MAUMERE : WARTA-NUSANTARA.COM–Rupanya nasib naas menimpa Yohanes Martonius Alesandro (YMA), seorang Mahasiswa asal Desa Wuliwutik dianiaya sejumlah oknum pemeuda hingga babak belur. Peristiwa itu terjadi pada hari Minggu, 26/2/2024 di Dusun Koja Tada, Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.
Elisabeth Nona Veti (29) tahun, warga Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok,yang bertindak sebagai pelapor, kepada Warta-Nusantara.Com mengungkapakan, kasus dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut telah dilaporkan oleh pihaknya kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Polsek Nita.
Sumber lainnya, ayah korban, Antonius Susar juga memberikan keterangan ketika anaknya, YMA menjalani perawatan di Klinik Sta. Elisabeth Nita. Kronologis kejadian itu bermula saat korban Yohanes Martinus Alexandro bersama rekan-rekannya sedang beriringan menggunakan Sepeda Motor dari arah Desa Ladogahar menuju kediamannya di Desa Wuliwutik.
Saat itu, ia baru saja kembali dari rumah caleg pilihannya. Ketika hendak memasuki area Sekolah Dasar Katolik (SDK) Nilo, korban dan teman-temanya dikejar oleh tim sukses dari seorang caleg berinisial YW, yang pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu masuk dalam Daerah Pemilihan (Dapil) Sikka 4.
Rombongan tim sukses yang diperkirakan sebanyak empat orang itu bahkan mengejar korban hingga masuk ke wilayah pekarangan rumah korban. Nahasnya, belum juga sempat tiba di rumah, korban yang masih mengendarai sepeda motor dianiaya oleh terduga pelaku berinisial OA, dengan cara meninju bagian kepala korban sebanyak tiga kali.
Atas kejadian penganiayaan tersebut, korban mengalami bengkak di dahi, nyeri dibagian leher, dan sesak dibagian dada. Atas kejadian tersebut pelapor melaporkan hal itu ke Polsek Nita untuk urusan selanjutnya.
Seorang saksi, Klaudius Goldefridus Bela yang juga merupakan teman korban menjelaskan bahwa korban mengalami sesak nafas, memar di bagian belakang kepala, dan bengkak di bagian dahi. “Pihak keluarga akan melaporkan kejadian itu ke Polsek Nita untuk ditangani lebih lanjut,” kata Klaudius sembari membela temannya yang menjadi korban penganiayaan itu.
Antonius Susar yang merupakan ayah korban pun membenarkan penganiayaan terhadap anaknya tetsebut. Ia menyebut, penganiayaan itu dilakukan oleh tim sukses salah satu caleg di desanya itu.
“Pihak keluarga akan mengambil langkah hukum dan berharap penegak hukum dapat memproses para pelaku sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.*** (ICHA-WN-SIKKA)