias nekad pulang mengabdi NTT. Ia mengungkapkan, bicara soal gaji memang di BUMN sebagai Direktur Utama sejumlah perusahan jelas gaji cukup besar. Berkisar Rp 100-Rp 500 juta/bulan. Tapi bukan soal gaji yang saya cari. Namun niat ini didorong oleh motivasi bahwa NTT masih banyk tertinggal dalam pelbagai aspek sehingga perlu pengorbanan untuk membangun NTT.
Karena itu, bagi saya, ungkap Orias, menjadi Gubernur NTT bukan soal gaji besar atau tidak. Niat tulus kembali sebagai anak NTT adalah mengabdi, melayani masyarakat dan memajukan ekonomi rakyat lebih sejahtera. Menjadi Gubernur tidak boleh semakin kaya, tapi harus semakin miskin untuk rakyat. Saya datang dengan semangat dan Taqline, “Selamat Pagi NTT, Jangan Mencuri”. Mengapa ? Karena ketika kita sedang membangun dan mencuri uang rakyat, maka rakyat semakin menderita.
Profil Orias Petrus Moedak, Calon Gubernur NTT
Orias Petrus Moedak menyatakan kesiapannya menjadi Calon Gubernur NTT. Ia akan ikut kontestasi Pilkada NTT pada 27 November 2024. Orias Petrus Moedak siap menjadi Calon Gubernur NTT. Ia memastikan ikut kontestasi Pilkada NTT yang digelar pada 27 November 2024 mendatang. ”Jadi kalau ditanya serius, ya saya serius. Bisa dicatat saya siap menjadi Calon Gubernur NTT,” kata Orias Petrus Moedak di Kupang, Jumat 7 Juli 2023.
Saat ini Orias Petrus Moedak sedang gencar mensosialisasi diri kepada masyarakat NTT. Dia berkeliling NTT melaksanakan aktivitas sosial dan mendukung pembangunan sambil memperkenalkan diri.
Siapa Orias Petrus Moedak? Berikut profilnya yang dirangkum dari berbagai media sebagai berikut :
Orias Petrus Moedak lahir di Kupang, 26 Agustus 1967. Ia telah menikah dan dikaruniahi tiga orang anak. Orias Petrus Moedak bersama keluarga berdomisili di Jakarta.
Orias mengawali pendidikan dengan menjadi siswa SDK Don Bosko 3 Kupang, tamat tahun 1980. Kemudian lanjut di SMP Negeri 2 Kupang, selesai tahun 1983.
Setelah tamat SMP Negeri 2 Kupang, Orias Petrus Moedak melanjutkan di SMA Negeri 1 Kupang pada tahun 1984.
Selanjutnya, karena mendapat beasiswa sehingga dia pindah ke SMA Negeri 1 Garut dan tamat tahun 1986.
Orias kemudian menjadi mahasiswa Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung, selesai tahun 1990.
Dia mengawali karir profesional di sektor jasa keuangan dengan menjadi Senior Auditor KAP Santoso Harsokusumo, member of Ernst & Young International (1991-1994).
EY International merupakan perusahaan jasa auditor yang masuk kategori Big Four.
Orias juga menjabat sebagai Direktur Corporate Finance PT Bahana Securities (1994-2000).
Kemudian, Orias Petrus Moedak kembali ke Indonesia karena ‘ditarik’ oleh Direktur Utama Pelindo II saat itu, RJ Lino.
Orias menjabat Direktur Keuangan Pelindo II (2014-2016), mengelola perusahaan BUMN pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, Orias Petrus Moedak dipromosikan menjadi Direktur Utama Pelindo III (2016-2017).
Setahun di Pelindo III, karier Orias Petrus Moedak pun berpindah industri, masih di perusahaan BUMN.
Ia menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), BUMN pertambangan batu bara.
Setelah setahun, Orias Petrus Moedak pindah dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Hanya butuh waktu 9 bulan di Inalum, Orias Petrus Moedak dipercayakan sebagai Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia.
PT Inalum (Persero) memiliki saham mayoritas (51,2 persen) di PT Freeport Indonesia.
Tak sampai setahun, Orias Petrus Moedak memperoleh promosi menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero), holding dari BUMN pertambangan.Iklan untuk Anda: Ingin hidup 100 tahun? Bersihkan pembuluh darah! Inilah caranyaAdvertisement by
Selain menempati jabatan direktur, Orias Petrus Moedak juga menjabat komisaris sejumlah perusahaan, di antaranya Komisaris Independen PT Rukun Raharja, Jakarta (2023-Sekarang).
Orias Petrus Moedak memiliki prinsip bekerja secara jujur.
“Jangan mencuri, karena mencuri itu mengambil hak orang. Saya jamin NTT bisa maju, asalkan jangan mencuri aja,” kata Orias Petrus Moedak.
Biofile
Nama: Orias Petrus Moedak
TTL: Kupang, 26 Agustus 1967
Status Perkawinan: Menikah
Anak 3 orang
Domisili: Jakarta
Pendidikan
– SDK Don Bosko 3 Kupang (1980)
– SMP Negeri 2 Kupang (1983)
– SMA Negeri 1 Kupang (1984)
– SMA Negeri 1 Garut (1986)
– Universitas Padjajaran Bandung Fakultas Ekonomi Jurusan Akutansi (1990)
Pendidikan Non Formal
– Port Senior Management, Galilee International Management Institute (GIMI) Israel (2013)
– APAC, Container Terminal Management, Antwerp, Belgium (2014)
– APAC, Port Management, Antwerp, Belgium (2014)
– Coaltrans School of COAL, st Anne’s College, Oxford, UK (2017)
– Pandemic Crisis Management, GIMI, Israel (2020)
– National Security and Country Resilenece, GIMI, Israel (2020)
Riwayat Pekerjaan
– Senior Auditor KAP Santoso Harsokusumo, member of Emst & Young Internastional (1991-1994)
– Direktur Corporate Finance PT Bahana Securities (1994-2000)
– Direktur PT Bahana Artha Ventura (2000-2022)
– Direktur PT Danareksa Sekuritas (2003-2008)
– Direktur Utama PT Reliance Securities, Tbk (2008-2010)
– Managing Director Investement Banking Daiwa Capital Markets Singapore Ltd (2010-2014)
– Direktur Keuangan PT Pelindo 2 (Persero) selama 2014-2016
– Direktur Utama PT Pelindo 3 (Persero) selama 2016-2017
– Direktur Keuangan PT Bukit Asam, Tbk (2017-2018)
– Direktur Keuangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tahun 2018
– Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia (2018-2019)
– Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), MIND ID Group (2019-2021)
– Komisaris PT Sarana Sumut Ventura, Medan (2001-2003)
– Komisaris PT Sarana Jabar Ventura Bandung (2001-2003)
– Komisaris PT Sarana Sulsel Ventura Makassar (2001-2003)
– Komisaris Utama PT MItra Ventura Indoensia, Jakarta (2002-2003)
– Komisaris Utama PT Terminal Teluk Lamong, Surabaya (2017)
– Komisaris Utama PT Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta (2014-2016)
– Komisaris Utama PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, Surabaya (2016-2017)
– Komisaris Utama PT Bukit Asam Transpacific Railways, Jakarta (2017-2018)
– Wakil Komisaris Utama PT Freeport Indonesia, Jakarta (2019-2022)
– Pendiri dan Pembina Yayasan Sumur Delapan Tiga, Kupang (2020-Sekarang)
– Komisaris Independen PT Rukun Raharja, Jakarta (2023-Sekarang)
Transaksi Signifikan
* Ekuitas (IPO dan Sekunder)
– Privatisasi BUMN: Indosat, Telkom, Aneka Tambang, Indoframa, PTBA, PGAS, Jasa Marga
– Perusahaan Swasta: untuk Sektor Perminyakan, Media, Pembiayaan dan Sekuritas
* Obligasi
– Sektor Energi, Lembaga Pembiayaan, Telekomunikasi, Media dan Pemerintah (USD, IDR, JPY)
* Penasehat Keuangan
– Restrukturisasi Perbankan (BPPN), Kementerian BUMN (Perusahaan Perkebunan, PPD, Konsorsium BUMN), Timah
– M&A : Sektor Telekomunikasi, Kimia, Pembiayaan Konsumer, Makanan dan Minuman dan Pertambangan.
* Audit
– Audit Umum, Audit Investigasi dan Audit Khusus untuk beberapa sektor Minyak dan Gas Bumi, Farmasi, Kimia dan Manufaktur.
* Direksi
– Pembiayaan pengembangan pelabuhan
– Pembiayaan dan pembelian sahama Freeport Indonesia
– Pembiayaan dan pembelian saham Vale Indonesia. ***
(*/Karolus Kia Burin/WN-01)