Foto : Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, AP.,
WARTA-NUSANTARA.COM–Tak terbayang sebelumnya. Paskalis Ola Tapo Bali, anak kampung Lamadale, Kecamatan Lebatukan itu sukses meraih prestasi puncak kepemimpinan birokrasi pemerintahan. Kini, ia menyandang Lambang Garuda didadanya, simbol negara mempercayakannya sebagai Penjabat Bupati Lembata sejak dilantik Selasa, 28 Mei 2024 di Kupang oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake mewakili Menteri Dalam Negeri.
Sosok Paskalis Ola Tapo Bali adalah seorang pemimpin cerdas. Namun tampil kalem teduh dan rendah hati. Gaya kepemimpinannya merangkul, arif dan bijaksana terpancar dari wajah ceria tetap berwibawa. Kerendahan hati sang pemimpin itu terungkap dalam Pidato Pengantar Tugas dan Malam Ramah Tamah jumat lalu. Menjadi Penjabat Bupati saat ini bukan melalui proses politik.
“Kami menyadari, bahwa kepercayaan yang diberikan kepada kami saat ini,
bukanlah sesuatu yang diperjuangkan secara politik, melainkan oleh karena regulasi yang kemudian memberi ruang bagi kami sesuai standar-standar kompetensi yang dipersyaratkan.”, ungkap Paskalis Ola Tapo Bali.
Lagi-lagi sang pemimpin itu dengan rendah hati mengungkapkan, dengan masa jabatan yang sangat singkat, disertai dengan dinamika penyelenggaraan pemerintahan yang sangat kompleks, maka pada kesempatan yang berharga ini saya mengajak kita semua untuk bergandengan tangan. Bekerja sama dan sama – sama bekerja untuk kesejahteraan masyarakat Lembata yang kita cintai.
Paskalis yang pernah mengenyam pendidikan calon pastor di Seminari San Dominggo Hokeng 1989-1993 itu terbentuk karakternya tetap bersahaja dan rendah hati. Dari Lembaga pendidikan seminari ini pula menjadi lulusan terbaik sebagaimana diakui sang guru Rm. Thomas Labina.
Bekal ilmu dan keimanan yang teguh ditempa para pastor itu, menjadikan dirinya berkualitas dan disiplin. Karena itu, pilihan melanjutkan pendidikan tinggi sangat tepat ketika lulus tes menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Patut diakui, bahwa sekolah tinggi kedinasan semacam ini menerapkan syarat dan sistem seleksi yang ketat tak semua orang bisa dengan mudha lolos testing.
Ayahnya, Pius Wulo Berani, seorang birokrat dan pamong praja turut menempanya mengikuti jejak dan berkarya dijajaran pemerintahan setelah sukses meraih gelar Administrasi Pemerintahan dan langsung menjasi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Sekolah Tinggi Kedinasam itu.
Rupanya Paskalis tak puas menyandang gelas pendidikan Starata Satu (S-1). Ia lantas melanjutkan pendidikan Starata Dua (S-2) pada Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Jogyakarta. Ia memilih Jurusan Teknik Arsitektur Program Magister Perencanaan Kota dan Daerah. Magister Perencanaan Kota dan Daerah Universitas Gadjah Mada tahun 2004 itu meniti karier birokrasi dari bawah.
Tak asing lagi ketika ia dtempatkan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lembata sebagai Kasubid Tata Ruang dan Tata
Guna Tanah September 2004 s.d. Desember 2005. Kemudian menjadi Kabid. Perencanaan Fisik Prasarana pada Bappeda Kab. Lembata Desember 2005 s.d. Juli 2008.
Suami dari Ny. Maria Anastasia Bara Baje, S.STP., M.Si itu, kariernya terus naik dan menjadi Sekretaris Bappeda dan bahkan menjadi Kepala Bappeda (2009-2010) yang menjadi dapur perencanaan pembangunan Lembata. Ia pernah Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM.
Kariernya tak terhenti disitu. Ayah tiga orang anak ( Angelina Eka Riapastika Tapobali, Pius Berani Tapobali dan Baptista Laka Tapobali) itu kemudian dipercayakan menjadi Kepala Dinas Pekerjaan IJmum, Penataan Ruang dan Perhubung tahun 2017 -2020.
Pamong Praja dan Birokrat tulen yang telah malang melintang memimpin sejumlah Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) itu bernasib cemerlang. Betapa tidak. Mantan Lurah Kalabahi Kota, Kabupaten Alor tahun 1999 karirnya terus melambung. Puncak karier seorang birokrat di Lingkup Pemkab Lembata akhirnya ditorehkan Paskalis. Ketika digelar Fit and Proper Test sebagai Sekda Lembata bersama sejumlah rekan pejabat, ternyata Garis Tangan dalam genggaman menentukannya menjadi Sekda terbilang muda belia sejak Januari 2020 hingga kini.
Berkat dan takdir setiap orang memang beda. Tuhan punya rancangan rencana tersendiri. Melalui Lembaga DPRD Lembata diusulkan Nama Paskalis Ola Tapo Bali ke Mendagri. Kemudian Mendagri menetapkan Sang Pemimpin Cerdas dan Rendah Hati itu menjadi Penjabat Bupati Lembata.
Sebagaimana yang diungkapkan dalam homili Deken Lembata, Rm Philipus Sinyo Da Gomez. ketika memimpin Perayaan Misa Syukur Pengantar Tugas Malam Ramah Tamah. Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas terpilihnya bapak Paskalis Ola Tapobali sebagai Penjabat Bupati Lembata untuk beberapa saat ke depan. “Secara kacamata Iman Katolik, bapak Paskalis Ola Tapo Bali ditunjuk dan ditetapkan menjadi Penjabat Bupati Lembata adalah pilihan Tuhan”.
Paskalis lantas menerima tugas mulia ini dengan penuh sukacita dan syukur kepada Tuhan. Sebagai insan beriman ungkapan syukur itu dilakukan lewat Perayan Misa Syukur. Ia pun menyadari sebagai manusia berbudaya dan berkarakter ia lantas mengunjungi Tuguh Statemen Tujuh Maret di Hadakewa untuk bersyujud syukur memasang lilir memohon berkat dan perlindung Leluhur.
Ia sadar bahwa sebagai pemimpin tak boleh melupakan jasa para pejuang otonomi Kabupaten Lembata. Pemimpin dan rakyat mesti Taan Tou (bersatu) dan menjiwai spirit Tujuh Marte 54-99 yang menekankan semangat persaudaraan, persautuan, dan kesatuan. Tidak ada lagi Paji dan Demon. Bagi Paskalis dengan memohon doa dari para pejuang otonomi betapa pun beratnya tugas memimpin Gelekat Lewotana setahun ke depan berjalan dalam lindungan dan berkat Tuhan dan Leluhur Lewotana Lembata. Selamat bertugas Sang Pemimpin Cerdas yang rendah hati. berbudaya dan berkarakter. (Karolus Kia Burin).