Foto : Jurkam Paulus Makarius Dolu, S. Fil
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lembata, Paulus Makarius Dolu, S.Fil dari Fraksi Partai Gerindra mengatakan, kini saatnya Paket 7 Maret 99, Calon Bupati (Cabup) Lembata, Yohanes Vianey K. Burin dan Calon Wakil Bupati (Cawabup), Paulus Doni Ruing (Vian-Polce) , Koalisi Nasionalis Religius yang diusung Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) siap memimpin Kabupaten Lembata periode 2024-2029.
“Paket 7 Maret 99 Nomor urut 3 adalah nomor kramat . Ini tanda alam, sepertinya aura kemenangan sudah didepan mata. Nomor 3 simbol Likat Matan Telo. Jika tiga tunggu kepemimpinan ini berdiri kokoh maka dipastikan kesejahteraan rakyat Lembata maju terwujud. Lebih baik kita pilih paket orang susah untuk menolong rakyat yang masih susah di Tanah Lembata karena lebih menjiwai kesulitan rakyatnya sendiri”, ungkap Paul Dolu menggugat hati nurani pemilih.
Paul Dolu mengungkapkan pernyataannya itu ketika tampil menjadi pembicara pertama dalam Kampanye Dialogis di Kota Baru, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Jumat, 27/9/2024.
Menurut Paul, paket ini bertekad dengan hati yang tulus untuk “Membangun Desa Menata Kota, Tidak Korupsi”. Mengapa harus membangun mulai dari desa. Karena kita semua tahu, selama ini masyarakat desa masih tertinggal dalam berbagai aspek pembangunan. Baik aspek ekonomi, pendidikan dan Infrastruktur. Karena itu, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) patut diberdayakan melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat desa termasuk memajukan Keluharahan. Khusus Kelurahan patut diperkuat kelembagaannya dengan mengalokasikan dana Rp 1 Miliar agar digunakan untuk pemberdayaan UMKM dan pembangunan infrastruktur seperti penataan jalan, lorong dan drainase dalam kota sesuai kebutuhan warga kelurahan.
Berdasarkan Taqline, lanjut Paul Dolu, satu-satunya paket ini menaetakan dengan tegas”Tidak Korupsi” karena penyakit korupsi dinilai merusak sendi kehidupan dan menyengsarakan rakyat. Seharusnya uang untuk rakyat tapi dikorupsi oleh oknum tertentu hanya untuk mencari kekayaan dan harta. Karena itu, korupsi harus dicegah mulai dari perencanaan kebijakan pembangunan, pelaksanaan pembangunan dan pengawasan pembangunan. Komitmen ini sudah dituangkan dalam MoU Pemkab Lembata dengan Aparat Penegak Hukum (APH) pasti ditindak lanjuti paket ini jika dipercayakan rakya memimpin Lembata lima tahun ke depan.
“Kita ini orang susah, kita pilih orang susah, Paket Vian Burin-Polce Ruing, adalah Dwi Tunggal, anak kita ini telah berjuang Lembata menjadi otonom dan punya niat luhur tulus terpanggil untuk membangun Lembata sesuai cita-cita para pejuang otonomi Lembata .Lebih baik kita pilih anak tanah sendiri, daripada memilih produk dari luar daerah. Jangan gadaikan harga diri dengan uang Rp 100.000., yang juga sangan merusak akhlak generasi muda kita karena harga dirinya digadaikan”. Mari kita pilih anak kita sendiri memimpin Lewotana Lembata yang telah berjuang untuk otonomi Lembata sehingga kita semua bisa nikmati saat ini”, ungkap Paul mengakhiri kampanye.
Anggota DPRD Lembata dari Partai Gerindra Capten Vigis Koban sebagai Jurkam kedua melukiskan bahwa perjuangan Paket 7 Maret 99, Vian Burin-Polce Ruing untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) dukungan dari tiga Partai Politik (Parpol) menghadapi dinamika tantangan yang hebat. Bahkan ada upaya pihak-pihak tertentu untuk mengambil Partai gerindra untuk kepentingan mengamankan perjuangan politiknya. Namun berbekal semangat dan spirit 7 Maret (1954 dan 7 Maret 199, Paket Dwi Tunggal ini mampu menggapai kesuksesan untuk maju dan bertarung di Pilkada Lembata.
Menurut Vigis Koban, sesuai peta politik warga pemilih yang dominan mendiami Kota Lewoleba, Kecamatan Nubatukan ini adalah warga dari Atadei, Nagawutung, Wulandoni dan Lebatukan. Karena itu, mari kita satukan hati, Taan Tou untuk memenangkan Paket 7 Maret 99 Nomor Urut 3 angka kramat bagi Vian Burin dan Polce Ruing.
Angka 3 tidak sekedar nomor urut, namun lebih bermakna sebagai simbol Likat Matan Telo atau Tiga Tunggu Kepemimpinan Lembata. Jangan takut pilih paket ini karena paket ini yang punya Presiden Prabowo Subianto dan siap dilantik menjadi Prasiden pada tanggal 20 Oktober 2024 yang didampingi Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.
Capten Vigis Koban menguraikan, memilih paket 7 Maret 99 sangatlah tepat karena punya jaringan langsung dengan pemerintah pusat yakni dengan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran sehingga dapat dipastikan intervensi anggaran APBN untuk memacu percepatan pembangunan di Lembata terwujud karena Bupati Lembata adalah Vian Burin, Ketua DPC Partai Gerindra bisa berbicara langsung dengan Prabowo tanpa harus melobi ke pihak lain.
Paket ini, lanjut Vigis punya hubungan langsung dengan Presiden Prabowo sehingga sangat memungkinkan aliran dana dari semua kemeterian akan mempercepat derap pembangunan di Kabupaten Lembata. Karena itu, saya mengajak kita semua untuk komitmen taan tou, dan bersatu hati memenangkan paket ini di TPS kita masing-masing.
Mereka dua ini punya hati tulus terpanggil untuk gelekat Lewotana berdasarkan spirit 7 Maret 99 yang telah berjuang untuk otonomi Lembata selama 7 bulan di Jakarta. Bahkan makan roti ditengah jalan, berkorban dengan ketulusan hati. Karena itu, mari kita beri mandat kepada keduanya memimpin Lembata dengan misi : “Membangun Desa Menata Kota, Tidak Korupsi”, agar pemberdayaan UMKM lewat Bumdesa dapat terwujud. Selama ini Tol Laut sebagai pintu pertumbuhan ekonomi rakyat belum optimal dirasakan masyarakat ekomi lemah dan dikuasai pihak tertentu. Karena itu, perlu ada kebijakan ke depan untuk memberi ruang UMKM bertumbuh secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat desa.
Vigis Koban secara lantang mengatakan, kalau selama ini kita antar dulang untuk Ileape dan kedang, kini sudah saatnya kita antar dulang suara ke Paket 7 Maret 99 di Longser (Lorong Sengsara) dan Waikomo, karena paket Dwi Tunggal ini adalah anak tanah Lembata berdomisili disana.
Sementara itu, Ketua PPP Kabupaten Lembata yang juga Ketua Koalisi Nasional Religius Paket 7 Maret 99, Abdul Latif mengungkapkan, Vian Burin dan Polce Ruing adalah figur tokoh pemuda ketika 25 tahun sebagai utusan pemuda dan bertemu di Jakarta lalu dengan penuh semangat dan cinta telah berkorban untuk memperjuangkan Lembata menjadi kabupaten otonom patut kita dukung, berjuang dan memenangkan paket ini memimpin Lembata lima tahun ke depan.
Abdul Latif menilai, Paket 7 Maret 99 dengan Nomor Urut 3 simbol Tiga Tungku. Kalau tiga tungku itu pasti kokoh priuk tidak jatuh. Kalau dua batu pasti jatuh.Karena itu, mari kita bersatu Selatan bangkit memimpin Lembata. Selama ini Ileape dan Kedang sudah pimpin, kini saatnya Labalekan memimpin agar terjadi keseimbangan kepemimpinan untuk membangun Lembata lebih maju dan sejahtera. Semua orang juga tahu, kondisi infrastruktur jalan ke wilayah Timur sangat mulus dengan Hotmix, sadangkan wilayah selatan hingga saat ini sungguh memprihatinkan, kondisi jalan rusak parah, hendaknya membangkitkan komitmen menyatukan kekuatan mendukung dan memenangkan Paket 7 Maret memimpin Lembata kareana ketulusan hatinya sebagai pejuang otonomi Lembata. Lembata pasti lebih maju dan sejahtera. *** (WN-01)