Oleh : RD Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM–Oase Kehidupan, Minggu Biasa ke-XXX: 29 Oktober 2023 l Kel 22:21-27 l Mzm 18: 2-3a.3bc-4.47.51ab l 1Tes 5c-10 lMat 22:34-40 l Allah mendengarkan seruan orang tertindas l MENINDAS, memperlakukan orang lain dengan sewenang-wenang. Ada unsur kelaliman, kekejaman, kekerasan! Si korban tidak sanggup membela diri. Mereka dapat berseru minta tolong dalam doa-doa mereka penuh iman!
Dalam kondisi tertindas iman orang beriman sangat kuat. Doa-doa mereka menembus awan. Artinya Allah pasti mendengarkan seruan mereka minta tolong! “Dari Jurang yang dalam aku berseru dan Ia menjawab aku’.Kebenaran ini mengajak kita berhenti menindas orang lain.
Apa yang perlu kita lakukan yaitu menciptakan budaya saling menghormati, saling menghargai. Justru Tuhan berkarya dalam budaya dimana kita saling menghormati dan menghargai! Ia menyelamatkan kita bukan tanpa mengikutsertkan kita! Rencana penyelamatan-Nya membutuhkan respon atau tanggapan dari pihak manusia.
Iman adalah cara kita menanggapi rencana Allah. Oleh iman itu kita hidup sebagai orang benar dalam budaya saling menghormati dan menghargai dalam keberbedaan kita! (Kel 22: 21-27) Sejauh mana kita saling menghormati dan menghargai melawan budaya kekerasan dan kelaliman?
Orang tertindas menjadikan Tuhan sebagai sumber kekuatan! Orang tertindas di satu sisi sangat lemah tetapi di sisi iman mereka sangat kuat! Allah menjadi bukit batu kubu pertahan! Dalam hal ini kita tidak bisa mempunyai pilihan lain selain saling menghormati dan saling menghargai! (Mzm 18:2-4.47.51ab).
Apakah kita tetap memlih menindas orang lain dalam kerapuhannya? Kita mesti juga melihat sisi lain dari penindasan sebagai cara Allah mendidik kita! Dalam penindasan jemaat Tesalonika menerima Firman Allah dengan sukacita berkat karya Roh Kudus!Dalam penindasan Allah mendidik kita untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri!Roh kudus berkarya dalam hidup kita. Ia menuntun kita membangun hidup tahap demi tahap. Hanya kita sering tidak mengerti Allah sedang memproses hidup kita.
Kadang kita jatuh sakit supaya kita lebih menghargai pola hidup sehat! Kadang kita menjadi seperti orang bingung supaya kita sadar bahwa kita mesti mulai atur hidup dengan arah yg jelas. Tata kelola ekonomi yang semakin baik dan terarah, semakin memperhatikan pendidikan .
Karena hanya pendidikan dapat mempertegas arah hidup kita! (1Tes 1:5c-10) Apakah kita menemukan cara Allah mendidik kita dalam kondisi di mana kita benar-benar tidak berdaya? Yesus melawan kelaliman dan kesewenang-wenangan orang farisi Ia mengedepankan hukum kasih sebagai pilihan pertama dan utama!
Wujudkan kasih dengan segenap hati dan dengan segenap akal budi sebagai ungkapan iman!(Mat 22:34) Apakah kasih Menjadi pilihan kita utk mengungapkan iman kita melawan kekerasan dan aniaya? Sejauhmana kita mengalami Allah mendengarkan seruan orang tertindas?
(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka )*