LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– | Penjabat Bupati Lembata Drs. Matheos Tan, M.M menekankan beberapa hal penting yang menjadi fokus kerja Pemerintah Kabupaten Lembata ke depan, terutama pada skala prioritas nasional, yakni pengurangan kemiskinan, penghapusan kemiskinan ekstrim dan penurunan stunting.
Hal ini disampaikan Bupati Theo ketika bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada apel pengibaran bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-78, di halaman depan Kantor Bupati Lembata, Lewoleba, NTT, Kamis 17 Agustus 2023.
Menurutnya, sebagai sebuah kabupaten kepulauan yang juga bagian integral NKRI, Kabupaten Lembata harus memberikan kontribusi nyata dalam mendukung Indonesia maju.
Ketiga isu ini akan menjadi prioritas kerja-kerja Pemerintah Daerah ke depan disamping pemulihan sosial ekonomi (Inflasi) serta reformasi birokrasi dan tak kalah penting menyukseskan pesta demokrasi Pemilu 2024 yang akan datang.
Mendukung hal-hal tersebut, data pun disodorkannya. Berdasarkan data penduduk Kabupaten Lembata per Juni 2023, populasi penduduk di Lembata sebanyak 143.543 jiwa, dengan angka kemiskinan sebesar 25,18 persen atau 37.880 jiwa. Kemiskinan ekstrim berada di angka 7,98 persen atau 12.010 jiwa, sementara prevelensi stunting berada di posisi 15,90 persen.
“Data-data ini menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan, kemiskinan ekstrim dan stunting kita masih cukup tinggi,” ujar Bupati Theo.
Untuk menyikapi permasalahan tersebut, orang nomor satu di Lembata ini menyampaikan bahwa ada beberapa kebijakan yang telah dilakukan pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang disalurkan kepada 18.798 KK dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 5.123 KK.
Karena itu, putra kelahiran Ambon Maluku ini mengajak semua pihak mengoptimalkan semua sumber daya yang ada di daerah ini dengan kerja-kerja kolaboratif lintas sektor guna menangani permasalahan yang ada.
Ia juga mendorong semua kita untuk terus melakukan inovasi-inovasi produktif di semua sektor kehidupan sehingga dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan, keterbatasan menjadi berkelimpahan, kesulitan menjadi kemampuan dan yang tidak berharga menjadi bernilai.
Hal ini semua demi rakyat dan bangsa Indonesia tercinta. Sehingga peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78, mengusung tema “Terus Maju Untuk Indonesia Maju” tidak sekedar sebagai selogan tak bermakna tetapi memiliki nilai semangat perjuangan dan pengabdian untuk kejayaan Indonesia.
Terkait pesta demokrasi, Pemilu serentak 2024 yang akan datang, Matheos Tan mengingatkan bahwa hal ini merupakan moment bersejarah sekaligus menentukan bagi perjalanan nasib bangsa Indonesia ke depan.
Karena itu dihadapan peserta apel dan undangan, ia menekankan perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang aktif dan efektif dengan melibatkan semua unsur baik Pemerintah, DPRD, Forkopimda, KPU, Bawaslu, TNI/Polri, Partai Politik, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh lapisan masyarakat.
Terhadap tahapan Pemilu yang sudah berjalan baik, Bupati Theo mengapresiasinya dan terus berharap hal ini tetap dipertahankan hingga pesta demokrasi ini selesai. Untuk itu, kembali ia mengajak semua agar melaksanakan Pemilu dengan damai, jujur, berintegritas dan menolak tindakan-tindakan yang tidak terpuji, yang mencederai demokrasi seperti menyebarkan fitna, menyebarkan ujaran kebencian, politik uang dan lain-lain.
Lanjutnya lagi, kita harus mendorong kampanye yang menyehatkan demokrasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi. “Politik adu ide dan gagasan harus lebih dikedepankan, bukan politik adu domba,” pesan Bupati Tan.
Terkait capaian kinerja yang sudah diraih, tak luput juga dari pernyataan Bupati Theo. Ia melaporkan data dari rekonstruksi jalan, bahwa dengan mengacu pada SK Jalan Kabupaten Lembata Nomor 259 Tahun 2017, total panjang jalan adalah 577,03 Km, dengan beberapa kategori berdasarkan kondisi jalan, kategori mantap 218,95 Km, sedang 24,65 Km, rusak ringan 14,8 Km, rusak berat 318,63 Km.
Pada tahun 2022, jalan dalam kondisi baik sudah terbangun sepanjang 111,77 Km sehingga menambah panjang jalan dengan kondisi baik sebanyak 355,37 Km. Dengan demikian, yang tersisa 221,66 Km yang perlu penyelesaian.
Sementara jaringan air minum, sampai dengan tahun 2022 sudah terbangun jaringan distribusi dan sambungan rumah yang menyebar di 8 wilayah guna memenuhi 96.189 kebutuhan air minum bersih.
Terkait sanitasi dan kelistrikan, sampai dengan tahun 2022 sudah terbangun tangki septik skala individual perdesaan minimal untuk 650 KK, yang menyebar di 13 desa. Sementara kelistrikan hingga tahun ini, dari 151 desa/kelurahan, sudah terpasang 150 desa/kelurahan tinggal 1 desa yang belum terpasang, yakni Desa Dulir di Kecamatan Atadei.
Untuk rumah layak huni, yang kategori tidak layak huni sebanyak 12 ribu unit. Dari total 12 ribu unit ini, sudah ditangani sampai tahun 2023 melalui APBN, APBD I, DAK dan DAU sebanyak 2.233 unit, sisa yang belum tertangani sebanyak 9.767 unit. Pemerintah juga telah membangun kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, memberikan perlindungan sosial bagi semua perangkat desa di 144 desa yang ada di Kabupaten Lembata. Kerjasama ini terkait dua program jaminan, yakni Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Berbicara ketahanan pangan, pemerintah telah meningkatkan produksi daging ayam dan telur ayam, serta membatasi lalulintas pemasaran daging berupa daging ayam beku dari luar Kabupaten Lembata. Data saat ini menunjukkan produksi ayam pedaging mencapai 20 ribu ekor, sementara produksi telur ayam pertahun mencapai 5 juta butir dan sudah memenuhi kebutuhan dalam daerah sebanyak 50 persen.
Adapun produksi ternak babi dan kambing, dari data yang ada ternak babi melalui inovasi kawin suntik (IB) terdapat peningkatan populasi ternak babi sebesar 30 persen atau dari 35 ribu meningkat menjadi 40 ribu ekor pasca virus ASF. Sementara populasi ternak kambing, saat ini mencapai 43.215 ekor dengan rata-rata pemasaran keluar daerah sebanyak 3.500 ekor per tahun.
Sedangkan menyangkut inovasi aneka sayuran memanfaatkan pekarangan rumah, dengan jumlah anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) sebanyak 3.830 anggota, berhasil memproduksi aneka sayuran sebanyak 18.533 Kg. Adapun produksi jagung di tahun 2022 sebanyak 25 juta Kilogram dengan pemasarannya mencapai 500 ton per periode Maret-Juni 2023.
Untuk pemasaran buah Alpukat, Mangga dan Kelapa, masing-masing sebanyak 40 ton untuk Alpukat dan Mangga, sementara komoditi Kelapa sebanyak 2.576,32 ton.
Di bidang kesehatan, pemerintah telah membangun gedung Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dan Neonatal Pediatric Intensive Care Unit (NICU) dengan segala kelengkapan peralatan kesehatannya, demi menunjang kerja-kerja di bidang kesehatan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu di Kabupaten Lembata. Kedua unit ini berada di RSUD Lewoleba serta satu gedung farmasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata.
Dari semua yang telah disampaikan ini, terlepas dari segala kekurangannya, Bupati Theo mengajak semua stakeholder di Lembata melalui moment HUT Kemerdekaan RI ke-78 ini, dia menghendaki perlu adanya lompatan-lompatan pemikiran yang visioner untuk membangun Lewotana Lembata menuju Indonesia Maju dalam spirit “Taan Tou.”
Penulis : Bily Baon/Bagian ProkopimSetda Lembata/WN-01)