MAUMERE : WARTA-NUSANTARA.COM–Berhubung ada informasi pada 1 Maret 2024 tentang rencana kenaikan tarif retribusi parkir kendaraan di areal pasar Alok Maumere kabupaten Sikka propinsi Nusa tenggara Timur oleh pemerintah kabupaten Sikka, ratusan pedagang pasar Alok, kecewa dengan melakukan aksi protes masal.


Protes kali ini beda dengan protes-protes sebelumnya, pedagang pasar Alok langsung mengambil barang dagangan mereka dan menjual langsung di pinggir jalan bagian luar tembok pasar Alok kelurahan kota uneng kecamatan Alok kabupaten Sikka.
Pantauan media ini jalaur transportasi macet, sangat padat dan mengganggu kenyamanan pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat.


Kepada awak media beberapa pedagang menyerukan kekesalan mereka kepada pemerintah kabupaten Sikka untuk segera membatalkan rencana pemberlakuan retribusi, ada juga yang teriak agar pemerintah datang dan melihat langsung kondisi pasar Alok yang dinilai tidak sangat kumuh, tidak tertata rapih ditambah lagi maraknya pencurian membuat pedagang merasa tidak nyaman.

Hanya karena retribusi naik kami semua ambil keputusan adakan berjualan di luar pasar di jalan raya, selama ini tarif rp.1.000,- saja pengunjung merasa keberatan sampai pasar sepi apalagi dinaikan lagi menjadi Rp.2.000,-. Kami sadari kami masyarakat lemah tolong kami masyarakat ditambah lagi dengan harga beras dan kebutuhan lainya melambung tinggi kami tambah beban lagi dengan biaya anak kami yang sekolah.
Sedangkan salah satu tukang ojek yang setiap harinya menjual jasa di pasar Alok juga keluhkan hal yang sama dirinya dan rekan ojek lainya meminta agar pemerintah membatalkan niat penyesuaian retribusi sehingga tidak membebenkan profesinya, kami ini untuk sepeda motor khususnya ojek mempunyai member card ( kartu berlangganan pribadi ) untuk digunakan sebagai tanda keluar masuk kendaraan bebas biaya, namun khusus kartu pribadi ini harus mengurusnya setiap bulannya, kartu ini sebelumnya di biayai oleh pribadi sebesar Rp.25.000,- jika tarif retribusi yang baru diberlakukan maka setiap bulannya harus membayar rp.50.000,- ini sangat luar biasa dan kami sangat beban naik sampai 100 persen. Kami mohon kami susah dan ditambah lagi beban biaya hidup yang semakin hari semakin bertambah susah. Tutur mama Ardiana, dan
Bapak Didimus Lero pedagang dan tukang ojek yang sama-sama beraktifitas di pasar Alok.
Sebelumnya media memantau Rabu, 28/02/24 malam beredar di berbagi group what’s up Hinga berbagai media sosial, surat penolakan dari forum pedagang pasar Alok yang ditujukan kepada Bupati Sikka, isinya Bersama ini kami dari Forum Pedagang Pasar Alok Maumere, setelah melakukan diskusi dan membicarakan tentang Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka cq. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka yang akan menaikan tarif Los Pasar/ Lapak/kios/Parkiran dan fasilitas lainnya yang ada didalam Pasar Alok, kami Forum Pedagang Pasar Alok menyatakan menolak.
Penolakan ini didasari bahwa Pemerintah mengambil keputusan tanpa mendiskusikan dengan Pengguna Pasar, yang nyata nyata selama ini pasar ini tidak diatur dan ditata secara baik, membiarkan pasar pasar illegal tumbuh diberbagai tempat, sehingga pembeli menjadi sepih dan pendapatan pengguna Pasar menurun tajam, tetapi malah menuntut pemungutan dengan tarif yang tinggi yang sangat membebankan kami.
Karena itu kami dengan tegas menyatakan menolak kenaikan tariff sambil memberikan saran dan solusi :
- Tarif fasilitas pasar itu tetap dengan tariff yang selama ini berlaku sambil menanti perbaikan dan penataan serta tata kelolah kembali pasar dengan baik, dan melengkapi fasilitas yang ada.
- Menolak dengan tegas naiknya bea masuk pasar/ tariff parker karena dengan adanya tariff parker tersebut membuat para pembeli enggan masuk belanja di pasar induk ini, dampak yang dirasakan adalah menurunnya pendapatan pedagang akbibat dari adanya pungutan dari tariff parkir tersebut dari Portal yang terpasang tersebut.
- Meminta kepada pemerintah Kabupaten Sikka untuk menutup pasar pasar illegal sehingga kosentrasi pasar kita adalah di Pasar Induk Alok.
- Perlunya penjaga Pasar yang bisa menjaga pasar karena akhir akhir ini terjadi pencurian di kios kios kami.
- Jika Pemerintah tetap menaikan tariff pasar ini maka kami Forum Pedagang Pasar Alok akan melakukan mogok masal, tidak adanya aktifitas pasar sebagaimana biasanya.
Surat yang ditandatangani oleh ketua, Bertholomeus Anselmus, wakil ketua Stefanus Neri, sekretaris Hendrikus Marin juga mengagendakan tembusan kepada ketua DPRD Kabupaten Sikka di Maumere dan KAPOLRES Sikka di Maumere. (ICHA-WN-SIKKA)