Raja Larantuka Buka Pintu Kapela, Peziarah Cium Tuan Ma
LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM–Raja Larantuka, Diaz Viera de Godinho (DVG) membuka pintu Kapel tuan Ma, tanda dimulainya para peziarah mencium Tuan Ma di Kota Renha Rosari Larantuka, Flotres Timur. Prosesi Semana Santa 2024 di kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Buka pintu Kapela Tuan Ma merupakan salah satu tradisi unik yang diwariskan dari turun-temurun.
Untuk mengawali kegiatan Semana Santa ini maka salah satu rangkaian acaranya adalah; keturunan Raja Larantuka membuka Pintu Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana. Pintu Kapela Tuan Ma ini dibuka langsung oleh keluarga Raja Larantuka yaitu keluarga Ama Koten Diaz Viera de Godinho (DVG).
Ketika pintu kapela Tuan Ma sudah dibuka Selanjutnya seluruh umat peziarah diberi kesempatan untuk mencium Tuan Ma. Tradisi Cium Tuan Ma ini diawali dari urutan Keluarga DVG, Lanjanti Tuan Ma, Tuan Mardomu, Ketua dan Suku-suku Semana, Badan Pengurus dan Anggota Confreria, Perangkat Kapela Tuan Ma dan yang terakhir para Peziarah.
Selain Kapela Tuan Ma, Kapela Tuan Ana juga dibuka sehingga sluruh umat peziarah boleh mendapat kesempatan Cium Tuan Ana. Di Kapela Tuan Ana ini adapun urutan cium yang dimulai dari: Keluarga Blantran de Rosari, Lajanti Tuan Ana, Tuan Mardomu, Anggota Confreria, Perangkat Kapela Tuan Ana, serta para Peziarah.
Melalui berbagai informasi yang dihimpun Kamis, 28 Maret 2024, sebelum pintu Kapela Tuan Ma dibuka, didahului dengan doa-doa yang dipimpin oleh Confreria dan diikuti oleh para peziarah yang hadir.
Usai mendaraskan litani doa-doa, keluarga Raja DVG memasuki halaman Kapela Tuan Ma dan langsung menuju pintu Kapela. Nampak terlihat ada dua orang yang mengenakan juba dengan memegang sebuah tempat yang di dalamnya terdapat kunci Kapela.
kedua orang ini disebut prokurador mereka menyerahkan kunci ke Presidente selaku anak keturunan raja Larantuka untuk membukakan pintu Kapela Tuan Ma mewakili para leluhur.
Napak terlihat keturunan Raja Larantuka, Don Andreas Martinus, DVG melantunkan beberapa kalimat dalam bahasa Lamaholot guna mohon restu dari para leluhur, dan kemudian membukakan pintu Kapela Tuan Ma sebagai tanda cium Tuan Ma sudah bisa dilakukan.
(Laporan Wartawan Warta-Nusantara.Com: Maria Florida)