LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan menegaskan, “Saya bertugas ke Jakarta untuk melayani rakyat, bukan berwisata”. Tan menegaskan hal itu dalam Konferensi Pers dengan Wartawan menanggapi postingan Agus Nuban di Media Sosial (Medsos) yang mempertanyakan kenapa Penjabat Bupati sering bolak balik Jakarta dan buat apa saja disana.
Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan melakukan Konferensi Pers dengan para Wartawan berlangsung di Ruang Kerja Bupati Lembata, Rabu, 13/9/2023. Hadir mendampingi Bupati Lembata yakni, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Petrus Demong, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil , Sipri Suya dan Kabag Prokopim Setda Lembata, Frans Dangku.
“Saya datang ke Lembata untuk layani rakyat Lembata, Begitu pula, saya bertugas ke Jakarta untuk mengurus kepentingan rakyat Lembata. Bukan untuk berwisata. Kalau saya tidak ke Jakarta maka, 10.000 Blanko Kartu Tanda Penduduk (KTP) tidak dapat diperoleh karena semua Kabupaten di Indonesia sangat membutuhkan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Bahkan Matheos Tan bertanya, Apakah urusan KTP di Jakarta itu gampang ? Sesungguhnya tidak gampang. Karena tiap daerah juga memperjuangkannya. Karena itu, butuh waktu dan berhasil membawa 10.000 blanko KTP untuk rakyat Lembata. Bahkan lima bundel KTP itu, saya bawa sendiri ke Lewoleba, Lembata.
Selain itu, jelas Matheos Tan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Rektor Universitas Terbuka (UT) di Jakarta untuk menanda tangani Memorandum of Understanding (MOU) dalam rangka pendidikan anak-anak Lembata. Dengan kerjasama ini, putra-putri Lembata dapat mengikuti kuliah di Lembata. Ada juga hal penting lainnya yang kita proses yakni menanda tangani Dana Hibah sebesar Rp 39 Miliar lebih untuk KPU dan Bawaslu Lembata.
“Kalau saya hanya duduk saja, bagaimana mungkin Lembata bisa berubah, Karena itu, jangan hanya omong tanpa dasar dan fakta tentang sebuah perjalanan tugas dinas. Saya ke Jakarta bukan untuk berwisata, kita urus Lembata untuk lebih maju lagi. Dia tidak tahu apa yang saya lakukan di Jakarta. Istri saya tinggal di Lembata untuk urus Program PKK”, tandas Matheos Tan sembari menyebutkan, jalan masuk Kantor Bupati saja sudah berapa tahun tidak diaspal, sekarang sudah tuntas.
Terkait masalah harga beras melonjak, Matheos Tan mengatakan itu masalah nasional bukan hanya di Lembata. Kita punya stok beras di Lembata memadai. Namun harus diperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai bulan Desember 2023 mendatang. Masyarakat kita juga tahu masih ada pangan lokal yang bisa dikonsumsi, misalnya ubi, pisang dan kacang. Pangan kita tidak hanya semata beras.
Menurut Matheos Tan, membangun Lembata harus dengan hati yang tulus dan kerja keras. Kita tidak bisa duduk saja. Kebetulan saya orang pusat, maka unya jejaring di Kementerian tentu memudahkan perjuangan kita untuk rakyat Lembata. Dengan adanya 10 ribu blanko KTP ini, lanjut Tan, masyarakat atau anak berusia 17 tahun bisa segera urus KTP dan beitu juga jika ada KTP yang rusak bisa diganti.
Menyinggung cuitan Agus Nuban, Penjabat Bupati Lembata telah melaporkan hal tersebut ke Polres Lembata. Bagaimana proses hukumnya, kita ikuti saja. Karena sebagai warga negara yang baik ya kita ikuti proses hukum agar seiap pernyataan kita harus dipertimbangkan dampak hukumnya. Tiap orang tidak bisa bicara seenaknya. Semoga ia bertobat menyesali perbuatannya.
Diberitakan Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan mendatangi Mapolres Lembata bersama Asisten III Mans Wutun, Kepala Inspektorat Patris Ujan dan ajudan disertai patwal dan beberapa staf Protokoler Setda Lembata dan langsung ke ruangan SPKT Polres Lembata, Selasa 12 September 2023 sore, sekitar pukul 18.20 WITA.
Kedatangan Matheos Tan lengkap bersama rombongan Pemda Lembata untuk melaporkan akun Facebook Agus Nuban ke Polres Lembata lantaran tersinggung dengan postingan Agus Nuban di Group Facebook Bicara Lembata New, 11 September 2023.
Dalam postingan itu, Agus Nuban mempertanyakan, kenapa Penjabat Bupati sering bolak balik Jakarta dan buat apa saja di sana. Akun itu juga menulis lagi soal harga beras di kota Lewoleba yang terkesan dibiarkan.
“Pj, Bupati, bolak balik Jakarta tu buat apa saja maka ? Kondisi lompatan harga Beras di kota ini ko seperti dibiarkan. Kalau hanya undang orang datang nyanyi baiknya Ale pulang Jakarta saja ..,” tulis Agus Nuban melalui akun facebooknya di Group Bicara Lembata New.
Diduga postingan Agus Nuban ini selain memicu ketersinggungan Matheos Tan, penjabat Bupati Lembata, ada tiga hal yang membuat ia melaporkan Agus Nuban. Pertama adalah fitnah, kedua pencemaran nama baik dan ketiga adalah harga diri dan martabat sebagai pejabat.
Berdasarkan data yang diperoleh, di Group Facebook Bicara Lembata New, Agus Nuban sehari sebelumya, 10 September 2023 juga memposting kritikan terkait harga beras di Kota Lewoleba yang semakin mahal.
“Akhir-akhir ini haga beras di pasar Lewoleba semakin tidak terkendali cenderung meningkat dari 11 naik 13 lompat ke 16 RB/kg, semua kita dia saja dan terpaksa beli kalau tidak lapar. Pemerintah Kabupaten kepulauan lembata ini kira kira merasa ada ketidakberdayaan atau sebuah takdir yang cukup,..dan seterusnya”, tulis Agus Nuban.
(WN-01)