Foto : Thomas Ola Langoday dan pendukung
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Thomas Ola Langoday, sosok yang sangat dikenal oleh masyarakat Kabupaten Lembata. Saat ini ia kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Lembata. Mantan Wakil Bupati dan Bupati Lembata ini memiliki visi dan dedikasi yang tinggi. Bergelar doktor dan pernah menjadi dosen di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Thomas adalah kader Partai Demokrat NTT yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah.
Meskipun telah menunjukkan elektabilitas tinggi dan dedikasi yang tak terbantahkan dalam membesarkan Partai Demokrat di Lembata, Thomas Ola Langoday harus menghadapi keputusan mengejutkan dari DPP Partai Demokrat. Marsianus Jawa, seorang calon yang bukan kader dan bukan putra asli Lembata, dipilih oleh DPP sebagai calon bupati.
Keputusan ini tidak hanya mengejutkan Thomas dan para pendukungnya, tetapi juga mengguncang kepercayaan banyak pihak terhadap Partai Demokrat di wilayah tersebut.
Thomas Ola Langoday, yang sebelumnya telah berproses sesuai mekanisme partai dengan mendaftar di DPD dan kemudian diusulkan namanya ke DPP, harus menerima kenyataan bahwa namanya tidak dipilih. Keputusan ini terasa lebih mengejutkan karena Marsianus Jawa, yang berasal dari Nagakeo dan hanya menjabat sebagai Penjabat Bupati Lembata selama delapan bulan, memiliki elektabilitas yang jauh lebih rendah dibandingkan Thomas.
Banyak yang mempertanyakan pemahaman Marsianus tentang budaya, kebiasaan, dan potensi-potensi masyarakat Lembata, mengingat waktu yang singkat yang dihabiskannya di kabupaten tersebut.
Dinamika internal partai ini memperlihatkan betapa kompleksnya proses pencalonan di dunia politik. Sementara Thomas memiliki dukungan kuat dari masyarakat Lembata dan telah membangun koalisi dengan Partai Gerindra, Marsianus hanya berpeluang berkoalisi dengan Partai Gelora yang memiliki satu kursi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat dan kader partai tentang dasar keputusan DPP Demokrat yang lebih memilih calon dengan elektabilitas rendah dan latar belakang yang kurang dikenal di Lembata.
Keputusan ini membawa tantangan baru bagi Thomas Ola Langoday. Meski demikian, dia tetap menunjukkan komitmennya untuk terus berjuang demi masyarakat Lembata. Thomas menyadari bahwa kepercayaan dan harapan masyarakat adalah sumber kekuatan yang sejati. Dengan atau tanpa dukungan partai, ia bertekad untuk tetap berjuang demi masa depan yang lebih baik bagi Lembata.
Thomas tidak hanya harus menghadapi tantangan politik dari luar, tetapi juga harus mengatasi dinamika internal partainya sendiri. Pengurus DPD Demokrat NTT yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan kekecewaannya terhadap proses ini. “Seorang calon dari non kader tiba-tiba berproses di DPP tanpa melalui usulan DPD. Proses seperti ini mestinya tidak sering terjadi,” katanya singkat, menunjukkan ketidakpuasan atas mekanisme yang terjadi di tingkat pusat.
Dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian ini, Thomas tetap menunjukkan keteguhan hati. Keputusan DPP yang lebih memilih Marsianus Jawa mengguncang kepercayaan banyak orang terhadap Partai Demokrat di Lembata. Namun, Thomas percaya bahwa dukungan dan harapan masyarakat yang selama ini merasakan dampak positif dari kepemimpinannya akan menjadi sumber kekuatan yang sejati untuk terus melangkah maju.
Keputusan ini juga mencerminkan dinamika politik yang kadang-kadang bisa sangat tidak terduga. Di tengah arus politik yang sering kali bergejolak, Thomas tetap menunjukkan komitmennya kepada masyarakat Lembata. Baginya, kepercayaan dan harapan masyarakat adalah sumber kekuatan yang sejati. Ia percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten, dan meskipun tantangan datang silih berganti, ia tetap teguh dengan visinya untuk masa depan Lembata yang lebih baik.
Perjalanan di Partai Demokrat
Thomas Ola Langoday bukan sekadar seorang politisi, tetapi juga seorang pemimpin yang telah membuktikan dedikasinya kepada masyarakat Lembata. Sejak awal keterlibatannya dalam Partai Demokrat, ia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk membesarkan partai, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga di tingkat provinsi. Thomas bersama seluruh elemen Partai Demokrat telah bekerja keras untuk meraih sukses dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Keberhasilan Demokrat di NTT dan khususnya di Lembata pada Pileg 2024 merupakan hasil dari upaya kolektif yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan peningkatan signifikan dari empat kursi pada 2019 menjadi tujuh kursi di tingkat provinsi pada 2024, Partai Demokrat menunjukkan bahwa mereka mampu meraih kepercayaan publik dengan program-program yang relevan dan kepemimpinan yang efektif. Di Lembata, Demokrat juga mencatat peningkatan jumlah kursi dari tiga menjadi empat, dengan total suara sah sebanyak 9.960 suara.
Thomas Ola Langoday memainkan peran kunci dalam pencapaian ini. Sebagai mantan Wakil Bupati dan Bupati, ia memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat Lembata. Kepemimpinannya yang visioner dan kebijakannya yang pro-rakyat telah mengukuhkan posisinya sebagai tokoh yang dihormati dan dipercaya. Dengan latar belakang akademis sebagai doktor dan pengalaman sebagai dosen di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Thomas membawa perspektif intelektual yang kuat ke dalam dunia politik.
Bersama Thomas, Partai Demokrat di Lembata tidak hanya berhasil menambah jumlah kursi di legislatif, tetapi juga memperluas basis dukungan di berbagai kalangan masyarakat. Ia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan partai, dari tingkat DPP hingga tingkat ranting, dan selalu berusaha untuk memastikan bahwa aspirasi dan kebutuhan rakyat Lembata diperhatikan dan diperjuangkan. Upayanya untuk membangun partai yang kuat dan solid terlihat dari bagaimana ia mampu menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kaum muda, perempuan, dan kelompok-kelompok marginal.
Keberhasilan ini juga merupakan hasil dari strategi kampanye yang efektif dan komunikasi politik yang cerdas. Thomas memahami bahwa untuk memenangkan hati rakyat, tidak cukup hanya dengan janji-janji politik, tetapi perlu tindakan nyata dan kehadiran yang terus-menerus di tengah masyarakat. Dengan mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung dan berupaya mencari solusi yang konkret, ia berhasil membangun hubungan yang erat dan saling percaya dengan konstituennya.
Sebagai seorang kader yang loyal, Thomas mengikuti semua mekanisme partai dengan disiplin dan integritas. Ia mendaftar di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan namanya diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Namun, dalam perjalanan politik yang penuh dinamika ini, muncul tantangan yang tidak terduga ketika seorang calon non-kader tiba-tiba berproses di DPP tanpa melalui usulan DPD. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan kekecewaan di kalangan pengurus DPD Demokrat NTT, yang merasa proses seperti ini seharusnya tidak terjadi.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Thomas Ola Langoday tetap teguh dengan prinsip dan visinya. Ia percaya bahwa kepercayaan masyarakat adalah modal utama dalam politik. Dengan atau tanpa dukungan partai, Thomas berkomitmen untuk terus berjuang demi kesejahteraan rakyat Lembata. Dukungan yang kuat dari masyarakat dan rekam jejak yang baik sebagai pemimpin menjadi landasan kokoh bagi Thomas untuk melanjutkan perjuangannya.
Keberhasilan Demokrat di Pileg 2024 dan peran penting Thomas di dalamnya adalah bukti nyata bahwa politik bisa dijalankan dengan integritas dan dedikasi yang tinggi. Thomas Ola Langoday tidak hanya berjuang untuk partainya, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Lembata. Melalui kerja keras dan komitmen yang tak kenal lelah, ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Komitmen untuk Lembata
Thomas Ola Langoday tidak gentar menghadapi rintangan. Dengan atau tanpa dukungan Partai Demokrat, ia bertekad untuk terus berjuang demi rakyat Lembata. Keputusan DPP Partai Demokrat untuk memilih calon lain yang tidak dikenal oleh masyarakat Lembata menjadi cermin dari dinamika politik yang tidak terduga. Namun, Thomas tetap percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
Antonius Ola, seorang warga Lembata, menyatakan harapannya agar Thomas tidak putus asa dan tetap semangat. Yustina, warga lainnya, menambahkan bahwa Thomas telah banyak berbuat untuk Lembata dan diharapkan terus maju memimpin kabupaten ini menuju perubahan yang lebih baik.
Menanggapi situasi ini, Thomas Ola Langoday menyampaikan pesan kepada pendukungnya pada Senin (22/7/2024) malam. Berikut adalah inti sari pesan Thomas kepada para pendukungnya, “Apa pun peristiwa hari ini, saya tetap percaya dan yakin bahwa Tuhan sudah merencanakannya untuk saya. Tidak ada yang kebetulan terjadi di muka bumi ciptaan Tuhan ini. Tuhan memberi saya kesempatan untuk lebih gigih memperjuangkan cita-cita atas rintangan yang menghadang. Siapa pun bupati Lembata, Tuhan sudah tulis takdirnya. Tugas kita adalah bekerja, bekerja, dan bekerja, karena kita tidak mengetahui siapa yang Tuhan sudah tulis takdirnya.”
Thomas ingin fokus membangun Lembata menjadi kabupaten berperadaban, mengatasi ketertinggalan infrastruktur, sumber daya manusia, ekonomi, dan keuangan daerah, serta mengurangi kemiskinan. Ia percaya bahwa dengan doa dan dukungan masyarakat yang mencintai kejujuran, kebaikan, dan kebenaran, Lembata bisa menjadi kabupaten berperadaban. Dengan semangat kebersamaan, Thomas yakin Lembata akan bangkit dari ketertinggalan.
Thomas Ola Langoday adalah potret seorang pemimpin yang berani menghadapi tantangan dan tetap berkomitmen untuk masyarakatnya. Ia percaya bahwa masa depan yang lebih baik bisa dicapai dengan kerja keras dan tekad yang kuat.***(*/Detakpasifik.com/WN-01)