ADVERTISEMENT
google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Kotbah Minggu Biasa XVII/B (2024) : “MELAMPAUI ROTI DAN IKAN”

Oleh : Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero

Bacaan : 2 Raj. 4: 42-44;  : Ef. 4: 1-6;  Yoh. 6:1-15

WARTA-NUSANTARA.COM–Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, hampir tiga minggu berturut-turut, kita mendengar Markus menceritakan dalam injilnya tentang Yesus yang selalu berkeliling sambil berbuat baik. Hari ini, adalah giliran penginjil Yohanes untuk menceritakan perbuatan baik Yesus. Yesus memberi makan lima ribu orang, demikian isi dari pemberitaan injil hari ini.  Mujizat member makanan kepada 5000 orang adalah satu-satunya mukjizat yang muncul dalam keempat Injil

Kisah itu dimulai  dengan sesudah berkarya di Galilea, Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 

google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Sebagai pengetahuan tambahan, bahwa Danau Tiberias adalah danau air tawar terbesar di Israel. Danau ini memiliki luas sebesar 166 kilometer² dan kedalaman mencapai 43 meter. .Danau ini merupakan danau air tawar terendah di Bumi dengan ketinggian antara 215 meter dan 209 meter di bawah permukaan laut. Sumber utama airnya berasal dari mata air bawah tanah dan Sungai Yordan, yang mengalir dari utara ke selatan.  

Sayangnya, dalam 10 tahun terakhir ini kekeringan telah terjadi di sepanjang danau. Danau yang berada di wilayah utara Israel ini telah menjadi hamparan tanah yang kering. Israel harus “mengisi ulang” danau dengan air yang didesalinasi dari Laut Mediterania agar danau tidak menyusut lagi. Danau ini menjadi daya tarik wisata yang besar di Israel.

RelatedPosts

Bila kita ingat, panggilan Filipus sebagai murid Yesus bermula dari  danau Tiberias ini. Berarti Filipus yang kita dengar dalam injil hari ini adalah orang Tiberias. Maka masuk akal kalau Yesus bertanya kepadanya:”Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?”

Yesus tahu, Filipus orang Tiberias. Nelayan kawakan di wilayah ini karena itu dia pasti tahu di mana toko-toko roti yang bisa menyediakan roti sebanyak orang-orang itu. Atau mungkin saja, karena Filipus adalah nelayan kawakan tentu punya jaringan atau relasi bisnis maka akan begitu mudah untuk mendapatkan roti sebanyak yang dibutuhkan.

Tetapi Filipus malah cukup sinis menjawab Yesus:” Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Namun penginjil sudah mencatat bahwa apa yang ditanyakan Yesus itu hanya sekedar untuk mencobai Filipus, karena Yesus sudah tahu apa yang akan Dia lakukan.

Pertanyaannya adalah mengapa Yesus harus mencobai Filipus pada moment krusial seperti ini?  Percobaan ini untuk menguji seberapa jauh dan dalam Filipus mengenal Yesus? Seberapa jauh dan mendalam Filipus percaya, bahwa Yesus ini tidak hanya sebagai Guru yang mereka sapa sehari-hari, tapi jauh melampaui pengetahuan mereka, ialah bahwa Yesus adalah Tuhan. Karena Dia adalah Tuhan, maka Dia sudah tahu, apa yang Dia segera lakukan untuk mengatasi “kirisis” itu.

Maka, Yesus perlahan-lahan membuka mata iman Filipus (dan tentu juga Andreas) yang dimulai dengan tampilnya Andreas. Andreas, saudara Simon Petrus berkata kepada Yesus: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.”

Pesan penting yang hendak disampaikan Yesus kepada Filipus dan Andreas serta orang banyak itu adalah bahwa bukan sekedar lima ketul roti dan dua ekor ikan yang diperbanyak kemudian sisa 12 bakul penuh, tetapi jauh melampau roti dan ikan itu adalah menaruh kepercayaan penuh bahwa Yesus adalah Putra Allah Yang Mahakuasa dan karena itu Dia dapat melakukan berbagai ragam mujizat, termasuk mujizat memperbanyak roti dan ikan pada senja hari ini. Jadi, melampaui roti dan ikan itu adalah percaya penuh kepada Yesus yang adalah Tuhan yang memiliki  Kemahakuasaan untuk membuat mujizat-mujizat. Makna lain adalah di balik sisa roti dan ikan itu adalah undangan Yesus kepada kita satu demi satu untuk selalu datang dan percaya kepada-Nya. 

Maka mukjizat itu adalah perbuatan yang mempunyai asal adikodrati dan dilakukan dengan kuasa adikodrati pula. Karena itu maka mukjizat berfungsi sebagai tanda  kekuasaan ilahi. Jadi mukjizat itu Yesus mau menegaskan dan menyatakan diri-Nya kepada Filipus, Andreas dan orang banyak itu, bahwa Dia adalah Tuhan.  Karena Dia adalah Tuhan maka Dia memiliki asal adikodrati dan kuasa yang adikodrati pula untuk melakukan mujizat guna menyatakan ke-Ilahi-an-Nya.

Namun banyak orang masih gagal paham akan ke-Ilahi-an Yesus. Mereka sangat bangga karena memiliki calon pemimpin, “seorang manusia istimewa”. Karena itu mereka hendak memaksa Yesus untuk menjadi raja mereka.

Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia”Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Saudara-saudara, akhir dari kisah itu adalah Yesus menyingkir ke gunung seorang diri. Dia meninggalkan Filipus dan Andreas serta orang banyak itu. Selain mereka yang ditinggalkan adalah juga sisa makanan 12 bakul penuh itu.

Pertanyaannya adalah mengapa Yesus meninggalkan juga sisa makanan yang 12 bakul itu? Tentu dimaksudkan sebagai pembelajaran iman bagi Filipus, Andreas dan orang banyak. Melihat sisa makanan itu mereka harus beriman secara teguh kepada Yesus sebagai Putra Allah yang memiliki misi untuk menyelamatkan umat manusia. Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus di hadapan mereka, adalah pintu masuk untuk percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat dunia.

Sisa makanan 12 bakul itu yang dinyatakan kepada kita hari ini adalah  undangan Yesus secara pribadi kepada kita satu demi satu untuk selalu berada dekat-Nya agar kita semakin percaya kepada-Nya sebagai Tuhan. ***

Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *