Oleh : RD Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM–Oase Kehidupan, Minggu Biasa XXVII : 8 Oktober 2023 l Yes 5:1-7 l Mzm 80:9.12.13-14.15-16.19-20;R:Yes 5:7 l Flp 4: 6-9 l Mat 21:33-43 l Berbuah dalam keadilan l REFLEKSI tentang keadilan dapat kita hubungkan dengan Tahun Ekologi. Ekologi artinya ‘berumah dengan baik’, tata kelolah lingkungan yang baik dan seimbang dengan memperhatikan kepentingan generasi masa depan!
Ada tiga hal perlu kita jaga yaitu ‘menjaga lingkungan, menjaga sumber daya alam dan menjaga kondisi sosial yang aman, tertib, seimbang, harmonis! Tugas menjaga lingkungan, menjaga sumber daya alam dan menjaga kondisi sosial sama artinya dengan menjaga atau merawat kebun anggur Tuhan! Israel umat pilihan Allah adalah kebun anggur Tuhan!
Sebagai gereja, umat Allah kita adalah kebun anggur Tuhan! Panggilan kita yaitu mewujudkan keadilan dengan memperhatikan kepentingan generasi masa depan. Menciptakan lingkunan bersih, sehat, hijau! Mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan contoh hidup!
Menjaga sumber daya alam yang terus menerus kita perbarui yaitu air, tanah, hewan dan tumbuhan! (Yes 5:1-7) Apakah kita berbuah dalam keadilan dengan tugas menjaga lingkungan, sumber daya manusia dan sumber daya alam demi generasi kita di masa depan?
Pemazmur mengajak kita memohon Allah pulihkan hidup kita. Kondisi lingkungan, sumber daya manusia dan sumber daya alam yang tidak berkembang sesuai harapan adalah dosa kita.
Dosa itu menimbulkan bencana alam, sakit penyakit bahkan kematian! Doa mohon Allah pulihkan hidup kita mesti diikuti dengan mengubah sikap mental kita merawat lingkungan, sumber daya manusia dan alam! (Mzm 80:9.12.13-14.15-16.19-20) Apakah kita siap mengubah sikap mental demi masa depan generasi kita? Rasul Paulus berharap kita memperhakan hal-hal berikut:
Pertama, doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Kedua mulailah berpikir positif. Dua hal itu akan menggusur kekuatiran dalam mewujudkan keadilan yang berpihak pada kepentingan generasi masa depan. (Flp 4:6-9) Apakah kita selalu berpikir positip dalam mewujudkan keadilan eklogis? Yesus berbicara tentang kebun anggur.
Para pekerja kebun anggur adalah orang-orang jahat. Mereka selalu berpikir negatip, suka menyerang, membunuh, suka membeda-bedakan atau sangat diskriminatif! Sikap Yesus sangat tegas, kerajaan Allah akan diambil dari orang jahat untuk diberikan kepada orang lain yang akan menghasilakn buah kerajaan yaitu ‘hidup yang berbuah dalam keadilan’ (Mat 21:33-43).
Apakah kita selalu sangat diskriminatif dalam cara berpikir, suka menyerang, suka berpikir negatif terhadap orang lain dan tidak peduli terhadap kepentingan generasi masa depan? Sejauh mana saya memperhatikan keadilan ekologis demi masa depan anak cucu?
(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka )*