Foto: Kapolres Ende, I Gede Ngurah Joni Mahardika saat dirinya berpose didepan patung Soekarno. (*/TS)
ENDE : WARTA-MUSANTARA.COM–Kapolres Ende I Gede Ngurah Joni Mahardika mengunjungi rumah pengasingan presiden pertama Republik Indonesia Soekarno di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (23/8/2023).
Jejak perjuangan Bung Karno masih terlukis jelas di rumah tersebut. Di rumah itu, Kapolres Joni Mahardika berkesempatan melihat berbagai macam barang-barang peninggalan Bung Karno bersama keluarga selama diasingkan.
Mulai dari, lukisan tangan Bung Karno dan naskah drama sandiwara yang terukir kesan mendalam akan nilai persahabatan, kerakyatan, dan cintanya terhadap alam. Adapun Bung Karno menempati rumah itu selama empat tahun dari 1934 sampai 1938.
Menurut Kapolres Joni, Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende adalah adalah bagian dari sejarah ditemukannya mutiara bangsa, yaitu Pancasila.
“Saya rasa kita beruntung karena masih memiliki peninggalan yang merupakan bagian dari sejarah perjalanan bangsa, seperti Rumah Pengasingan Bung Karno. Oleh karena itu, kelestarian tempat-tempat seperti harus terus dijaga. Kita harus renungi perjuangan beliau (Soekarno-red), pengorbanan beliau dan kegiatan-kegiatan beliau selama di Ende,” ungkap mantan Kapolres Flores Timur itu.
Joni Mahardika mengatakan, kunjugannya ke Rumah Pengasingan Bung Karno menjadi momentum untuk menemukan nilai spiritual yang pernah ditemukan Bung Karno di Ende selama 4 tahun. Khususnya dalam merenungkan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan landasan negara.
Kapolres Ende, I Gede Ngurah Joni Mahardika juga berharap apa yang telah terjadi di Ende pada 1934-1938, harus menjadi sebuah sejarah yang tidak boleh terlupakan dalam konteks berbangsa dan negara.
Selain melihat barang- barang peninggalan Soekarno, Kapolres Joni juga sempat membasuh muka di sumur peninggalan Bung Karno yang berada di dalam areal rumah pengasingan itu. (Tarwan Stanis)