LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– | Kabupaten Lembata semakin menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas keluarga dan masyarakatnya. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas P2PA) Kabupaten Lembata, di aula Kopdit Ankara, Lamahora, Lewoleba, Kamis (21/9).
Acara ini diadakan selama dua hari dan diikuti 404 peserta, dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk LSM, Organisasi Keagamaan, Organisasi Perempuan, Tim Penggerak PKK, Ketua KPAPD, Kepala KUA, Bidan Kelurahan dan para Kader Posyandu. Ini menjadi momentum penting dalam memperkuat pembangunan keluarga yang berkualitas.
Salah satu daya tarik utama acara ini adalah kehadiran Penjabat Bupati Lembata, Kadis P2PA Kabupaten Lembata dan Kanit PPA Polres Lembata sebagai narasumber, yang akan memberikan wawasan dan pengetahuan yang berharga dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
Penjabat Bupati Lembata, Drs. Matheos Tan, M.M, memandang permasalahan gender dan perlindungan anak merupakan aspek yang begitu penting dalam pembangunan di Lembata, sehingga secara khusus menekankan pentingnya kesetaraan gender
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Lembata, Drs Matheos Tan, M.M, menggarisbawahi pentingnya peran keluarga sebagai pilar utama dalam membangun masyarakat yang berkualitas. Baginya, gender dan perlindungan anak merupakan aspek yang sangat penting, yang harus direspon dalam setiap aktifitas pembangunan.
Hal ini dikarenakan permasalahan gender dan perlindungan anak bukan lagi sekedar isu lokal melainkan telah menjadi isu nasional bahkan internasional. Permasalahan gender dan perlindungan anak merupakan salah satu tujuan utama pembangunan global (Millenium Developments Goals/MDGs) saat ini.
Karena itu, baginya keadilan gender dan perlindungan anak menjadi salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan di daerah. “Kondisi kesetaraan gender dan perlindungan anak kita saat ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman tentang keadilan gender dan perlindungan anak itu sendiri,” ujar Bupati Theo.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang menggerakkan peningkatan kualitas keluarga di Lembata.
Dia berharap dengan adanya kegiatan ini semakin membuka wawasan kita untuk lebih memahami arti penting kesetaraan gender dan perlindungan anak, sehingga percepatan kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan terhadap anak di Kabupaten Lembata dapat tercapai.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kadis P2PA Kabupaten Lembata, dr. Lucia Sandra Gunadi Anggrijatno dalam keterangan persnya di sela-sela kegiatan ini.
Dia menandaskan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. “Jadi kalau masyarakatnya kuat pasti negaranya juga kuat,” jelas Kadis Lucia.
Sandra Gunadi berharap dengan dilaksanakan kegiatan pembekalan kepada lembaga ini, akan menjadi corong pemerintah daerah dalam memperkuat kapasitas keluarga memperjuangkan kesetaraan gender dan perlindungan anak di Kabupaten Lembata.
Sementara Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang PUG dan PP, Dinas P2PA Kabupaten Lembata, Anastasia F. Atawolo, SE., dalam laporannya menyampaikan bahwa persoalan kesenjangan gender di Kabupaten Lembata akan semakin pelik kalau tidak ditangani secara baik. “Akan banyak muncul persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di dalam keluarga,” ujarnya.
Untuk menghindari hal itu, dia mengungkapkan perlu dilakukan upaya untuk mengurangi bias gender dengan pola pengasuhan yang lebih sistematis dan integral melibatkan semua pemangku kepentingan di Lembata.
Dia berharap dengan adanya pembekalan kepada lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga, akan membantu menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga terutama kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak sehingga berdampak positif dalam mendorong perubahan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Lembata.
Penulis : Bily Baon/Bagian Prokopim Setda Lembata