Oleh : Pater Steph Tupeng Within, SVD, Jurnalis dan Penulis Buku
WARTA-NUSANTARA.COM–Saudara-saudari, keluarga dan sahabat kenalan terkasih. Selamat pagi. Hari ini, dalam Injil Matius dikisahkan Yesus memberi makan lebih dari 5 orang pria, belum terhitung wanita dan anak. Kisah perbanyakan roti ditulis dalan keempat Injil. Kisah ini penting karena mengingatkan kita akan karya Allah di Padang Gurun saat Ia memberi Manna kepada ribuan orang Israel (Kel 16).
Yesus hendak menyingkapkan bahwa hanya Allah yang mampu menganugerahkan Roti Surgawi yang berdaya menghapus rasa lapar tak bertepi yang dialami manusia. Dalam kisah Injil hari ini, Tuhan menerima yang serba “sedikit” yaitu lima buah roti dan dua ekor ikan. Roti bukan dari Gandum yang mahal, bahan pangan orang kaya tetapi dari jelai, bahan pangan pokok rakyat jelata dan dua ikan kering dari danau Galilea.
Saat menerima yang serba “sedikit” (Mat 14:19) itu, “Yesus menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikan kepada murid-murid-Nya” (Mat 14:20). Lalu murid-murid-Nya membagi-bagikan kepada orang banyak.
Tuhan telah mewariskan perjamuan suci ini yang akan menemani peziarahan para murid-Nya, termasuk kita semua, hingga masuk dalam perjamuan abadi di Surga kelak. Hanya satu syarat untuk mencapai perjamuan Surgawi yaitu terbuka memberi diri dan mau diberkati, dipecahkan dan dibagi-bagi kepada orang banyak.
Setiap kita hidup dengan keadaan yang serba “sedikit” dan “terbatas”. Tuhan akan melengkapi dan menyempurnakan yang serba “sedikit” dan “terbatas” itu asalkan kita rela untuk berbagi diri dan hidup bagi sesama dan alam lingkungan hidup. Kita tidak akan pernah berkekurangan apa pun jika kita memiliki hati yang setia dan terbuka untuk berbagi. Itulah hidup Ekaristik.
Salam sehat. Tuhan berkati selalu. Amin.