Foto : Mobil hanya dipajang di depan Kantor PUPR
MAUMERE : WARTA-NUSANTARA.COM–Mobil Bor Dinas PUPR Kabupaten Sikka dari tahun 2022 di beli dengan harga Rp 1,9 miliar,sampai saat ini mobil tersebut belum di operasikan dengan beralasan kekurangan anggaran operasional,sehingga mobil itu hanya diparkir di depan Kantor PUPR di bungkus rapi dengan terpal hanya di panasin mesin pagi dan sore. Mobil bor baru atau O km itu dibeli dengan menggunakan anggaran Dana DAK senilai 1,9 miliar .
Ketika dikonfirmasi media Buyung selaku PPK mengatakan demikian, Mobil yang kami beli itu masih baru dari pabrik dengan harga 1,9 miliar tapi sampai saat ini belum bisa di gunakan karena kami kekurangan dana operasional,sedangkan yang kita tau sekarang ini dari dinas PUPR masih sangat kekurangan anggaran,jadi mobil itu hanya parkir di halaman tiap pagi dan sore di panasin.
“kami beli Mobilnya masih baru, 0 kilometer,Peralatan-peralatan bor pun masih baru, karena datang langsung dari pabrik ke sini,hanya karena kekurangan dana operasional sampai saat ini mobil belum bisa di operasikan hanya tiap pagi dan sore di panasin “ungkap Buyung.
Menurut Nong Buyung, mobil bor sumur tersebut dibeli dengan anggaran dana alokasi khusus (DAK) Kabupaten Sikka senilai Rp 1,9 miliar.
Untuk mengoperasikannya dibutuhkan anggaran tambahan, dan itu harus diajukan anggarannya oleh dinas ini (PUPR).
“kalau ada yang mau pakai, tinggal mengoperasikannya saja, Tapi, masih menunggu penetapan Perda tentang tarif untuk sewa mobilnya seperti apa,” ujar Buyung.
Sementara itu Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sikka, Juve Gajon, mengaku bahwa pihaknya belum mendapat alokasi anggaran untuk pengoperasiannya, termasuk bagaimana biaya penyiapan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan mobil bor tersebut.
“kami masih kekurangan dana untuk mengoperasikan mobil bor tersebut, Sebab, paling kurang mereka yang akan mengoperasikan mobil bor tersebut harus dibekali dengan pelatihan dan juga butuh skill khusus,” tandasnya .
Ketua DPRD Kabupaten Sikka Donatus David ketika dikonfirmasi media Sangat menyesalkan bahwa peralatan yang sudah diadakan dengan biaya besar dibiarkan menganggur selama dua tahun,sedangkan masyarakat kabupaten sikka sangat membutuhkan.
“Saya menyesal barang mahal jadi menganggur selama dua tahun. Ini bukti bahwa tidak ada keterbukaan antara pemerintah dan DPRD. Kalau ada keterbukaan masala seperti ini tidak akan terjadi,” ujarnya.
Guna mencari solusinya Donatus David mengatakan, dalam waktu dekat ini DPR Sikka akan memanggil Kepala Dinas PUPR untuk mendengar keterangan secara rinci terkait persoalan terkait mobil bor tersebut. (ICHA-WN Biro Maumere)