Oleh : Karolus Kia Burin, Pemimpin Redaksi Warta-Nusantara.Com

Genderang politik Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di seantero Nusantara sudah bergema. Suhu dan tensi politik semakin memanas. Betapa tidak. Kini, hajatan politik memilih Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati, Walikota-Wakil Walikota tengah berproses. Para kandidat gencar mendaftar di pelbagai Partai Politik (Parpol) sembari menawarkan visi,misi, kebijakan dan program lima tahun ke depan.

Dalam konteks regional, Provinsi NTT juga tengah merindukan siapa sosok duet pemimpin yang layak memimpin Flobamorata selepas berakhirnya masa jabatan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur, Yosef Nae Soi (JNS). Sejumlah kandidat calon pemimpin NTT kini laris manis bergulir. Apakah kader senior Partai Golkar Yosef Nae Soi naik status jadi Calon Gubernur atau tokoh muda, Anggota DPR RI, Melki Laka Lena yang juga Ketua Partai Golkar NTT ambil alih jadi Calon Gubernur NTT karena ditugaskan oleh partai.

Srikandi Ketua PDIP NTT, Emi Nomleni dan Ansi Lema, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan mulai dielus publik menjadi calon pemimpin NTT. Mantan Kapolda NTT, Jony Asadoma, mantan Kapolda NTT juga turun gunung sosialisasi diri berniat pimpin NTT. Orias Petrus Moedak, sang pengusaha nasinal juga tak kalah tekad jadi orang nomor satu NTT. Balakangan Simon Petrus Kamlasi, Kasrem Kupang dikabarkan Maju Cagub NTT. Masih banyak kader pemimpin putra NTT terbaik lainnya sibuk mendaftar dan tengah membangun komunikasi politik dengan petinggi Partai Politik (Parpol) agar mendapat pintu masuk jika tak ingin jalur Perseorangan atau Independen.
Bagaimana dengan Kabupaten Satu Pulau, Lembata ?. Rakyat Lewotana Lembata saat ini rindu sosok Bupati-Wakil Bupati Lembata periode 2024-2029. Siapa gerangan yang berpeluang dan layak bakal memimpin Lembata lima tahun ke depan setelah duet Bupati, Eliaser Yentji Sunur dan Wabup, Thomas Ola Langoday mengakhiri masa jabatan definitif periode 2017-2022 ?
Banyak figur putra terbaik Lewotana yang dinilai layak memimpin Lembata. Antara lain, Thomas Ola Langoday, Viktor Mado Watun, Sinun Petrus Manuk, Yohanes De Rosari, Petrus Gero, Yohanes Viany K. Burin, Imo Wulakada, Tarsisius Apelabi, Gabriel Suku Kotan, Simon Lake Odel, Paulus Doni Ruing, Petrus Bala Wukak, Marianus Wilhemus Lawe, Jimmy Sunur, Apol Mayan, Kanis Tuaq, dan sejumlah putra terbaik lainnya. Artinya, Lembata tidak krisis kader pemimpin sehingga tak perlu “Impor” dari luar, seperti segelintir orang mengelus Marianus Djawa, Putra Nagekeo yang seolah “dipaksa” menjadi Cabup Lembata ?
Tetapi apakah sejumlah kader penimpin “anak tanah” Lembata yang disebutkan diatas ini sukses raih pintu Parpol atau tidak?. Karena masuk gelanggang politik untuk berkompetisi hanya lewat pintu Parpol atau Jalur Independen. Mencermati suhu politik Lewotana yang lagi memanas saat ini justru semua kader pemimpin ini lagi gencar bertarung merebut pintu Parpol. Apakah figur kader partai yang jadi prioritas pilihan, atau non kader partai seperti kaum birokrat atau kalangan swasta juga dipertimbangkan. Kategori non kader partai artinya mereka yang tidak bergabung dalam salah satu Parpol termasuk kalangan birokrat.
Kader partai itu adalah mereka yang bergabung di Parpol dan menyiapkan diri menjadi pemimpin. Karena itu, Parpol sesuai regulasi wajib merekrut pemimpin melalui kaderisasi di Partai. Jika kader partai belum siap jadi pemimpin maka Partai juga dapat merekrut pemimpin dari non kader partai termasuk kalangan birokrat. Nah, bagaimana Parpol berhitung menyiapkan pemipin kader partai atau non kader partai.
Pertarungannya adalah soal kompetensi figur, integritas figur, kapasitas figur dan elektabilitas figur. Karena itulah, sangat tepat jika saat ini Partai Golkar membuka ruang survey. Artinya, Partai Golkar menjalankan salah satu fungsinya merekrut pemimpin yang punya kompetensi, integritas dan elektabilitas tinggi yang dipilih rakyat dan memenangkan pertarungan. Karena figur itu dinilai punya kompetensi cerdas, beringritas dan mampu menyelesaikan problematika pembangunan dan masalah rakyat.
Mengapa survei itu menjadi begitu penting ? Menyadari fungsi Parpol merekrut calon pemimpin yang diinginkan rakyat lewat lembaga survei kredibel yang langsung turun bertemu rakyat. Menanyakan siapakah gerangan calon pemimpin yang cerdas, berintegritas, punya elektabilitas yang tinggi agar berpeluang dipilih rakyat dan memanangkan pertarungan. Banyak sekali variabel survei, Antara lain, apakah figur itu dikenal oleh publik, seberapa besar elektabilitasnya, berapa besar popularitasnya, dan berapa besar tingkat kesukaan rakyat pada figur dan seberapa besar tingkat keterpilihannya.
Selain itu, salah satu variabel lain dalam survei adalah segmen pemilih. Apakah figur itu disukai dan dipilih oleh kelas menengah kebawah atau kelas menengah keatas. Apakah figur itu, disukai oleh petani, buruh, pedagang, pegawai, pemuda, perempuan, tukang ojek, guru dan kelompok masyarakat dan tokoh lainnya. Jika Parpol menetapkan pemimpin lewat hasil survei sudah dapat dipastikan figur pemimpin itu bakal memenangkan pertarungan.
Mencermati dinamika politik yang menggeliat belakangan ini, begitu banyak figur calon pemimpin Lembata yang menyatakan tekad, niat dan komitmen itu maju bertarung menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lembata. Tetapi apakah kandidat itu dapat diakomodir dan diusung oleh Parpol atau tidak? Sementara semua Parpol di Lembata tak mungkin mengusut paket Cabup-Cawabup sendiri tanpa berkoalisi dengan Parpol lainnya.
Semisal Partai Demokrat dan Partai Golkar yang sama-sama meraih 4 kursi legislatif namun tidak bisa mengusung paket sendiri. Sementara PDI Perjuangan dan PKB masing-masing mengantongi 3 kursi. Sedangkan Partai Gerindra dan PAN masing masing miliki 2 kursi. Apalagi, ada juga sejumlaj Parpol lain hanya 1 kursi. Bagaimana pun juga Parpol itu harus berkoalisi dengan partai lain minimal dengan kekuatan 5 kursi agar dapat mengusung paket. Jika ada figur lain yang tidak mendapatkan pintu Parpol, terbuka ruang bertarung lewat jalur perseorangan /Independen. Tentu saja tidak muda, karena harus mengantongi sedikitnya 10.455 Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Lantas, siapakah cabup-Cawabup Lembata yang diprediksi sukses meraih pintu Parpol maju bertarung pada hajatan politik November 2024 mendatang. Salah satu kader unggulan Partai Demokrat, Thomas Ola Langoday (TOL) diprediksi bakal diusung partainya dan berkoalisi dengan partai lain tergantung lobi koalisi antar petinggi partai. Selain Tol, ada kader senior , mantan Anggota DPRD NTT, Gabriel Suku Kotan (GSK) dan Kader muda lainnya, Anggota DPRD Lembata,Imo Wulakada. Meski demikian diprediksi Partai Demokrat bakal merestui Tol maju Cabup lewat partai yang dinakhodai Agus Jarimurti Yodoyono.
Alasannya, Partai Demokrat Lembata yang keluar sebagai Parpol pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) tak mungkin mengabaikan kadenya seperti TOL yang punya rekam jejak pendidikan, pengalaman dan kepemimpinan yang mumpuni. Ia seorang akademisi, dan politisi. Pengalaman politiknya terbilang sukses. Betapa tidak. Ketika tertujun ke panggung politik Tol sukses menjadi Wakil Bupati Lembata mendapingi Bupati Eliaser Yentji Sunur periode 2017-2022. Bahkan ia pernah menjadi Bupati Lembata sekitar 9 bulan saat Bupati Yance Sunur meninggal dunia akibat serangan Covid-19 tahun 2021.
Putra terbaik lainnya yang berpeluang maju Cabup Lembata adalah Sinun Petrus Manuk (SPM), mantan guru yang juga punya rekam jejak pengalaman birokrasi. Pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT dan Kepala Badan Pembangunan Masyarakat Desa (BPMD) NTT. Bahkan pernah ditunjuk menjadi Penjabat Bupati Lembata. Ketua Kwarda Pramuka Provinsi NTT itu sudah mendaftar pada sejumlah Parpol. Sebagai seorang pensiunan birokrat, ia tidak punya partai. Yang pasti, SPM mesti kerja keras malakukan lobi politik untuk mendapatkan pintu Parpol agar bisa maju Cabup Lembata. Jika ia belum sukses meraih pintu Parpol, masih ada jalan Jalur Independen/Perseorangan. Sedangkan dua kader pemimpin yang diperhitungkan dalam kancah politik Lembata, Viktor Mado Watun dan Yohanes De Rosari dikabarkan tidak maju Cabup Lembata. Kedua tokoh ini tetap konsisten sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT tentu dengan alasan dan argumentasi yang matang dalam kalkulasi politik.
Salah satu kader muda Lembata, Paulus Doni Ruing (PDR) yang selama ini bermukim di Metropolitan Jakarta juga bertekad pulang kampung untuk Gelekat Lewotana maju menjadi Cabup Lembata. PDR juga dikabarkan media telah mendaftar pada sejumlah Parpol. Putra Lebatukan yang juga pejuang Otonomi Lembata 1999 itu belum dipastikan mendapat pintu Parpol.
Ada sejumlah Putra Edang yang jini gencar turun gunung bertarung jadi Cabup Lembata. Bahkan Daerah Pemilihan (Dapil) 1 yang meliputi dua kecamatan, Omosuri dan Buyasuri itu Cabup-nya terbanyak. Mereka adalah, Tarsisius Uru Apelabi (TUA), Pensiunan Birokrat Inspktorat Provinsi NTT bertekad maju Cabup. Persoalannya, adakah pintu Parpol baginya?
Pada lingkup Pemkab Lembata ada birokrat juga punya niat tulus maju Cabup untuk bertarung. Antara lain, Apolonaris Mayan, Kadis Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, dan Kanis Tuaq, Kadis Pertanian juga punya niat sama mengabdi Lewotana sebagai orang nomor satu yang sudah mendaftar di Parpol. Tetapi apakah kaum birokrat ini diakomodir atau tidak. Itulah soalnya ketika Parpol mengutamakan kader partainya. Sedangkan Imo Wulakada, Kader muda Edang yang klembali lolos sebagai Anggota DPRD Lembata periode kedua, tampaknya tak berambisi menjadi Cabup. Pertimbangannya, ia diprediksi bakal menjadi Ketua DPRD Lembata yang merupakan sebuah posisi strategis sejajar dengan Bupati dari Partai Demokrat yang keluar sebagai Partai Pemenang di Lembata dengan mengantongi 4 kursu DPRD.
Nah. Kader muda terbaik Edang lainnya adalah, Simon Lake Odel. Ia punya nilai lebih dari kader Edang lainnya karena memimpin sebuah partai besar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKN) Lembata. Simon Odel yang adalah mantan Anggota DPRD lembata itu, dipastikan melenggang ke panggung politik Pilkada Lembata. Betapa tidak, Simon Odel bahkan diperintahkan PKB untuk meju sebagai Cabup Lembata yang saat ini tengah mengurus dokumen Surat Keputusan (SK) dari DPP PKB dengan bekal 3 kursi DPRD Lembata. Artinya, Simon Odel minimal berkoalisi dengan 2 kursi Parpol lainnya agar bisa mengusung paket Bupati-Wakil Bupati Lembata periode 2024-2029.
Jangan lupa, ada kader muda Edang lainnya yang saat ini getol melakukan lobi politik untuk merebut pintu Parpol agar melenggang ke pentas politik Pilkada Lembata. Siapakah gerangan anak muda itu ? Dr. Muhamad Aljebra Aliksan Rauf, SH.,MH., Pengacara/Advokat kondang di Makassar itu juga menyatakan tekadnya maju sebagai Bupati Lembata. Kini, ia tengah berada di Jakarta melakukan lobi politik merebut pintu sejumlah Parpol. Ada signal, doktor muda itu bakal mengantongi sedikitnya 3 kursi Parpol di DPRD Lembata.
Selain tu, ada seorang Birokrat yang dikabarkan berdarah Edang juga bertekad maju sebagai Cabup Lembata dimana balihonya berkibar dimana-mana. Dialah dr. Jimmy Sunur, yang selama ini bekerja sebagai dokter spesialis kandungan di RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata. Ia juga gencar mendaftar di sejumlah partai Politik. Namun sebagai seorang birokrat nasibnya tetap sama, tidak berpartai. Oleh karena itu, apakah ia kelak diakomodir Parpol dan diusung menjadi Cabup Lembata atau tidak.
Sementara itu, siapa sajakah yang berpeluang menjadi Wakil Bupati Lembata? Berdasarkan berita media, ada sejumlah putra terbaik yang bakal bersaing. Ketua DPC Partai Gerindra Lembata, Yohanes Viany K. Burin, ditugaskan partai siap maju sebagai Cawabup Lembata. Tidak bisa dipungkiri, Vian Burin, salah satu Cawabup unggulan. Betapa tidak. Ia pernah bertarung pada Pilkada periode 2017-2022 berpasangan dengan Herman Wutun, Cabup Lembata keluar sebagai Pemenang Kedua dengan suara dukungan rakyat 18.000 suara lebih pendukung. Namun pihaknya sadar bahwa dalam kontelasi Pileg 2024, Partai Gerindra hanya meraih dua kirsi DPRD Lembata. Praktisnya, berkaca pada realitas politik inilah, partai menetapkannya sebagai Cawabup Lembata.
Lantas, Cabup siapakah gerangan yang bakal meminangnya sebagai Cawabup Lembata? Kita tunggu saja karena banyak Parpol juga mengincar tokoh muda salah satu Pejuang Otonomi 1999 itu menjadi Cawabup. Sangat beralasan Parpol lain hendak berkoalisi dengan Partai Gerindra karena pemenang Presiden adalah Prabowo Subianto, Sang Komandan Partai Gerindra Pusat.
Parpol koalisi pengusung Cabup tentu saja berpandangan jauh ke depan merasa nyaman bersama Gerindra agar adanya relasi pembangunan langsung Pemerintah Pusat dengan Paket pemenang Bupati-Wabup Lembata kelak. Artinya, ada kemudahan jaringan dan efek Prabowo Subianto inilah niscaya memuluskan kemenangan rakyat pada Pilkada Lembata. Mantan anggota DPRD Lembata dua periode, Vian Burin sudah pasti diincar sejumlah Parpol. Kita tunggu momentum yang tepat untuk deklarasi.
Banyak pula putra terbaik Lembata lainnya yang juga berpeluang maju sebagai Cawabup Lembata. Mantan Ketua DPRD Lembata, Ferdinandus Koda juga kandidat kuat Cawabup Lembata dari PDI Perjuangan. Dari Partai Golkar Lembata, ada Petrus Bala Wukak dan Broin Tolok dari PDI Perjuangan. Ada pula Pengacara/Advokat, Jupiter Lamabelawa, yang juga Ketua PKN Lembata bakal maju sebagai Cawabup Lembata. Dan masih banyak kader muda lainnya layak dipertimbangkan menjadi Cawabup Lembata.
Siapakah yang lolos seleksi dipinang Parpol menjadi orang nomor satu Lembata? Mencermati dinamika politik yang bergelora di Lembata, ada sejumlah figur diprediksi bakal lolos antara lain, Thomas ,Ola Langoday dari Partai Demokrat. Sinun Petrus Manuk dari PAN atau PDI Perjuangan, Simon Lake Odel dari PKB, Jimmy Sunur dari Partai Golkar atau direkrut Partai Nasdem, Tarsisius Uru Apelabi dari Jalur Independen dan Muhamad Aljebra Aliksan Rauf dari PAN dan Partai Gelora.
Nah. dinamika politik ini sangat mungkin berubah sesuai intrik, strategi dan lobi politik antar petinggi Parpol. Apakah hanya tiga atau empat paket calon Bupati-Wakil Bupati Lembata yang bakal berkompetisi dipanggung politik Pilkada Lembata. Ya, kita tunggu permainan politik selanjutnya. Tetapi yang pasti, siapapun yang menang sebagai pemimpin adalah pilihan rakyat Lembata memang harus diterima dengan hati ikhlas dan bangga. Karena dipundak sang pemimpin itu, Lewotana Lembata diharapkan lebih maju dan Rakyat Sejahtera.*** (Karolus Kia Burin, Pemimpin Redaksi Warta-Nusantara.Com)