Foto : OMK Stasi Lusiduawutung dan PJ Bupati Lembata
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–|Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, hadir di pembukaan Pekan OMK Paroki St. Petrus dan Paulus Lamalera, di Desa Lusiduawutun Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Rabu (19/6). Orang Muda Katolik (OMK) merupakan salah satu pilar utama Gereja. Kehadiran PJ Bupati sekaligus mendukung aktivitas Orang Muda Katolik (OMK) sebagai kreator dan moderator budaya,
Pakan OMK ini, berlangsung selama 4 hari, diikuti 8 stasi di Paroki St. Petrus dan Paulus Lamalera. Menurut penjelasan panitia, dari pembukaan 19 hingga 23 Juni 2024, OMK akan mengikuti rangkaian kegiatan, diantaranya: Konseling, Sepak Bola, Bola Voli, Paduan Suara dan lainnya.
Pantauan Wartawan, Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali saat tiba di Lewopenutung, sempat dikalungi kain selendang motif Lembata juga sempat mengikuti perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin Pastor Paroki St. Petrus dan Paulus Lamalera, Rm. Arnoldus Guna Koten.
Setelah itu, Pj Bupati bersama Romo Paroki disaksikan umat stasi di Desa Lusiduawutun membuka kegiatan Orang Muda Katolik, ditandai dengan letupan kembang api.
Pj Bupati dalam sambutannya di hadapan umat dan OMK, dengan meminjam ungkapan Pastor Paroki Lamalera, Romo Noldi, menyampaikan bahwa pemuda adalah pilar utama Gereja kekinian kita.
Ungkapan ini merujuk dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia, dimana menurut Pj Bupati, peran penting pemuda jugalah yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Artinya, bahwa dalam berbagai peristiwa pemuda berperan sebagai pionir, sebagai pilar utama.
“Orang muda ini merupakan potensi yang sangat besar dan sangat dahsyat untuk kemajuan sebuah bangsa dan negara, sebuah daerah atau dalam konteks kita adalah kemajuan Gereja,” ungkap Pj Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali.
Dikatakannya, pemuda adalah change agent atau agen perubahan terhadap Gereja atau terhadap pembangunan di daerah ini, sehingga ia mendukung aktivitas Orang Muda Katolik yang bersifat positif ini.
Karena itu, putra asli Lamadale ini mengingatkan bahwa kegiatan OMK ini merupakan bagian dari pengembangan diri. Ajang untuk berlatih, ajang untuk bersering.
“Bahwa mana titik lemah kita, kita saling memperbaiki untuk kemudian menjadi potensi yang tak terbendung di dalam membawa Gereja atau membawa daerah ini ke arah perubahan sosial, perubahan yang lebih bagus,” ujar Tapo Bali optimis.
Disinggung juga oleh Pj Bupati konsep pendekatan Pentahelix. Dimana menurut orang nomor satu di Lembata ini, terdapat 5 komponen di dalam pendekatan Pentahelix, yakni Pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha, Komunitas, dan Media.Â
Terus, dimanakah peran pemuda didalam pendekatan Pentahelix? Menurut Pj Bupati, peran pemuda berada pada salah satu pilar yakni komunitas.
“Kalian masuk di dalam salah satu pilar itu adalah komunitas,” jelas Pj Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali.
Lebih jauh, dikatakan Pj Bupati, peran komunitas di dalam pendekatan Pentahelix adalah sebagai akselerator maupun mediator. Sehingga ketika disandingkan dengan tema OMK, dimana OMK berperan sebagai kreator dan moderator, menurut Pj Bupati Paskalis merupakan sebuah kekuatan yang besar, kekuatan yang dahsyat.
“Kalau empat peran itu kalian maknai sebagai orang muda, itu betapa dahsyatnya kita melakukan perubahan di sekeliling kita,” pungkas mantan Kadis PU Kabupaten Lembata yang juga berdarah Rote.
Hadir bersama rombongan Pj Bupati, Kadis PU, Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Daerah, Kadis Koperindag, Kepala BPBD, Plt Kasatpol PP, Plt Camat Wulandoni dan Sekcam Nagawutung. (*/BB-WN-01)