Foto : Yohanes Viany K. Burin Calon Bupati Lembata)-Paulus Doni Ruing, Calon Wakil Bupati Lembata

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC Partai Gerindra Kabupatem Lemnata, Yohanes Vian K Burin, SH., mendapat mandat dari Presiden Terpilih, Prabowo Subianto menjadi Calon Bupati Lembata berpasangan dengan Paulus Doni Ruing, SE., sebagai Calon Wakil Bupati Lembata periode 2024-2029. Duet Pejuang Otonomi Lembata tahun 1999 juga diusung dan didukung pula oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan mendapat Surat Keputusan dari Dewan Pimpinan Partai tingkat pusat.


Dua figur pejuang otonomi Lembata itu sepakat dan berkomitmen membangun Kabupaten Lembata dengan tetap menggunakan nama Paket 7 Maret 99 yang sudah populer dan menggemah diseantero pelosok desa dan mendapat simpati rakyat yang luar biasa karena ditinggalkan oleh Thomas Ola Langoday (Tol) yang memilih pasangan lainnya. Meski “dikhianati”, namun sebagai pemimpin politik siap menerima kondisi dan tantangan apapun harus busa diatasi dengan jiwa besar.Sebelum keduanya bersanding, Vian Burin sebagai Calon Bupati Lembata punya visi, Misi, Kebijakan dan Progran Pembanunan yang telah digagas dan siap dilaksanakan. Begitu pula, Paulus Doni Ruing sebagai Calon Wakil Bupati Lembata punya Visi, Misi, Kebijakan dan Program Pembangunan. Mengingat sudah menjadi satu paket, maka tentu saja Visi dan Misi tersebut akan dipadukan. Namun ide dan gagasan cemerlang membangun Lembata ini patut dipublikasikan agar rakyat tahu apa yang menjadi komitmen pembangunan kedua Pejuang Otonomi Lembata ini.

“Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lembata adalah momentum bermakna adu visi misi, kebijakan dan program kerja untuk membangun Lewotana dan kesejejahteraan ribu ratu rakyat Lembata. Mari Bersatu (Taan Tou) dalam Spirit Tujuh Maret menyambut pesta demokrasi ini dengan riang gembira gegap gempita. Mari berkompetisi antar figur Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabut) secara elegan penuh cinta dan perdamaian. Hindari fitnah diantara sesama anak tanah Lembata”
Bakal Calon Wakil Bupati (Bacaawabup) Lembata, Yohanes Viany K. Burin, SH., adalah politisi yang pernah menjadi Anggota DPRD Lembata selama dua periode (10 tahun). Salah satu tokoh pejuang Otonomi Lembata tahun 1999 itu, kini tetap berkiprah didunia politik sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Lembata. Sejak tahun 2009 Vian Burin menekuni profesi sebagai Advokat/Pengacara dan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surya NTT Perwakilan Lembata itu, senantiasa memberikan Bantuan Hukum Gratis kepada masyarakat Lembata yang tidak mampu. Karena itu, ia layak diperhitungkan menjadi Cawabup Lembata periode 2024-2029.

Bacabup Lembata, Vian Burin merasa terpanggil kembali untuk maju bertarung di gelanggang politik Pilkada Lembata periode 2024-2029. Sebagai politisi militan sudah pasti tak kenal menyerah. Karena meski belum sukses menggapai tujuan mulia “Gelekat Lewo Gewayan Tanah”melalui posisi Wakil Bupati ketika mendampingi Herman Wutun (Bupati Lembata) hanya mampu meraih Pemenang Kedua dengan perolehan lebih dari 18.000 suara. Keduanya terkenal dengan “Paket Titen : Herman-Vian”.

Vian Burin bahkan memegang teguh prinsip Sang Idola, Prabowo Subianto, Presiden terpilih saat ini dan Ketua Umum Partai Gerindra sebagai politisi petarung (Patriot) meski kalah berkali-kali mesti tetap bangkit lagi untuk mengabdikan diri jiwa raga bagi rakyat Lewotana yang kita cintai. Apalagi Lembata ini diperjuangkan dengan pengorbanan jiwa, raga, darah dan air mata menjadi kabupaten otonom. Karena itu, Otonomi Daerah Lembata harus menjadi pelecut spirit melaksanakan cita-cita para pejuang yang belum terwujud. Perjalanan sejarah otonomi yang hampir memasuki usi ke-25 tahun (12 Oktober 1999-12 Oktober 2024) harus membakar militansi perjuangan kita Spirit Tujuh Maret melayani masyarakat yang masih tertinggal dalam berbagai aspek
Mantan Anggota DPRD Kabupaten Lembata dua periode, Vian Burin menerangkan, menyadari posisi sebagai calon pemimpin Lembata, tidak sekedar ikut berkompetisi dalam hajataan politik Pilkada Lembata. Sebagai Bacawabup mesti ada rancangan visi, misi, kebijakan dan program aksi yang kelak dilaksanakan untuk membangun Lewotana Lembata ketika mendapat kepercayaan dan mandat dari rakyat. Konsep visi, misi, kebijakan dan program yang dirancang ini tentu akan diramu bersama konsep Bacabup sebagai satu kesatuan untuk dieksekusi setelah diakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bupati dan Wakil Bupati definitif yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Lembata.
Menurut Vian Burin, membangun Lewotana Lembata tentu tidaklah mudah. Tetapi ketika kita telah menyatakan tekad maju menjadi pemimpin dan pelayan bagi kemajuan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kita harus membidil apa masalah pokok dan mendasar yang menjadi masalah yang dihadapi masyarakat kita. Bagi saya, ada tiga masalah pokok yang mesti dibedah. Pertama, masalah mental spiritial. Pembangunan itu mencakup berbagai aspek. Tentu tidak hanya membangun fisik semata. Masalah mental spiritual manusia dan masyarakat Lembata perlu ditingkatkan agar senantiasa hidup dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha untuk mampu menghadapi tantangan global dan dunia digital yang penuh konsekuensi sangat boleh jadi adanya pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Masalah pokok yang kedua adalah masalah infrastruktur sangat tidak memadai. Padahal aspek ini amat penting karena menjadi urat nadi perekonomian daerah dan masyarakat Lembata. Karena itu, masalah infraststruktur, sarana dan parasana mesti dibangun secara baik diseluruh wilayah sembila kecamatan yang ada. Dengan demikian ekonomi masyarakat bisa tumbuh lebih cepat manakala pembangunan infrasstruktur jalan, jembatan, pelabuhan, embung dan sarana lainnya yang menopang laju pertumbuhan ekonomi. Sedangkan masaah pokok ketiga adalah masalah ekonomi. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas agar pendapatan masyarakat semakin meningkat. Kita juga sadar bahwa masyarakat kita masih dililit kemiskinan dan tertinggal dalam berbagai aspek.
Beranjak dari tiga masalah pokok inilah maka, Vian Burin mengemas Visi dan Misi membangun Lewotana Lembata secara utuh dari berbagai aspek pembanunan dalam bingkai spirit Tujuh Maret sebagaimana diwariskan oleh para pejuang otonomi Lembata yang mengutamakan semangat persatuan dan kesatuan sebagai sesama saudara. Semangat ” Taan Tou” (Bersatu) harus menjadi pedoman bagi kita generasi untuk tidak melupakan sejarah perjuangan otonomi Lembata. Slogan bernas ini justru terpampang jelas pada Logo Lambang Daerah Kabupaten Lembata. Berikut ini Visi, Misi dan program yang dirancang untuk Gelekat Lewo Gwayan Tanag Lembata tercinta.
VISI MISI PAKET TUJUH MARET
- Masalah Pokok
1) Mental Spritual
2) Infrastruktur
3) Ekonomi - VISI
Masyarakat yang Sejahtera Lahir dan Batin - MISI
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya - Program Straegis
1) Membina mental spiritual
2) Meningkatkan pembangunan infrastruktur
3) Meningkatkan ekonomi masyarakat
4) Meningkatkan mutu penddikan masyarakat
5) Meningkatkan pemeliharaan kesehatan masyarakat
6) Mengembangkan pariwisata
7) Menjadikan lembata sebagai Kabupaten Koperasi - Program Aksi
1) Membina Mental Spiritual
a) Melakukan sikronisasi perogram pemberdayaan mental spiritual masyarakat/umat antara Pemerintah dengan tokoh agama (Gereja dan Masjid), tokoh adat dan tokoh masyarakat.
b) Mewujudkan aparatur yang bersih, jujur dna berwibawa serta menciptakan etos kerja.
c) Melakukan penyuluhan hukum dan HAM
2) Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur
a) Membangun dan memeloihara jalan, jembatan dan listrik
b) Membangun prasarana dan sarana perkantoran
c) Membangun prasarana dan sarana air, irigasi, embung dan bendungan
d) Membangun prasarana dan sarana rumah ibadah, guna meningkatkkan kualitas kehidupan umat beragama
e) Membangun prasaran dan sarana olahraga untuk meningkatkan pembinaan olahraga
f) Membangun prasarana dan sarana transportasi laut, darat dan udara
3) Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Masyarakat
a) Pertanian:
- Meningkatkan produktivitas jagung, padi, ubi, kayu dan kacang-kacangan
- Meningkatkan produktivitas buah-buahan dan sayur-sayuran
b) Perkebunan dan kehutanan: - Meningkatkan produktivitas mete, kakao, kopi, asam, kemiri dan kelapa
- Meningkatkan penanaman tanaman umur panjang (jati, amhoni, sengon, dll)
- Meningkatkan reboisasia hutan dan pemeliharaan sumber-sumber mata air
c) Peternakan: - Meningkatkan produktivitas ternak besar (sapi dan kuda)
- Meningkatkan produktivitas ternak kecil (kambing dan babi)
- Meningkatkan produktivitas unggas (ayam ras; pedaging dan petelur, bebek dan itik)
- Mencegah dan mengendalikan penyakit hewan menular, penyakit zoosis dan esotik
d) Perikanan: - Peningkatan prasarana dan sarana pennagkapan / budidaya ikan
- Peningkatan pembangunan prasraana dan sarana pengolahan hasil laut
- Peningkatan pembangunan prasrana dan sarana budidaya rumput laut
e) Meningkatkan kesempatan kerja bagi buruh dan kesempatan usaha bagi UKM
f) Membuka akses pemasaran untuk menjamin kelangsungan produksi
4) Meningkatkan Mutu Pendidikan
a) Prasarana dan sarana pendidikan
b) Mutu guru dan mutu siswa
c) Meningkatkan upaya pemberantasan buta aksara
d) Memperkecil perbedaan gender pada semua jenis dan jenjang pendidikan
e) Meningkatkan upaya menuntaskan wajib belajar
f) Memberikan beasiswa bagi siswa yag berprestasi dari kalangan keluarga yang kurang mampu
5) Memlihara Kesehatan Masyarakat
a) Prasarana dan sarana gedung pukesmas dan polindes
b) Menyediakan tenaga dokter, perawat dan bidan sesuai kebutuhan
c) Melakukan penyuluhan kesehatan dan memberantas penyakit menular
6) Mengembangkan Pariwisata
a) Pelestarian budaya dan penangkapan ikan paus secara tradisonal
b) Membangun agroekowisata dan mengembangkan obbyek wisata lainnya
c) Melestarikan seni tari dan budaya masyarakat
7) Mewujudkan Kabupaten Koperasi
a) Revitalisasi KUD dan Koperasi lainnya yang saat inni sedang kurang sehat menuju koperasi produksi, koperasi konsumsi seta koperasi jasa simpan pinjam maupun KSU
b) Membentuk koperasi di setiap desa/kelurahan sesuai dengan komiditi unggulannya
c) Pendidikan dan pelatihan perkoperasian ***
PAULUS DONI RUING,SE DAN KONSEP MEMBANGUN LEMBATA
Paulus Doni Ruing (PDR) , Anak Tanah Lembata selama ini berdomisili di Kota Metropolitan Jakarta. Rekam jejak dan pengalaman berwirausaha di sejumlah Perusahaan Nasional terbilang gemilang. Ia memimpin berbagai Perusahaan. Bahkan merangkap beberapa posisi strategis menjadi Komisaris dan Direktur Utama Perusahaan hingga sekarang. PDR, Putra Lebatukan, jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta itu, kini menyahuti Panggilan Lewotana Lembata. Dengan Slogan, “Lembata Memanggil, Gelekat Lewo”, PDR siap Membangun Lewotana Lembata. Karena itu, ia memutuskan pulang kampung menjadi Bakal Calon Bupati (Bacabup) Lembata periode 2024-2029.
Paulus Doni Ruing, setelah menamatkan STM Bina Karya Larantuka mengadu nasib di Kota Metropolitan Jakarta. Ia menetap dan berkarya dijalur bisni dan perusahaan. Tidaklah mengherankan Paulus Doni Ruing memiliki relasi bisnis, politik dan pemerintahan yang mumpuni. “Bagi saya, membangun Lembata dimulai dari apa yang kita bisa. Ini menjadi kewajiban setiap anak Lembata,” ungkap Paulus Doni Ruing.
Setelah lama berkarya dan mengabdi di tanah rantau, PDR bertekad pulang kampung. Niatnya tulus ingin gelekat Lewotana Lembata. Bercermin pada situasi dan gerak pembangunan Lewotawana dinilai menjadi tantangan tersendiri. Namun situasi dan kondisi ini mesti dihadapi dengan solusi terbaik.
Menurut PDR, semua orang juga tahu konflik politik pemerintahan selama 20 tahun terakhir sangat mengganggu gerak laju pembangunan sebagaimana diharapkan. Pada sisi lain, terjadi kemunduran ekonomi dan bahkan pertumbuhan ekoni rakyat masih jauh dari harapan. Bagaimana mengharapkan masyarakat maju dan sejahtera jika ekonomi rakyat belum ditumbuhkan. Karena itu, suara Lembata memanggil, PDR kembali membangun Lembata lebih maju lagi . Pilihannya, maju bertarung di Pilkada Lembata periode 2024-2029.
Paulus Doni Ruing, putra Lebatukan itu salah satu pejuang Otonomi Lembata tahun 1999. Ia menilai, kini, perjalanan 25 tahun otonomi, Lembata masih tertinggal dalam berbagai aspek dibandingkan daerah otonomi lain di NTT
“Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus terjadi, Lembata akan terus tertinggal dalam berbagai aspek. Kita butuh pemimpin yang bisa memobilisasi seluruh energi untuk memajukan Lembata,” tekad PDR.
Paulus Doni Ruing, lulusan Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta itu menyitir, kegagalan para pemimpin memaknai dan menerjemahkan makna perjuangan otonomi dalam pemerintahan, baik statement 7 maret 1954 dan 12 oktober 1999, menjadi kendala utama Lembata masih terbelenggu berbagai persoalan.
Menurutnya, persatuan dan kesatuan seyogianya diformulasikan dalam APBD II. “Statement 7 Maret 1954, harusnya menjadi sumber energi dan kekuatan dan nilai dari jaman ke jaman. Spirit ini yang penting dan harus diterjemahkan dalam program-program pembangunan kita,” ungkap Paulus Doni Ruing kepada Wartawan di Lewoleba baru-baru ini.
Niat tulus dan tekad membaja bukan hanya ungkapan narasi semata. Tapi, PDR membuktikannya dengan mendaftar menjadi Bakal Calon Bupati (Bacabup) pada sejumlah partai. Antara lain mendaftar di Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar.
Ternyata, dari semua partai yang ada, Partai Golkar memberi signal paling kuat fenomenal. Betapa tidak. Paulus Doni Ruing mengapa mendapat rekomendasi dari Partai Golkar. Setelah ditelusuri, ternyata PDR yang direkomendasikan itu adalah anggota Partai Golkar yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota. PDR lantas semakin mulus mendaftar ke DPP Partai Golkar Nusa Tenggara Timur sebagai Calon Bupati Lembata 2004-2029, Jumat (24/5/2024) di Kupang.
Tak terduga, sebuah realitas menarik kembali terjadi. Dengan mendaftarnya PDR ke DPP Golkar NTT, memberikan warna baru dalam politik bursa calon Bupati Lembata. PDR menjadi Spirit Baru Lembata untuk kepemimpinan Lembata lima tahun ke depan.
Sebagai Spirit Baru Lembata, PDR mengusung semangat “Lembata Memanggil Gelekat Lewo” telah memberikan aura politik tersendiri untuk serius kembali mengabdikan diri membangun Lembata.
“Saya kembali dan abdikan diri untuk Lembata karena Lembata panggil saya pulang. Lembata harus dikembalikan ke cita-cita awal otonomi. Dan saya tidak hanya saksi dalam gerakan Otonomi Lembata Tahun 1999. Saya bersama tokoh-tokoh senior seperti Bapak P.G. Betekenang, A.S. Sarabiti, dan Brigjen Pol (Purn) Anton Enga Tifaona turut terlibat aktif dalam perjuangan Otonomi Lembata,” ungkap Paulus Doni Ruing.
Menurut PDR, semangat “Gelekat Lewo” yang ditanamkan para pejuang otonomi ini begitu lekat terasa dan perlu dipertahankan dan dilestarikan untuk kemajuan Lembata. Pasalnya, sudah hampir 25 tahun Lembata menikmati Otonomi Daerah. Namun, nikmat pembangunan sampai saat ini, belum dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat Lembata.
“Semangat “Gelekat Lewo” itu adalah merangkul seluruh masyarakat Lembata, termasuk diaspora, untuk bersama-sama membangun Lembata yang lebih sejahtera, adil dan makmur dengan tanpa merusak alam, seperti yang pernah diajarkan para leluhur kita,” kata PDR.
PDR bertekad, akan merangkul seluruh sumberdaya manusia yang ada, dan bersama-sama memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara arif, bijaksana demi terwujudnya Lembata yang maju dan berkeadilan sosial.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Lembata, baik di daerah pegunungan, pantai, kebun, di desa, di kota dan perantauan, mari kita bergandengan tangan, bersama semangat leluhur, kita bangun Lembata,” kata PDR. Dikatakannya, Persaudaraan dan Kekeluargaan serta Gotongroyong menjadi ciri khas dan modal dasar orang Lembata untuk bersama-sama membangun Lembata.
“Mari kita kembalikan Lembata ke cita-cita leluhur dan semangat perjuangan otonomi. Mari kita peduli dengan tanah ini, peduli dengan masa depan generasi kita. Dan ini sudah waktunya, rakyat Lembata memimpin tanah Lembata yang kita cintai ini,” pungkas PDR.
Sebagai seorang pemimpin yang sukses itlah impian dan harapan PDR. Aspek mendasar mesti diletakan adalah persatuan dan kesatuan segenap elemen pembangunan. Karena itu, PDR punya slogan, “Bersatu Membangun Lembata”.
Menurut PDR, ada 6 (enam) Kualitas Penting yang menjadi kunci kesuksesan. Pertama, Ketulusan. Jika sang pemimpin dari lubuk hatinya sudah tertanam niat hati yang tulus untuk Gelekat Lewo, maka sudah pasti meniti jalan sukses. Kedua, Integritas Pribadi. Sang pemimpin harus punya hati jiwa, moral yang bersih. Aspek moralitas yang baik dan bersih menjadi cermin bagi yang dipimpin. Ketiga, Kerendahan Hati. Seorang pemimpin mesti rendah hati, bukan rendah diri. Artinya, senantiasa menghormati siapapun dalam bingkai kasih dan persaudaraan. Jika pemimpin angkuh dan sombong sudah pasti tak disukai orang.
Keempat, Kesopanan. Sikap sopan, santu dan ramah terhadap siapapun mencerminkan karakter yang baik. Kelima, Kebijaksanaan. Seorang pemimpin mesti bersikap arif dan bijaksana ketika mengambil kebijakan dan keputusan terhadap sesuatu persoalan. Keenam, Amal Kasih. Sang pemimpin mesti tertanam dari hatinya yang tulus jiwa Amal Kasih. Artinya, suka menolong dan membantu yang susah.
Nah. Itulah enam kualitas penting yang menjadi kunci kesuksesan seorang pemimpin yang menurut PDR mesti tercermin dalam kepemimpinannya ketika dipercayakan rakyat Lewotana Lembata menjadi Bupati Lembata periode 2024-2029. (WN-01/Karolus Kia Burin)