Foto : Asisten l Sekda Lembata, Irenius Suciadi.
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Penjabat Bupati Lembata, Mtheos Tan mengatakan Gereja dan Negara membutuhkan orang-orang Katolik yang militan. Orang-orang Katolik yang senantiasa membawa suka cita dan kedamaian bagi dunia.

Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan mengatakan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Bidang Pemerintahan Perekonomian Sekda Lembata, Irenius Suciadi saat Perayaan penutupan acara Temu AkbSerikat Kepausanan Anak Misioner (Sekami) dan Serikat Kepausanan Remaja Misioner (Sekar) di Pelataran Gereja Paroki Santu Arnoldus Janssen Waikomo (SAJW), Minggu, 21/04/2024.

Penutupan acara Temu Akbar Sekami-Sekar diawali dengan Perayaan Misa Agung yang dipimpin oleh Deken Lembata, Romo Philipus Sinyo Da Gomez didampingi 20 Imam Selebran, Diantaranya, Pastor Paroki SAJW, Pater Rein Kleden, SVD dan Romo Eman. Pastor Moderator Sekami-Sekar Dekenat Lembata yang juga Pastor Pariki St Yosef Boto.
Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan lebih lanjut mengatakan, disisi lain, Negara juga sangat membutuhkanorang-orang Katolik yang militan. Orang-orang Katolik yang senantiasa siap sedia bersama-sama dengan Pemerintah membangun bangsa dan negara., merawat kebinekhaan dalam bingkai Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagai generasi penerus anak-anak Sekami-Sekar, lanjut Matheos Tan, harus mempersiapkan diri dengan baik, pengalaman-pengalaman yang didapatkan dalam kegiatan ini harus dikembangkan lagi ketika kembali ke paroki masing-masing.
“Hari ini kita melihat keceriaan dan kegembiraan di wajah anak-anak Sekami dan Sekar. Tentu ini menjadi modal dan kekuatan yang sangat besar bagi gereja dan negara Selama beberapa hari ini anak-anak telah berbaur satu sama lain dalam berbagai kegiatan untuk mengembangkan kepribadian dan talenta mereka.”, ungkap Tan.
Hari ini, urai Mtheos Tan, kita merayakan Hari Minggu Panggilan Sedunia. Ini momentum yang mengingatkan salah satu tugas keluarga-keluarga Katolik untuk mendorong dan mendukung anak-anak agar dapat memilih panggilan khusus untuk membaktikan diri bagi Allah dan Gereja dalam kehidupan penuh iman dan kasih. Inilah tanggungjawab keluarga Kristiani untuk menumbuhkan benih-benih panggilan sebagai persembahan bagi Allah dan Gereja.
“Saya berharap, panggilan menjadi Imam, Suster, Bruder dan Frater didaerah ini tetap tumbuh subur dan menjadi karunia yang besar bagi Kabupaten Lembata.Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk berdoa bagi para imam maupun biarawan dan biarawati agar bersukacita dalam panggilan dan bersemangat dalam perutusan serta pelayanannya. Kita berdoa bagi anak-anak agar benih panggilan tumbuh agar mereka dapat menjadi imam, biarawan dan biarawati untuk berbakti bagi Tuhan dan sesama”, harap Matheos Tan.
Laporan Panitia Sekami Sekar

Ketua Panitia Temu Akbar Sekami-Sekar Paroki SAJW, Martinus Hakeng dalam laporannya mengatakan, Serikat Kepausan anak dan remaja misioner merupakan salah satu dari 4 serikat karya kapausan yang berkembang dalam gereja katolik di Indonesia yang sangat dominan oleh anak-anak usia sekolah dasar dan remaja usia sekolah menengah pertama.
Adapun tujuan dari kegiatan Temu Akbar Sekami Sekar se-Dekenat Lembata ini adalah meningkatkan karya penginjilan dalam arti yang tegas dan jelas dalam hal memajukan animasi dan edukasi misioner, memberi diri dalam tugas misioner dan memajukan solidaritas khususnya di Dekenat Lembata.
Martin Hakeng menjelaskan, temu akbar ini berlangsung pada tanggal 19-21 April 2024 di Paroki SAJW Waikomo, Lewoleba, Dekenat Lembata. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh paroki se-Dekenat Lembata dengan rincian peserta sebagai berikut. Sekami sebanyak 410 anak, Sekar sebanyak 170 anak, dan Pendamping sebanyak 170 0rang sehingga total peserta sebanyak 850 orang.
Martin Hakeng melaporkan, Temu Akbar itu juga diselenggarakan berbagai kegiatan antara lain diawali dengan Pawai Misioner para peserta dari 17 Paroki se-Dekenat Lembata di hari pertama, Jumat, 19 April 2024 dengan melewati beberapa titik dalam Kota Lewoleba. Selain itu dilakukan acara malam kreasi, doa rosario, misa harian, dan Misa Hari Minggu Panggian sekaligus sebagai penutup Temu Akbar Sekami Sekar. (WN-01)