LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-–Sekelompok warga yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba (ANTL) menggelar aksi demonstrasi menolak investasi budidaya kerang murtiara di Perairan Teluk Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Aksi unjuk rasa yang melibatkan para nelayan dan kelompok perempuan pebakul ini digelar di Kantor Bupati Lembata, kota Lewoleba pada Kamis, 14 Maret 2024, Pukul 09.00 Wita, dilanjutkan di kantor Dinas Perikanan Kabupaten Lembata.
Mereka menilai izin investasi budidaya kerang mutiara yang diberikan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur kepada PT Mutiara Adonara ini menutup ruang tangkap nelayan tradisional di perairan sempit teluk Lewoleba.
Menurut informasi yang dihimpun, luas kawasan budidaya kerang mutiara di pesisir utara teluk Lewoleba mencapai radius 5 x 2 Kilometer. Hal ini diprotes oleh para nelayan yang menggelar unjuk rasa ini.
Tidak hanya itu, kehadiran PT Mutiara Adonara ini dianggap menambah potensi konflik perebutan wilayah tangkap yang selama ini melibatkan nelayan pukat hanyut dan nelayan pukat pursaine.
“Konflik yang sering terjadi di tengah laut wilayah perairan teluk Lewoleba ini menunjukan bahwa teluk Lewoleba tidak cukup dimanfaatkan oleh nelayan kecil. Hadirnya PT Mutiara Adonara akan menambah potensi konflik dan mencaplok hak kelola rakyat terhadap teluk Lewoleba,” kata Sumarno Hamid, Sekretaris ANTL.
Mereka juga menilai proses penerbitan izin budidaya kerang mutiara untuk PT Mutiara Adonara dinilai cacat prosedural karena tidak melalui proses konsultasi dan sosialisasi dengan masyarakat yang terdampak.
“Selama ini kami tidak pernah mendengar ada sosialisasi tahu konsultasi. Tiba-tiba kita dengar perusahaan mau peletakan batu pertama di wilayah Tanjung (Kecamatan Ile Ape). Ini kan tidak benar,” kata Sumarno.
Dalam aksi unjuk rasa ini mereka juga menuntut Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan turut menandatangani pernyataan penolakan yang telah dibuat. Sayangnya, Matheos tida ada di tempat saat aksi unjuk rasa digelar.
Sektretaris Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali saat menemui pengunjuk rasa menjelaskan bahwa Matheos sedang berada di Jakarta untuk memenuhi panggilan Presiden Jokowi terkait rencana perayaan 17 Agustus 2024 di Ibukota IKN.
Meski demikian Paskalis menyampaikan akan menerima surat pernyataan dari ANTL untuk diteruskan ke Penjabat Bupati Lembata saat kebali dari Jakarta.
“Sebagai sekretaris daerah saya memiliki batasan-batasan. Tetapi saya tetap menerima untuk nanti kami sampaikan kepada pejabat yang berwenang, kemudian sudah pasti bahwa akan tindaklanjuti dan didiskusikan sesuai ketentuan. Prinsipnya seluruh aspirasi kami tampung kemudian akan kami distribusikan sesuai kewenangan yang ada,” kata Paskalis.
Setelah bertemu Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapobali, para pengunjuk rasa langsung bergerak menuju Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata untuk melanjutkan aksi. Pantauan Wartawan, aksi unjuk rasa ini berlangsung aman hingga selesai. (BN/WN-01)