JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM–Ketua Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (Kompak Indonesia), Gabriel Goa meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk segera melakukan Audit Investigasi terhadap PT Bank NTT sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa (RUPSLB) dan arahan Penjabat Gubernur NTT, Ayodia Kalake.

Gabriel Goa kepada Warta-Nusantara.Com, Selasa, 27/2/2024, mengungkapkan, Fakta membuktikan bahwa salah satu Keputusan Penting dan Mendesak yang wajib segera ditindaklanjuti dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (PT BPD NTT atau Bank NTT) pada tanggal 27 November 2023 adalah akan dilaksanakannya AUDIT INVESTIGASI secara komprehensif terhadap Bank NTT.
Fakta lainnya membuktikan bahwa Penjabat Gubernur NTT telah menindaklanjuti RUPS LB dengan menyampaikan Surat Resmi Pemberitahuan Pelaksanaan Audit kepada Pengurus Bank NTT pada tanggal 7 Desember 2023 namun hingga saat ini belum ada realisasinya.
Di sini nampak jelas ada pembangkangan Pengurus Bank NTT kepada Penjabat Gubernur NTT selaku Pemegang Saham Mayoritas. Tragisnya Dirut Bank NTT terus melakukan pembangkangan dan diduga kuat melakukan Maladministrasi. Terpanggil untuk menyelamatkan praktek KKN di lingkup Bank NTT maka kami dari KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia),
Pertama, mendukung langkah tepat Penjabat Gubernur NTT meminta BPKP RI (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) RI melakukan Audit Investigasi terhadap Bank NTT.
Kedua, kami akan melakukan Aksi Solidaritas ke BPKP RI untuk segera melakukan Audit Investigasi Bank NTT.
Ketiga, kami segera melakukan Aksi dan Dukungan ke KPK RI dan Dewas KPK RI agar segera Tangkap dan Proses hukum Pelaku dan Auktor Intelektual TINDAK PIDANA KORUPSI di Bank NTT.
Keempat, mendesak KPK RI dan Dewas KPK RI untuk berkolaborasi dengan semua Penggiat Anti Korupsi melakukan Operasi Khusus di lingkup Bank NTT,Kejati NTT,Pengadilan Tinggi hingga Mahkamah Agung RI termasuk para Bupati dan stakeholder diduga kuat jaringan KKN berhubungan erat dengan Bank NTT. “Menuju NTT Bersih Bebas Dari Korupsi!” (WN-01)