Foto : Paket 7 Maret 99, Dwi Tunggal, Vian Burin-Polce Ruing
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Calon Bupati Lembata, Yohanes Vian K. Burin dan Calon Wakil Bupati, Paulus Doni Ruing (Vian Burin-Polce Ruing) Paket 7 Maret 99 Nomor Urut 3 Koalisi Nasionalis Religius yang diusung Partai Gerindra, Partai PPP dan Partai PSI merupakan Paket Dwi Tunggal Pejuang Otonomi 99 sungguh merasa terpanggil untuk menjadi Pelayan, penuh cinta untuk Gelekat Lewo Gewayan Tanah pada momentum yang tepat menjelang Hari Ulang Tahun HUT) Otonomi Kabupaten Lembata ke-25 (12 Oktober 1999-12 Oktober 2024).
Paulus Doni Ruing, Calon Wakil Bupati Lembata yang didaulat menjadi pembicara awal mengungkapkan hati nuraninya bahwa kami dua reu Vian adalah Dwi Tunggal yang menjadi Pemuda ketika 25 tahun lalu, berdiri di garda terdepan memperjuangkan otonomi Kabupaten Lembata bersama para pejuang lainnya. Dengan spirit 7 Maret 99, kami datang ke hadapan bapa, mama saudara, saudari, ina ama sekalian untuk memohon mandat menjadi pelayan bagi rakyat Lembata. Karena kalian semua adalah Raja yang berdaulat dan berhak memberikan mandat itu kepada kami berdua agar bisa tampil memimpin Lembata sebagai pelayan rakyat.
“Kami berdua sebagai pejuang otonomi Lembata datang dengan kerendahan hati ke hadapan ina ama sekalian memohon mandat agar kami dapat menjadi pemimpin dan pelayan rakyat. Karena kekuasaan ada ditangan rakyat. Kami terpanggil menjadi pelayan untuk melayani rakyat yang meski sudah 25 tahun otonomi masih banyak penderitaan rakyat yang harus diatasi dengan penuh cinta. Politik bukan merebut kekuasaan, tapi politik kami adalah meminta mandat rakyat untuk melakukan politik Cinta Kasih bagi rakyat Lembata”, ungkap Paulus Doni Ruing penuh semangat dihadapan pendukung di Kota Baru, Kelurahan Lewoleba Selatan, Jumat, 27/9/2024.
Calon Bupati Lembata, Vian Burin juga mengungkapkan isi hatinya, bahwa saya dan reu Polce adalah teman sekolah di SMP St Pius X tahun 1981. Umur kami dua saat ini sama-sama berusia 59 tahun dan berjuang bersama pada tahun 1999 untuk otonomi Lembata. Karena itu, kami menyebut diri sebagai Dwi Tunggal Pejuang Otonomi Lembata. Nomor urut 3 yang juga adalah Bulan Maret punya makna penting dalam proses perjuangan politik. Dengan spirit 7 Maret 1954, ketika itu, Indonesia baru merdeka 10 tahun. Namun para pencetus Bapak Petrus Gute Betekeneng (Ketua Partai Katolik) dan Abdil Salam Sarabiti (Ketua Partai Masyumi) dan pejuang lainnya sudah berpikir jauh ke depan untuk memperjuangkan Lembata menjadi daerah otonom dan baru terwujud 54 tahun kemudian menjadi sebuah kabupaten.
“Para Pencetus dan Pejuang Otonomi ketika itu sangat dijiwai semangat Taan Tou (Satu Hati) dan tidak ada Paji dan Demon. Kita semua adalah bersaudara. Dengan spirit perjuangan ini, rakyat Lembata mengutus kami lima orang tokoh yakni, Sinon Sengaji Betekeneng, Alex Murin, Rasidin Rasan, Agus Baro Wuran dan saya sendiri diutus ke Jakarta dan bergabung dengan Tim Jakarta yang dipimpin Brigjen Pol Drs. Anton Enga Tifaona dan reu Polce sebagai Sekretarus yang menjemput kami dengan mobinya Zusuji Cery. Selama y bulan berjuang di Jakarta dengan begitu banyak tantangan. Tapi kami berjuang penuh pengorbanan, jiwa raga, tetesan air mata, keringat dan darah hanya demi memperjuangan Lembata menjadi sebuah kabupaten otonom pada momentum yang sangat tepat di era reformasi tahun 1999.
Vian Burin melukiskan betapa perjuangannya penuh dinamika dan tantangan politik untuk mendapatkan SK dari Partai-partai untuk membangun koalisi ketika ditinggalkan oleh Cabup lain. Namun patut disyukuri bahwa dengan adanya putusan Mahkamah Kosnstitusi memberi ruang untuk berkualisi dengan partai non seat. Justru reu Plce yang telpon saya, dan mengatakan, Reu jangan pulang dulu, kayaknya kamu dua bisa maju, Ternyata orang itu sudah tinggalkan kita dan berpasangan dengan figur lain. Lantas, Vian mengatakan , Reu Polce sepertinya kode dan sinyal alam dan restu Tuhan dan Leluhur Lewotana memanggil kita dua pulang untuk pimpin Lembata.
Vian Burin menuturkan, ketika masih berkomunikasi via telpon reu Polce tanya, lalu siapa yang jadi Bupati dan siapa Wakil Bupati Lembata?. Vian mengatakan dengan tegas kita dua ini Dwi Tunggal, sama-sama jadi Bupati dan sama-sama jadi Wakil Bupati Lembata. Karena kita dua harus membangun harmoni kepemimpinan. Karena sudah banyak bukti, Bupati tidak harmonis dengan Wakil Bupati. Ini jadi kacau. Karena itu, kita dua harus menjadi contoh bahwa kita bisa kerjasama dan bisa memutuskan sesuatu secara bersama-sama. Kita harus harmonis sampai tugas kita selesai. Jangan membuat konflik selama kepemimpinan kita.
Dengan mengusung Misi, Membangun Desa Menata Kota, Tidak Korupsi, menurut Vian Burin inilah yang menjadi tekad kami berdua. Ketika usai tes kesehatan, kami dua sempat bertemu pak Herman Wutun. Beliau sangat mendukung kami dua maju menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lembata. Lantas beliau berpesan ” Kalian berdua harus tidak boleh korupsi dan harus menjadi Taqline perjuangan. Dan kami dua menyatakan siap laksanakan amanah itu. Alasannya, karena penyakit korupsi sangat menyengsarakan rakyat. Kita sudah hidup susah, maka jangan salahgunakan uang daerah yang sudah sangat sedikit ini.
Sejalan dengan harapan Pak Prabowo, rakyat di desa masih sangat susah dalam berbagai aspek. Karena itu, setelah dilantik pada tanggal 20 Oktober menjadi Presiden, Prabowo segera meluncurkan Program Makan Sehat Gratis bagi anak sekolah. Dana yang sudah disiapkan senilah Rp 71 Triliun. Lebih baik uang sebanyak ini kita gunakan untuk makan sehat bagi anak anak kita, generasi emas masa depan Indonesia. Dari pada dana senilai ini disalahgunakan bahkan dikorupsi oleh pihak tertentu.
Paket 7 Maret 99. sangat berpeluang memenangkan Pilkada Lembata dan sekaligus bertekad mewawal seluruh program Presiden dan Wapres Prabowo-Gibran . Lembata ini perlu percepatan pembangunan. Namun kita sadar PAD kita sangat rendah. Karena itu, kami dua punya akses langsung dengan Presiden dan Wapres dan kami yakin dana APBN dari semua Kementerian bakal dikucurkan untuk mempercepat pembangunan di Lembata yang Bupati adalah anak kandung Partai Gerindra dibawah Prabowo Subianto. Intervensi anggaran dari Pemerintah Pusat sangat membangun masyarakat Lembata dan pemberdayaan ekonomi melalui UMKM dan penguatan Keluarahan dengan dana 1 Miliar.
Kami minta masyarakat dan khusus kaum muda mulai saat ini melakukan usaha-usaha produktif di bidang usaha pertanian dan peternakan. Kita butuh telur dan daging ayam, ikan dan sayuran setiap hari untuk nakan an sehat bagi anak sekolah. Jangan sampai stok makanan kita tidak tersedia dan akhirnya didatangkan dari luar. Sekarang sudah saatnya anak muda diberdayakan menangkap peluang ekonomi ini. Bayangkan tiap hari makan sehat gratis anak sekolah. Artinya ekonomi masyarakat Lembata semakin bertumbuh dengan adanya ketersedian produk lokal kita. Mari kita komitmen dan bersatu, Taan Tou, berikan mandat kepada kami dua untuk pimpin Lembata dan kami yakin, Lembata akan semakin maju dan cepat sejahtera. *** (WN-01)